H2S Dan Bahayanya

Bagikan:

Hydrogen sulfide atau H2S adalah senyawa kimia gas yang tidak berwarna, lebih berat daripada udara, flammable, explosive, corrosive, dan sangat berbahaya, beracun, dengan bau khas” telur busuk”. H2S akan secara otomatis menyala pada 500 derajat F ( 260 derajat C ). LFL 4,3% dan UFL 45,5%.

Nama lain untuk H2s adalah gas selokan, gas rawa, ataupun gas tinja. Gas ini bisa timbul secara alami di minyak mentah, gas alam, mata air panas, sumur air, vulcano gas. Sebagai tambahan H2s juga bisa ditimbulkan oleh proses pembusukan bakterial bahan organik dan limbah manusia ataupun binatang dalam kondisi kekurangan oksigen.

H2S bila larut dalam air akan menjadi Hydrosulfuric acid , yaitu asam lemah. Bila bereaksi dengan iron/ steel akan membentuk Iron sulfide yang extremely flammable.

H2S juga diproduksi dalam tubuh manusia melalui penguraian bakteri protein yang mengandung Sulfur, didalam usus manusia.Bila penguraian tersebut terjadi di mulut akan timbul bau mulut yang dinamakan Halitosis. Di dunia kesehatan kerja, maka gas H2S bisa timbul di industri :

  • Sebagian kecil Crude oil
  • Gas alam bisa mengandung 90% h2S
  • Gunung berapi
  • Mata air panas
  • Sebagian kecil sumur air
  • Pengilangan minyak
  • Pengolahan air limbah
  • Pembakaran batu bara
  • Penyamakan,
  • Pabrik kertas.
  • Landfill

BAHAYA UMUM H2S

H2S lebih berat dari udara. Sehingga gas ini akan selalu terletak di dasar suatu bangunan yang tertutup, ventilasi kurang seperti : basement, manholes, pipa pembuangan limbah, ruangan besi telepon bawah tanah, lubang pupuk. Jika berat udara adalah 1, maka berat H2S adalah 1,189( 19% lebih berat dari udara).

Oleh karena itu, jika ada pekerjaan di confined space, gunakan prosedur yang benar seperti permit to work ataupun Job safety analysis sebelum bekerja.

Rute utama masuk ke dalam tubuh adalah melalui jalan napas yaitu inhalasi/hirupan. Dan gas ini secara cepat di serap oleh paru-paru. Absorpsi melalui kulit bisa terjadi, walaupun hanya sedikit saja.

Tenaga kerja dapat mencium bau telur busuk atau rotten egg, bila ada konsentrasi H2S dalam jumlah yang rendah. Akan tetapi bila terpapar terus menerus dalam konsentrasi rendah ataupun langsung terpapar dalam konsentrasi yang tinggi maka indra penciuman bisa menjadi lumpuh( olfactory fatigue ). Kejadian ini bisa terjadi dengan sangat cepat. Oleh karena itu jangan mengandalkan indra penciuman untuk mendeteksi kehadiran gas H2S.

Sebagai tambahan gas H2S bersifat sangat flammable, sehingga bila ada gas mixture bisa terjadi ledakan/explosive, dan api bisa menjalar ke sumber api asal.

  • Jika gas terbakar, maka akan mengeluarkan uap dan gas toxic seperti sulfur dioxide.
  • Jika terbakar akan mengeluarkan blue flame.
  • Kontak dengan H2S cair akan menyebabkan frostbite.
  • Jika pakaian terkena oleh H2S cair, maka hindarkan dari sumber api, amankan dan isolasi pakaian tersebut dan biarkan H2S cair tersebut untuk menguap ke udara.
  • Toxicitas dari H2S serupa dengan hydrogen cyanide ( HCN ) dan CO ( carbon monoxida), yaitu membentuk ikatan dengan Fe ( iron) di mitochodria sitochrom enzim, sehingga mencegah respirasi sel.
  • H2S secara natural di produksi di badan yaitu di usus besar, tetapi enzim di tubuh manusia bisa menetralisir racun tsb dengan oxidasi proses dan membentuk sulfat. Jadi H2S dosis rendah dapat ditoleransi tanpa batas oleh tubuh . Tetapi enzim oxidasi ini tidak akan mampu netralisir H2S dengan kadar >300 – 350 ppm.
  • H2S gas detektor alarm dapat di pasang berbunyi pada H2S 5 -10 ppm dan high alarm di 15 ppm.
  • Perubahan warna pada uang koin yang terbuat dari tembaga dapat terjadi pada kasus keracunan berat H2S.

AMERICAN NATIONAL STANDARD INSTITUTE

Berikut adalah efek H2S pada kesehatan menurut ANSI :

  • 0,13 ppm : bau minimal
  • 4,60 ppm : mudah terdeteksi, bau sedang
  • 10 ppm : mulai iritasi mata
  • 27 ppm : bau tidak enak, sangat kuat, dapat ditoleransi
  • 100 ppm : batuk, iritasi mata, kehilangan sensasi bau setelah paparan 2 – 5 menit ( IDLH )
  • 200 – 300 ppm : radang mata conjunctivitis, iritasi saluran napas, setelah 1 jam paparan
  • 500 – 700 ppm : hilang kesadaran, henti napas, kematian dalam 30 – 60 menit
  • c,.a1000 – 2000 ppm : hilang kesadaran dengan segera, henti napas dan kematian dalam beberapa menit.

Kematian dapat terjadi walaupun korban sudah dibawa ketempat dengan udara segar.

DOR THHRESHOLD

  • 0,13 ppm : Minimal perceptible odor
  • 0,77 ppm : Faint but perceptible odor
  • 4,6 ppm : Easily detectable moderate odor
  • 27 ppm : Strong unpleasant odor, but not intolerable

OSHA REGULATION

  • PEL : 10 ppm / 8 hr TWA
  • PEL : 6,6 ppm / 12 hr TWA
  • PEL : 5 ppm / 16 hr TWA
  • 20 ppm : Ceiling(15 menit )
  • 50 ppm : Peak

ACGIH TLV

  • 10 ppm ( 8 hour twa )
  • 15 ppm ( STEL)

LOCATION CLASSIFICATION

  1. No hazard area
  2. Condition 1 area: low hazard : < 10 ppm ( Green flag )
  3. Condition 2 area : medium hazard : 10 – 30 ppm ( Yellow flag )
  4. Condition 3 area : high hazard : > 30 ppm( Red flag )

PENANGANAN KERACUNAN H2S

  • Penanganan pertama adalah memindahkan korban dari daerah terkontaminasi ke tempat dengan udara segar.
  • Dalam kasus yang berat, perlu dilakukan intubasi, untuk menjamin kelancaran airway.
  • Pasang IV line.
  • Periksa kantung baju korban, karena bila uang coin berubah warna, merupakan suatu diagnosis.
  • Di UGD pemberian high flow oxygen 100% merupakan hal yang terpenting.
  • Jika ada hipotensi bisa diberikan obat vaso pressor.
  • Jika ada sesak napas, bisa diberikan bronchodilator.
  • Koreksi asidosis berdasarkan pemeriksaan arterial blood gas dan serum laktat.
  • Ada persamaan dengan penanganan keracunan Cyanida, yaitu induced methemoglobinemia.
  • Berikan 10 ml 3% Sodium Nitrit dalam 2 – 4 menit ( dewasa).
  • Check kadar methemobloginemia dalam 30 menit.
  • Bisa dirawat di ICU.
  • Jika korban tidak berespon dengan pengobatan nitrit IV atau punya gangguan syaraf, maka harus dipertimbangkan pengobatan Hyperbaric Oxygen Therapy ( HBO)

BAHAYA KESEHATAN GAS H2S

1. Konsentrasi rendah :

  • Bisa mengiritasi mata, hidung, tenggorokan dan sistem pernapasan ( seperti mata perih dan terbakar, batuk, dan sesak napas).
  • Orang penderita asma bisa menjadi tambah berat penyakitnya.
  • Efek ini bisa tidak secara langsung dan baru terasa beberapa jam atau hari kemudian.
  • Pemaparan berulang ataupun jangka panjang dapat menimbulkan gejala : mata merah, sakit kepala, fatigue, mudah marah, susah tidur, gangguan pencernaan, dan penurunan berat badan.

2. Konsentrasi Sedang

  • Bisa menyebabkan iritasi mata dan pernapasan yang berat( batuk, susah bernapas, penumpukkan cairan di paru), sakit kepala, pusing, mual, muntah, mudah marah.

3. Konsentrasi Tinggi

  • Paparan dengan konsentrasi tinggi akan menyebabkan syok, kejang, tidak bisa bernapas, tidak sadar, koma, dan akhirnya kematian. Efek lethal tersebut bisa dalam beberapa hirupan ataupun hanya dalam 1 hirupan.

PENCEGAHAN TERHADAP PAPARAN GAS H2S

Sebelum tenaga kerja memasuki daerah yang dicurigai mengandung H2S :

1. Udara harus di tes dulu dengan alat monitor udara yaitu alat hidrogen sulfide detector atau multi gas meter oleh tenaga kerja yang memiliki kualifikasi.

2. Jika gas terdeteksi oleh alat detektor, maka daerah tersebut harus di ventilasi untuk menghilangkan gas H2S yang ada.

3. Jika gas tersebut tidak bisa dihilangkan , tenaga kerja yang memasuki area tersebut, harus memakai PPE respirator.

MEMASUKI DAERAH DENGAN GAS H2S YANG BERBAHAYA

– Jika level gas H2S 100 ppm atau lebih, maka dikategorikan sebagai IDLH yaitu immediately dangerous to life and health.

Memasuki daerah dengan kategori IDLH harus memakai respirator :

1. SCBA yaitu self contained breathing apparatus dengan minimum service life 30 menit.

2. Kombinasi full facepiece pressure demand supplied air respirator dengan sebuah auxiliary self contained air supply.

– Jika level gas dibawah 100 ppm , maka air purifying respirator dapat digunakan dengan cartidge yang sesuai untuk gas H2S. Sebuah full facepiece respirator dapat mencegah iritasi pada mata.

Jika yang dipakai adalah half mask respirator, maka untuk mengatasi iritasi pada mata, harus dipakai juga tight fitting goggle.

RESCUE

Jangan mencoba untuk merescue didaerah dengan gas H2S tanpa memakai respirator yang sesuai dengan konsentrasi gas yang ada ataupun menolong dengan petugas rescue yang tidak terlatih.

KASUS KEMATIAN KARENA H2S TERBESAR

Kasus kematian karena keracunan H2S terjadi pada 2 February 1975 di kota Denver USA, ketika ada kebocoran kecil pada experimental gas injection well pipe connection.9 orang tewas karena rumahnya berdekatan dengan pipa yang bocor tertutup oleh gas H2S.Ke 9 korban terbangun dari tidur karena mencium bau rotten egg dari pipa bocor.Mereka tidak tertolong karena konsentrasi yang tinggi dari gas H2S tersebut.

Source : http://www.kesehatankerja.com/

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?