Harga Belum Bangkit, Tambang Batu Bara AS Berpotensi Berguguran

Bagikan:

Tambang batu bara di Amerika Serikat diperkirakan akan terlantar satu per satu. Pasalnya, harga belum bisa bangkit  lagi sejak terjungkal pada 2013 sampai saat ini, lalu pasokan juga masih membanjiri pasaran karena permintaan yang tak kunjung meningkat.

Andrew Cosgrove, analis Bloomberg Intelligence, mengatakan Central Appalachian mungkin akan menjadi daerah pertambangan batu bara di Amerika Serikat yang ditelantarkan. Selanjutnya yang akan terlantar antara lain, Northern Appalachian, the Illinois Basin, dan the Powder River Basin.

“Permasalahan di industri batu bara saat ini adalah persaingan dan biaya operasional,” ujarnya seperti dilansir  Bloomberg pada Rabu (4/2/2015).

Untuk produksi di Central Appalachian diperkirakan akan terus turun hingga di bawah 100 juta ton pada tahun ini. Pada 2014, produksi batu bara di kawasan itu turun sebesar 38,2% menjadi 111,6 juta ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 180,6 juta ton.

Arch Coal Inc., salah satu penambang di kawasan Central Appalachian telah merugi sejak 2013. Perusahaan itu terus merugi senilai US$4,21 untuk setiap ton batu bara yang digalinya. Kalau dikalkulasikan, pada 2014 perusahaan itu rugi senilai US$469,83 juta.

Situs globalcoal.com pun merilis harga batu bara hingga 2018, harga batu bara di Intercontinental Exchange (ICE) Newcastle pada bulan ini akan bergerak di kisaran US$63,1 per ton. Lalu, pada kuartal II/2015 harga bergerak di kisaran US$58,22, sedangkan untuk semester II/2015 berada di kisaran US$56,5 per ton.

Pada 2016, harga batu bara diprediksi masih berada di level US$56,28 per ton, sedangkan untuk 2017 dan 2018 juga masih berada di level terendah di kisaran US$57,6 per ton dan US$59,85 per ton.

Source : globalcoal.com

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?