Artikel Safety

5 Langkah Audit K3

Bagikan:

Audit merupakan proses untuk mengevaluasi keefektifan rencana k3, memeriksa ulang apakah proses masih akurat dan menentukan apakah prosedur k3 yang ditetapkan telah dijalankan. Karena audit bisa memakan waktu, perusahaan sering tidak sering melakukan audit. Seperti jadwal perawatan yang secara preventif membantu mencegah kerusakan peralatan, audit dapat membantu Anda menangkap dan mencegah cedera dan korban jiwa.

Tidak masalah apa alasannya untuk melakukan audit, perusahaan yang melakukan audit akan lebih mampu mengidentifikasi isu k3 yang muncul sebelum menjadi masalah. Audit juga dapat membantu menjadi katalis bagi perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan keselamatan karyawan.

Langkah # 1: Mempersiapkan Audit

Sebelum memulai, penting untuk menentukan siapa yang akan melakukan audit dan tim mana yang akan melakukan audit.

Beberapa perusahaan mempekerjakan konsultan eksternal yang mengkhususkan diri dalam audit k3. Yang lain menggunakan tim audit internal yang terdiri dari individu-individu dari berbagai wilayah perusahaan. Bila Anda menggunakan tim audit internal, sangat penting untuk memilih tim yang beragam yang mencakup pekerja lini produksi, manajer dan individu dari area lain perusahaan. Semakin beragam tim, semakin luas perspektifnya. Dimana karyawan lini produksi akan memiliki pengetahuan mendalam tentang prosedur, seseorang dari luar daerah dapat memberi masukan untuk menemukan masalah yang mungkin terlewatkan. Tidak peduli siapa yang ada dalam tim, pastikan semua orang telah dilatih untuk mengaudit sehingga mereka memahami tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan audit yang berhasil.

Karena Anda dapat mengaudit sesuatu, penting untuk menentukan ruang lingkup dan menetapkan tujuan sebelum memulai audit. Meninjau standar dan kode yang berlaku yang berlaku (seperti SMK3 PP 50 Tahun 2012 ataupun ISO 45001:2018) untuk proses atau area yang diaudit dapat membantu anggota tim audit menetapkan tujuan dan menambah keahlian mereka. Hasil audit sebelumnya dapat menjadi sumber informasi lain bagi tim untuk ditinjau, terutama jika tujuannya adalah untuk menentukan apakah rekomendasi dari audit sebelumnya telah dilaksanakan dan sedang berjalan.

Langkah # 2: Melakukan Audit

Audit membantu perusahaan menilai dan memperbaiki proses dan rencana mereka, yang harus meningkatkan keselamatan karyawan. Audit juga dapat digunakan untuk melacak kemajuan menuju tujuan keselamatan. Dengan demikian, audit mengukur baik apa yang bekerja dengan baik dan apa yang mungkin perlu ditingkatkan.

Selama audit, rencana tertulis, prosedur dan dokumen lainnya harus ditinjau ulang, yang dapat membantu auditor membuat baseline untuk membandingkan proses tertulis dengan tindakan yang sebenarnya. Bagian dari tinjauan ini mencakup mencari kekuatan dan kelemahan dalam prosedur – baik dalam apa yang tertulis dan apa yang terjadi di lapangan.

Berbicara dengan karyawan yang mengoperasikan mesin atau mengikuti prosedur yang diaudit dapat memberikan wawasan tambahan. Karena mereka menggunakan proses secara teratur, mereka harus bisa sepenuhnya menjelaskan tidak hanya bagaimana segala sesuatunya berjalan, tapi juga apa yang berhasil dengan baik dan apa yang bisa dilakukan secara berbeda.

Langkah # 3: Buat Laporan Audit dan Tindakan yang Disarankan

Setelah audit, anggota tim harus mengumpulkan semua catatan ke dalam sebuah laporan yang merangkum temuan. Kajian tersebut harus mencakup area yang diaudit, yang melakukan audit dan daftar orang yang diwawancarai.

Laporan audit yang baik bersifat objektif dan ringkas, termasuk temuan positif dan negatif. Hal ini juga mencerminkan temuan dan perspektif semua anggota tim. Selain temuan, laporan audit lengkap mencakup daftar tindakan dan area yang direkomendasikan untuk perbaikan, berdasarkan temuan audit.

Langkah # 4: Tetapkan Prioritas Tindakan Korektif

Audit dapat mengungkapkan kebutuhan akan kedua tindakan perbaikan besar yang perlu segera terjadi dan tindakan kecil yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk perbaikan terus-menerus.

Tim audit harus bekerja sama dengan manajer dan supervisor untuk menentukan prioritas berdasarkan tingkat bahaya setiap temuan temuan. Item yang menimbulkan risiko terbesar harus mendapat prioritas lebih dari item dengan nilai risiko lebih rendah.

Setelah memprioritaskan item, tim biasanya menugaskan tugas, serta tanggal penyelesaian dan peninjauan. Tim juga harus menjelaskan bagaimana tugas yang telah selesai harus dicatat sehingga item dapat diperiksa selama audit di masa depan.

Langkah # 5: Publikasikan Hasil Audit

Karyawan ingin tahu apa yang terjadi dengan baik dan di mana perbaikan akan terjadi. Hasil audit sebaiknya dipublikasikan halaman intranet perusahaan, di area umum atau tempat lain yang sesuai mendorong transparansi dan memungkinkan pekerja melihat status keselamatan di wilayah kerja mereka.

Publikasi hasil audit juga membantu setiap orang memahami setiap perubahan yang mungkin diperlukan dan bagaimana perubahan tersebut akan meningkatkan keamanan pribadi mereka. Ini juga bentuk apresiasi terhadao tim audit, serta kontribusi manajer dan karyawan yang merupakan bagian dari proses tersebut. Ucapan terima kasih ini dapat merangsang percakapan dan niat baik selama masa audit di masa depan.

Melakukan audit k3 membutuhkan waktu dan usaha, tapi seperti semua hal yang memerlukan waktu dan usaha, memberikan hasil yang bermanfaat untuk menggerakkan upaya k3 perusahaan ke depan. Audit juga memicu perubahan keamanan proaktif yang dapat membantu mencegah cedera karyawan, penyakit dan kematian.

Sumber: https://www.newpig.com/expertadvice/5-steps-to-a-successful-safety-audit/

ISC Safety School Surabaya mengadakan
Auditor Internal SMK3
Sertifikasi Kemnaker RI
pada tanggal  11 – 14 Desember 2017

(Fix Running)
berlokasi di
AMG Tower Lt. 17
Jl. Dukuh Menanggal No. 1 A
Gayungan – Surabaya
Segera Daftarkan diri anda ke Contact Person Kami
Ardy | [email protected] | 08111798354

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?