Industri Manufaktur Catat Kenaikan Pertumbuhan Produksi 4,57%

Bagikan:

SHIFT-SSCX-lean-manufacturing-600x400Jakarta – Industri manufaktur besar dan sedang mencatatkan kenaikan pertumbuhan produksi sebanyak 4,57% pada 2015 dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan ini ditopang naiknya produksi beberapa industri utama seperti farmasi,logam dasar, kendaraan bermotor, dan furnitur.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di Jakarta, Senin (1/2) memaparkan, jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami pertumbuhan produksi pada 2015 adalah Farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional yang naik 12,53%; barang logam, bukan mesin dan peralatannya tumbuh 9,47%; barang galian bukan logam dan makanan masing-masing naik 7,37%; logam dasar naik 6,42%; pengolahan lainnya tumbuh 5,86%; pengolahan tembakau naik 5,20%; karet, barang dari karet dan plastik naik 4,61%; serta percetakan dan reproduksi media rekaman tumbuh 4,60%.

Industri manufaktur besar dan sedang lainnya yang juga mencatatkan pertumbuhan produksi adalah jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan yang naik 4,47%; kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer tumbuh 4,29%; furnitur naik 4,06%; Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki naik 3,60%; Komputer, Barang Elektronik dan Optik naik 3,03%; Mesin dan Perlengkapan ytdl naik 2,19%; Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya naik 0,39%; serta Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia naik 0,12%.

Sementara itu, beberapa industri manufaktur besar dan sedang justru mengalami penurunan produksi pada tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya. Industri-industri tersebut adalah, industri Pakaian Jadi turun 10,86%; Alat Angkutan Lainnya turun 6,42%; Kertas dan Barang dari Kertas turun 3,54%; Tekstil turun 2,01%; Peralatan Listrik turun 0,67%; dan Minuman turun 0,40%.

Kenaikan pertumbuhan yang terjadi di industri manufaktur besar dan sedang juga dialami industri manufaktur mikro dan kecil. Tercatat, industri ini mampu meraih kenaikan pertumbuhan hingga 5,71% pada 2015 dibanding tahun sebelumnya.

“Ini merupakan kenaikan pertumbuhan produksi yang ketiga kalinya di industri manufaktur mikro dan kecil selama 3 tahun terakhir,” kata Suryamin.

Pada tahun 2014, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil naik 4,91% terhadap tahun 2013. Dan tahun 2013, industri tersebut mencatatkan kenaikan pertumbuhan produksi sebesar 7,51% terhadap tahun 2012.

Kenaikan pertumbuhan tersebut didorong meningkatnya produksi dari industri-industri seperti Kertas dan Barang dari Kertas yang naik 16,36%; Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia tumbuh 14,31%; Mesin dan Perlengkapan ytdl (yang tidak termasuk dalam lainnnya) naik 12,60%; Minuman naik 11,52%; Peralatan Listrik naik 10,14%; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman naik 8,24%; Pengolahan Tembakau naik 7,66%; Tekstil naik 7,62%; Makanan naik 6,83%; Pakaian jadi naik 6,68%; Furnitur naik 6,54%; Farmasi, Obat dan Obat Tradisional naik 4,52%; Kulit, Barang dari Kulit dan Alas kaki naik 3,91%; serta Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan naik 3,26%.

Sedangkan jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami penurunan lebih dari 3% pada tahun 2015 terhadap tahun 2014 adalah industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan yang turun 3,73; Karet, Barang dari Karet, dan Plastik turun 3,72%; serta Barang Logam, bukan Mesin dan Peralatannya turun 3,58%.

 

Sumber: http://www.beritasatu.com/

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?