Artikel IT

Bagaimana Tahapan dalam Penyusunan Disaster Recovery Plan (DRP)?

Bagikan:

Disaster Recovery Plan

Disaster Recovery Plan (DRP) adalah suatu terminology yang sudah dikenal oleh perusahaan-perusahaan dimana basis bisnisnya adalah teknologi informasi (TI). Sekalipun demikian, metode DRP ini terkadang dilupakan oleh para professional TI. Padahal metode DRP adalah salah satu aspek yang sangat penting dan strategis. Pemahaman akan konsep-konsep pemulihan sangat penting dalam perencanaan dan penerapan metode DRP. Dengan memahami konsep DRP maka dapat dikembangkan solusi-solusi teknis dalam pemulihan bencana.

Fase-Fase dalam DRP

Fase Penilaian

Dalam tahapan ini, DRT melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap suatu kejadian yang dilaporkan atau terdeteksi untuk memastikan bahwa kejadian tersebut adalah bencana atau tidak. Kriteria suatu kejadian dinyatakan sebagai bencana adalah :

  • Kerusakan besar yang disebabkan oleh alam
  • Data Center tidak beroperasi selama lebih dari 1 hari
  • Jaringan terputus selama lebih dari 1 hari
  • Kebakaran dalam gedung perusahaan
  • Pencurian/perampokan
  • Banjir
  • Wabah penyakit

Memiliki Disaster Recovery Plan yang baik dan dapat diandalkan mendatangkan banyak keuntungan. Keuntungan tersebut diantaranya adalah:

  1. Mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian secara ekonomi karena terjadi bencana.
  2. Mengurangi kemungkinan tergangunya kegiatan operasional yang penting.
  3. Meningkatkan stabilitas organisasi.
  4. Memberikan rencana pemulihan yang teratur dan terukur.
  5. Menurunkan premi asuransi.
  6. Menghindari terjadinya ketergantungan terpusat pada satu atau sekelompok personel.
  7. Melindungi aset organisasi, termasuk keselamatan personel didalamnya.
  8. Mengurangi intensitas pengambilan keputusan saat terjadi keadaan darurat.

Tahapan Disaster Recovery Plan adalah sebagai berikut :

1. REDUNDANT atau Dual Input POWER SOURCE
Siapkan power source yang memadai dan siap pakai serta bisa juga kita terapkan pada DUAL Input power ke UPS kita. Jika tidak ada Genset, kita juga bisa memanfaatkan Input sumber daya yang lain seperti tenaga Surya, dll.
a. Input Power dari PLN.
b. Input Power dari GENSET.
c. Input Power dari Power Source lain.

2. DUAL UPS atau Redundant UPS to PSU
a. UPS A
b. UPS B
Kita gunakan 2 UPS dengan Input Power Source yang berbeda untuk men-supply sebuah server yang memiliki dual Power Supply Unit. Tentunya ini berlaku untuk server yang punya 2 buah Power Supply Unit ( PSU ). Tujuannya adalah jika terjadi problem di salah satu Power Source maka Server juga masih bisa hidup dari Power Supply yang lain atau Power Source yang lain.

3. DUAL POWER SUPPLY UNIT ( per server )
a. PSU A dengan power input dari UPS A
b. PSU B dengan power input dari UPS B
Tidak semua Server memiliki fasilitas Dual Power Supply ini, jadi jika server kita memiliki dual Power Supply maka sebaiknya kita manfaatkan se-optimal mungkin.

4. LOCAL STORAGE RAID System untuk OS
RAID System ( Redundant Array of Inexpensive Disks ) adalah sekelompok harddisk yang berfungsi saling mengantikan / redundant untuk menjaga fungsional harddisk.

Sumber: https://itgid.org/bagaimana-tahapan-dalam-penyusunan-disaster-recovery-plan-drp/

ITGID Surabaya mengadakan
IT Disaster Recovery
17-18 September 2019
(Fix Running)
berlokasi di
AMG Tower Lt. 17
Jl. Dukuh Menanggal No. 1 A
Gayungan – Surabaya
Segera Daftarkan diri anda ke Contact Person Kami
Yanti | [email protected] | 08111798353

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?