Jakarta, Penambahan jaringan pipa bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Jawa sepanjang 956 kilometer (km) merupakan bagian dari rencana jangka panjang Pertamina untuk meningkatkan cadangan BBM nasional.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Vice Presient Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Apalagi, menurut Wianda, hingga saat ini Indonesia belum memiliki cadangan penyangga energi nasional. Hanya ada cadangan operasional Pertamina selama 22 hari untuk BBM dan 12 hari untuk LPG.
“Tanpa cadangan penyangga, ketahanan energi Indonesia bisa terancam,” tuturnya.
Sebagai informasi, dalam periode tahun 2016-2019, PT Pertamina (Persero) tengah menuntaskan Front End Engineering Design (FEED) proyek pembangunan pipa bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Jawa sepanjang 956 kilometer (km).
Untuk tahap awal Pertamina akan membangun pipa sepanjang 401 km, yakni Lomanis-Rewulu sepanjang 180 km, Lomanis-Tasikmalaya 128 km, dan Cikampek-Plumpang II sepanjang 93 km.
Nilai investasi dari pembangunan pipa BBM pada tiga jalur tersebut masih dalam perhitungan. Lahan untuk jalur pipa menurut rencana menggunakan lahan eksisting Cirebon-Bandung dan Cilacap-Yogyakarta, selain memanfaatkan lahan di sisi jalur kereta api. Pipa yang dibangun nantinya mengalirkan BBM jenis Premium, Diesel, Pertalite, dan Pertamax.
Sumber: http://energitoday.com/