Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Mei 2015 mencapai US$11,61 miliar atau turun 8,5% dibanding April 2015.
Untuk volume impor Indonesia pada Mei 2015 juga menurun sebesar 13,35% atau sebanyak 1.726,6 ribu ton menjadi 11,4 juta ton.
Kepala BPS Suryamin mengatakan dari total impor Indonesia pada Mei, impor bahan baku atau penolong memberikan kontribusi paling besar yakni 75,04% dengan nilai US$8,71 miliar.
“Lalu diikuti oleh barang modal 16,82% dengan nilai US$1,95 miliar dan impor barang konsumsi 8,14% dengan nilai US$944 juta,” ujarnya di Gedung BPS, Senin (15/6/2015).
Suryamin menuturkan adanya penurunan impor Indonesia bukan berarti bahwa menjelang Lebaran akan terjadi kelesuan di pasar domestik.
Dia menduga ada produk domestik yang memainkan peran sedikit lebih besar sehingga membuat impor Indonesia berkurang.
Menurutnya, kenaikan harga dan membanjirnya permintaan produk menjelang lebaran tidak akan bisa dihentikan.
“Belum bisa kita simpulkan lebaran ini tidak akan heboh karena kan ada yang disupply dari dalam negeri. Berkaca pada Lebaran tahun sebelumnya, saya melihat Lebaran biasanya jadi momentum kenaikan harga dan membanjirnya persediaan barang,” tutur Suryamin.
Penurunan impor, lanjutnya, dilihat dari sektor nilai transaksi yang juga menurun.
“Volume impor yang turun dikarenakan oleh nilai dolar yang menguat sehingga pasar lebih berekspektasi terhadap produk dalam negeri,” kata Suryamin.
Source : http://industri.bisnis.com/