Artikel Safety

Jenis – jenis Scaffolding

Bagikan:

Apakah anda pernah melihat bangunan yang sedang dibangun? Jika anda perhatikan pada bangunan yang akan dibangun terutama bagian luarnya seperti dilingkupi oleh rangka yang terbuat oleh kayu, bamboo, atau besi. Rangka tersebut biasa disebut scaffolding. Scaffolding ini dapat membantu pekerja bangunan untuk memasang atau melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan ketinggian. Jika kita menggunakan scaffolding dari kayu atau bambu maka setelah bangunan ini selesai dibangun, scaffolding tersebut tidak dapat digunakan kembali sehingga dinilai kurang efektif terutama dari sisi pembiayaan. Oleh karena itu, sebagaian orang memilih sewa scaffolding sebagai solusi untuk mengatasinya.

Scafollding atau dalam bahasa Indonesia disebut juga sebagai perancah adalah suatu alat yang digunakan dalam dunia konstruksi. Alat ini dapat membantu pekerja terutama untuk menjangkau tempat – tempat yang sangat tinggi, terutama jiga bangnana atau gedung yang sedang dibangun memeiliki lebih dari satu lantai. Scafollding terdiri dari bagian – bagian yang terpisah, dan harus dirangkai sebelum digunakan. Dengan bentuk yang terpisah tersebut, scaffolding dapat lebih mudah menyesuaikan bentuk dan ukuran dengan gedung yang sedang dibangun. Untuk merangkai scaffolding diperlukan standar keselamatan tersendiri, karena jika tidak tidak memenuhi standar maka resiko kecelakaan yang timbul akan lebih besar.

Jenis – Jenis Perancah Scaffolding atau Scaffolding :

  1. Perancah Andang: Perancah atau andang ini di Indonesia biasanya digunakan pada pekerjaan yang tingginya mencapai 2,5 – 3 m. Apabila pekerjaan ini lebih tinggi maka tidak digunakan andang lagi. Macam – macam perancah andang : Andang kayu, Andang Bambu, Dan perancah besi.
  2. Perancah Tiang: Perancah tiang digunakan apabila pekerjaan sudah mencapai diatas 3 m, Perancah tiang bisa dibuat sampai 10 m lebih tergantung dari kebutuhan. Perancah tiang ada 3 macam : Tiang Bambu, Bambu dengan Konsol dari besi, dan Tiang Besi atau pipa.
  3. Perancah Besi Beroda: Perancah besi beroda ini terbuat dari pipa galvanis. Pada perancah besi beroda dapat dipasang di lapangan atau didalam ruangan. Fungsi rodanya  adalah untuk memindahkan perancah. Pada perancah besi beroda sedikit lain dari perancah yang ada, karena disini bagian-bagian dari tiangnya sudah berbentuk kusen, sehingga penyetelan / pemasangannya lebih mudah dan praktis.
  4. Perancah Besi tanpa Roda: Perancah ini terdiri dari komponen-komponen; Kaki pipa berulir, kusen bangunan, penguat vertikal, tiang sandaran, sambungan pasak, papan panggung, panggung datar, Papan pengaman, tiang sandaran, penutup sandaran, konsol penyambung, penopang, konsol keluar, tiang sandaran tangga, pinggiran tangga, anak tangga, sandaran tangga, dan sandaran dobel.
  5. Perancah Menggantung: Pada perancah menggantung digunakan pada pekerjaan pemasangan eternit, pekerjaan finishing pengecatan eternit, plat beton, dst. Jadi perancah menggantung digunakan pada pekerjaan bagian atas saja dan pelaksanaannya perancah digantungkan pada bagian atas bangunan dengan memakai tali atau rantai besi.
  6. Perancah Frame: Frame ini biasanya terbuat dari pipa atau tabung logam. Perancah ini dapat disusun sedemikian rupa menjadi satu kesatuan perancah yang tinggi untuk menopang pekerja dalam kegiatan konstruksi berlokasi tinggi.
  7. Perancah Dolken: Merupakan perancah yang berbahan kayu dolken. Kayu bulat/ dolken Biasanya digunakan untuk tiang-tiang perancah dan ukuran yang biasanya digunakan adalah berdiameter 6 – 10 cm.
  8. Two Point Adjustable Suspension Scaffold
  9. Strip Board One Side Scaffold
  10. Auxiliary Fixtures For Pipe Scaffolding
  11. Bracket One Side Scaffold
  12. Independent Scaffold: Suatu perancah dengan dua baris standar jarak 1.2m, Mempunyai daya dukung sendiri, Satu baris mendukung bagian luar dan bagian dalam dari deck dengan jarak 1.2m hingga 2.4m.
  13. Birdcage Scaffold: Terdiri dari dua baris tiang yang semuanya dihubungkan dengan Ledgers, Transoms and Braces, Biasanya digunakan pada pemasangan plafon dan pengecatan, Hand rail and toe boards dipasang di bagian luar dari perimeter dari  scaffold platform.
  14. Access Tower Scaffold: Scaffold yang hanya digunakan untuk access, Digunakan untuk menimbun material atau peralatan tidak diperbolehkan, Dibangun dengan pipa-pipa dan fittings atau berupa modul-modul A-Frames.
  15. Cantilever Scaffold: Cantilever scaffold umumnya dibangun dengan pipa (tubular) dan fittings, tetapi sistem lain dari scaffod dapat digunakan juga.
  16. Putlog Scaffold: Ditumpu oleh jajaran tiang sebelah dan yang sebelah ditopang oleh gedung, berbeda dari independent scaffold.
  17. Suspended Scaffold: Suspended scaffold ditopang dari atas
  18. Mobile Scaffold: Mobile work platform digunakan pekerjaan yang pindah dari satu tempat ke tempat lain.

Sumber:

https://forum.maxmanroe.com/threads/tipe-scaffolding-yang-wajib-diketahui.3612/

https://omc.proxsisgroup.com/jenis-jenis-scaffolding/

ISC Safety School Surabaya mengadakan
Supervisi K3 Scaffolding (Perancah)
pada tanggal  26-29 Agustus 2019

(Fix Running)
berlokasi di
AMG Tower Lt. 17
Jl. Dukuh Menanggal No. 1 A
Gayungan – Surabaya
Segera Daftarkan diri anda ke Narahubung Kami
Laksmi | [email protected] | 08111798354

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?