Industri Karet Butuh Investasi Pendukung US$ 2 Miliar

Bagikan:

2n2Industri karet olahan membutuhkan investasi hingga US$ 2 miliar (Rp 26,99 triliun) untuk membangun industri pendukung yang mampu menyediakan komponen bahan baku campuran karet alam. Selama ini, industri karet olahan terpaksa mengimpor bahan baku tersebut karena tidak tersedia di Indonesia.

“Industri hilir selalu disalahkan karena mengimpor bahan baku dari luar. Tapi bagaimana bisa kalau industri antaranya saja sampai sekarang belum ada?,” kata Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Aziz Pane kepada Investor Daily di Jakarta, akhir pekan lalu.

Aziz menjelaskan, dibutuhkan sekitar 15-20 komponen bahan baku pendukung yang akan diolah bersama karet alam untuk memproduksi karet olahan. Sebagian besar komponen pendukung tersebut berupa bahan kimia yang dihasilkan dari industri antara.

“Sebenarnya industri karet olahan sangat mendambakan PT Pertamina untuk membangun industri antara yang memproduksi komponen-komponen kimia sebagai campuran crumb rubber. Pasalnya, investasinya sangat besar, bisa mencapai US$ 1-2 miliar,” ujar dia.

Menurut dia, industri pendukung karet tersebut sebenarnya pernah ada di Indonesia. Tetapi hampir semua merelokasi pabrik keluar Indonesia saat krisis tahun 1998.

Aziz mengungkapkan, industri pendukung karet bisa dibangun di Sumatera Selatan. Daerah tersebut dinilai sangat strategis karena merupakan penghasil karet alam terbesar, sekaligus memiliki cadangan batubara dan gas yang cukup.

“Kita bisa undang investor untuk membangun industri kimia pendukung di sana,” tutur dia.

Menurut Aziz, idealnya Indonesia harus memiliki industri karet yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. “Diantara hulu dan hilir itu harus ada industri antara, yang selama ini kita belum punya,” kata dia.

Menurut dia, ketiadaan industri antara tersebut juga menyebabkan industri karet olahan di hilir susah berkembang karena tingginya ketergantungan terhadap impor bahan baku. Padahal, Indonesia sebagai produsen karet terbesar kedua di dunia, sudah memiliki modal besar dengan tersedianya karet alam yang berlimpah.

“Kita punya potensi sangat besar untuk mengembangkan industri karet olahan. Dan untuk memaksimalkan keuntungan tersebut, kita harus membangun industri karet terintegrasi, jangan hanya di hulu dan hilirnya saja,” jelas Aziz.

Karet Aspal

Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah membuat proyek percontohan (pilot project) hilirisasi karet untuk aspal. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan serapan karet di dalam negeri, sekaligus menciptakan nilai tambah komoditas tersebut.

“Kami sudah mencoba skala kecil, tahun ini kita coba skala yang lebih besar. Kami akan bekerja sama dengan balai penelitian karet untuk skala setengah pabrik. Kami sedang membuat pilot plannya,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto baru-baru ini.

Panggah menegaskan pentingnya dilakukan pilot project tersebut. Pasalnya, sebelum masuk ke tahap pemasaran, harus terlebih dahulu disiapkan secara matang teknis produksi maupun produk yang dihasilkan.

“Teknologinya sudah ada, tapi benar-benar perlu dibuktikan dan teruji,” ujar dia.

Karena masih dalam tahap pengkajian, menurut Panggah, aspal karet belum bisa banyak berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur pada tahun ini. “Hilirisasi ini juga masih menghadapi kendala, yakni aspal karet harganya lebih mahal 20% dibandingkan aspal biasa. Meski, umur aspal karet berdasarkan penelitian jauh lebih baik, dan lebih mudah secara perawatan,” jelas dia.

Selain untuk aspal, terang Panggah, hilirisasi karet juga akan diarahkan untuk digunakan dalam pembuatan bantalan karet di pelabuhan (dock fenders), dan latex. Jika diversifikasi produk-produk tersebut berhasil, penyerapan karet domestik bisa meningkat dari 550 ribu ton per tahun, menjadi 650 ribu ton per tahun.

“Sekarang kan kita produksi 3 juta ton, konsumsi dalam negeri baru 550 ribu ton. Kalau secara teknis aplikasinya bisa dijalankan, penyerapannya akan meningkat,” ujar Panggah.

Sumbet: http://www.kemenperin.go.id

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?