Amine Plant (Acid Gas Treating)

Bagikan:

Amine Gas Treating juga dikenal sebagai gas sweetening dan acid gas removal, mengacu pada suatu proses yang menggunakan larutan dari berbagai alkilamina (sering disebut hanya sebagai amina) untuk menghilangkan hidrogen sulfida (H2S) dan karbon dioksida (CO2) dari gas alam. Ini adalah suatu unit proses yang umum digunakan pada kilang, dan juga digunakan dalam pabrik petrokimia, pabrik pengolahan gas alam dan industri lainnya.

Proses dalam kilang minyak atau pabrik pengolahan bahan kimia yang menghilangkan hidrogen sulfida dan / atau merkaptan biasanya disebut sebagai sweetening process karena mereka menghasilkan produk yang tidak lagi memiliki bau asam dan kandungan hidrogen sulfida.

Ada beberapa jenis senyawa amina yang digunakan dalam Gas Treating:

  • Monoetanolamina (MEA)
  • Dietanolamina (DEA)
  • Methyldiethanolamine (MDEA)
  • Diisopropilamina (DIPA)
  • Aminoethoxyethanol (Diglycolamine) (DGA)

Amina yang paling umum digunakan di pabrik-pabrik industri adalah alkanolamines MEA, DEA, dan MDEA. Amina juga digunakan dalam kilang minyak untuk menghilangkan gas asam dari hidrokarbon cair seperti gas petroleum cair (LPG).

Prinsip kerja dari Amine Plant (Acid Gas Treating)

Gas yang mengandung H2S atau keduanya H2S dan CO2 sering disebut sebagai gas asam atau gas asam dalam industri pengolahan hidrokarbon.
Proses kimia yang terlibat dalam Acid Gas Treating tersebut bervariasi, tergantung dari amina yang digunakan. Salah satu amina yang umum digunakan adalah, monoetanolamina (MEA) dinyatakan sebagai RNH2. Proses kimianya mungkin bisa digambarkan :

RH2 + H2S <–> RNH3HS

Sebuah proses Amine Gas Treating pada umumnya seperti yang ditunjukkan dalam diagram alir di bawah yang meliputi, unit absorber dan unit regeneratorserta peralatan pendukung. Dalam absorber, larutan amina mengalir sambil menyerap H2S dan CO2 yang terkandung dalam aliran Feed Gas, sehingga dihasilkan aliran sweetening gas  (yaitu, gas yang bebas H2S) sebagai produkrich amine. Rich amine ini kemudian disalurkan ke dalam regenerator (stripping column dengan reboiler) untuk memproduksi ulang lean amine yang didaur ulang untuk digunakan kembali dalam proses absorbsi. Gas yang keluar dari stripping column  adalah H2S dan CO2 terkonsentrasi. Dalam industri kilang minyak, proses yang dipakai untuk menghilangkan kandungan H2S pada disebut hidrodesulfurisasi. Aliran gas yang banyak mengandung H2S ini dialirkan ke proses Claus untuk mengubahnya menjadi elemen sulfur. Bahkan, sebagian besar dari 64.000.000 metrik ton di seluruh dunia yang diproduksi pada tahun 2005 adalah sulfur belerang produk sampingan dari kilang dan pabrik pengolahan hidrokarbon lainnya.

Konsentrasi amina dalam larutan merupakan parameter penting dalam mendesain dan mengoperasikan dari proses Amine Gas Treating. Berikut ini adalah beberapa konsentrasi amina yang umum dipakai dalam proses Amine Gas Treating :

  • Monoetanolamina: mempunyai kemampuan menghilangkan H2S dan CO2 sekitar 20%, dan sekitar 32% hanya untuk menghilangkan CO2.
  • Dietanolamina: mempunyai kemampuan menghilangkan H2S dan CO2 sekitar 20 ~ 25%.
  • Methyldiethanolamine: mempunyai kemampuan menghilangkan H2S dan CO2 sekitar 30 ~ 55%.
  • Diglycolamine: mempunyai kemampuan menghilangkan H2S dan CO2 sekitar 50%.

 

Sumber: https://wbsakti.wordpress.com/

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?