Artikel IT

8 Langkah Cerdas Persiapkan Pemulihan Bisnis Sekarang, Sebelum PSBB Usai dan COVID-19 Benar-Benar Menghilang

Bagikan:

pemulihan bisnis

Juni nanti maka kita akan masuk pada bulan ke 6 sejak virus COVID-19 pertama kali ditemukan di Wuhan pada awal 2020 silam. Dan pertengahan Juni nanti adalah bulan ke 3 kita mendapatkan himbauan untuk Work from Home (WFH) terhitung sejak 16 Maret 2020. COVID-19 ini sudah cukup lama hidup dan berkembang di sekitar kita.

pemulihan bisnis

COVID-19 ini membawa banyak sekali dampak di berbagai sektor. Mulai dari Pendidikan, pemerintahan, kehidupan bermasyarakat dan pastinya berdampak pada sektor bisnis. Banyak kondisi bisnis menjadi sedikit memprihatinkan dan bahkan ada yang gulung tikar akibat dampak dari COVID-19 ini. COVID-19 ini adalah kondisi krisis, yang mau tidak mau membuat bisnis kita terdistrupsi baik itu melambatkan proses bisnis atau bahkan menghentikan proses bisnis. Namun, jauh dari perbincangan ini, kondisi setelah COVID-19 adalah kondisi yang benar-benar krisis. Persiapkan rencana untuk bangkit dan pemulihan bisnis kita mulai dari sekarang adalah solusi terbaiknya.

Jika saat COVID-19 ini melanda kita sudah mengacu dan melakukan Business Continuity Plan (BCP) berdasarkan ISO 22301 sesuai pada panduan yang telah dirilis oleh IT Governance Indonesia disini, maka kita adalah organisasi yang agile untuk menyelamatkan keeksisan bisnis kita di tengah pandemik. Kita menerapkan protokol-protokol untuk setiap proses bisnis yang sedang berjalan baik di kantor maupun saat work from home sesuai dengan panduan protokol krisis COVID-19. Kesadaran untuk menyelamatkan dan mempertahankan bisnis menjadi intuisi pemicu para bisnis berantusias untuk menerapkan standar ISO 22301. ISO 22301 adalah standar untuk Business Continuity Management System (BCMS) dimana di dalamnya terdapat pendekatan Plan, Do, Check, Act (PDCA). Do dalam BCMS adalah melaksanakan Business Continuity Management (BCM) yang terdiri dari:

  1. Business Impact Analysis (BIA)
  2. Disruptive Risk Assesment (DRA)
  3. Identifikasi Business Continuity Strategy (BCS)
  4. Penyusunan Business Continuity Plan (BCP)
  5. Pengujian dan Simlulasi BCP

Setelah kita membangun BCM selama COVID, bagaimana selanjutnya kita memulihkan bisnis segera?

Sekarang! Adalah waktu yang tepat untuk segera memulihkan bisnis apapun itu, entah terdampak COVID secara parah atau tidak. Virus COVID-19 ini merupakan Distruptive Incident (DI) yang mana mampu menghentikan bisnis kita. Saat kondisi DI, kita harus segera melakukan tahapan protokol BCMS sesuai ISO 22301 untuk segera bangkit, memastikan keberlangsungan bisnis dan mempertahankanya dari kondisi DI atau kondisi pasca krisis, ada 5 proses yang harus dilewati yaitu sebagai berikut:

  1. Kondisi DI terjadi
  2. Kondisi Tanggap Darurat
  3. Kondisi Pemulihan (Recovery)
  4. Kondisi Korektif
  5. Kondisi Restorasi

Saat COVID-19 menghantam bisnis kita dan kita merasa harus memperlambat atau bahkan menghentikan bisnis kita, saat itulah kita merasakan kondisi DI. Saat kita mulai merasa bingung, merasa harus WFH, merasa melakukan sesuatu yang dapat mengurangi dampak COVID-19, inilah kita merasakan kondisi tanggap darurat. Kita berusaha melakukan prosedur-prosedur preventif dan strategis supaya bisnis kita tetap ada dan untung di tengah pandemik ini.

Oleh sebab itu, kita harus segera naik level menuju tahapan selanjutnya di dalam kondisi DI ini. Dengan mengelola BCMS yang baik dan terstandarisasi, saat ada kondisi DI perusahaan atau bisnis dapat mengusahakan agar operasi proses bisnis tidak stagnan atau jatuh di level 0. BCMS di sisi lain juga dapat membantu mempercepat perusahaan untuk melewati kelima keadaan akibat DI tersebut.

Caranya adalah dengan menyusun BCP untuk pemulihan bisnis yang harus segera dilakukan. Sehingga, saat krisis ini tehenti kita sudah memiliki key action plan yang sudah siap diterapkan menuju tahap restorasi yang kita harap dapat mengembalikan bisnis kita menjadi posisi seperti semula atau bahkan lebih kuat lagi. BCP pemulihan bisnis kurang lebih memperhatikan 8 langkah berikut:

  1. Memperhatikan SDM yang kita miliki supaya dapat mengambil peran untuk bersama-sama melewati kondisi DI
  2. Membangun tata kelola yang jelas yang dapat diandalkan saat harus mengambil keputusan secara mendadak. Keputusan cepat tersebut haruslah benar dan bersifat strategis pada bisnis
  3. Menjalanlkan asesmen risiko yang dapat membantu bisnis tetap mencapai tujuan di tengah kondisi tidak menentu
  4. Mengetahui proses bisnis mana dan pihak mana saja yang dapat dilibatkan untuk tetap menjalankan bisnis
  5. Menjadikan aset yang dimiliki menjadi kekuatan tangible dan intangible untuk mendukung bisnis melewati seluruh proses kondisi DI
  6. Update prosedur yang sudah ada dan disesuaikan sesuai kebutuhan dan tuntutan kondisi DI
  7. Melakukan komunikasi internal dan eksternal dengan baik, untuk mempertahankan kekuatan bisnis kita dari dalam dan menyebarkan citra kita dari luar
  8. Selalu melakukan koordinasi dan operasi bisnis pada kondisi minimum, dengan tidak melupakan upaya-upaya untuk berbenah diri menuju continual improvement

 

Author: Almillah

Sumber: https://itgid.org/wp-content/uploads/2020/03/PP-BCM-COVID-19_IRMAPA.pdf

https://www.consultdss.com/content/resources/pdf/recovery-from-covid19-business-disruption.pdf

https://grc-indonesia.com/

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?