K3 Pendorong Peningkatan Produktivitas Kerja

Bagikan:

27242Surabaya – Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dinilai mampu menjadi salah satu pendorong meningkatkan produktivitas perusahaan. Ini akan berpengaruh pada daya saingnya di era globalisasi seperti saat ini. Apalagi Jawa Timur menjadi provinsi industri
“Untuk meningkatkan produktivitas suatu perusahaan, selain harus punya ketrampilan tapi juga sehat. Maka support yang penting faktor eksternal (Bupati/Walikota) harus ciptakan kondusif untuk produksi,” tegas Gubernur Jatim Soekarwo di sela acara pemerian penghargaan K3 di Gedung Negara Grahadi, Jl Gubernur Suryo Surabaya, Rabu (30/3).
“Produktivitas SDM tergantung pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Selain selamat dari kecelakaan tapi juga sehat. Daya saing di era globalisasi sangat tergantung pada kualitas SDM, kualitas infrastuktur/ mesin, dan  kualitas pelayanan publik (distribusi harus lancar).”
Menurutnya, Sekarang di Indonesia berada di urutan 16 negara berpenghasilan medium. “Kita harus menjadi negara industri jika tidak ingin stagnant di medium income country,” ujarnya.
Solusinya, industri harus mempunyai daya saing bagus. Untuk itu harus punya pemimpin (bupati/walikota) dan pimpinan perusahaan yang punya komitmen kuat terhadap efisiensi, karena harus bertanding di pasar bebas.
Karena yang bisa mensupport efisiensi adalah leader. Menurutnya, sekitar 50% suksesnya perusahaan ditentukan oleh CEO dan faktor eksternal yang dibentuk oleh Bupati/ Walikota.
“Kalau bupati/walikota punya feeling/intuisi terhadap bisnis, maka akan tercipta suasana dunia industri kondusif,” tambah Pakde Karwo, sapaan akrab gubernur Jatim.
Dalam kesempatan itu, gubernur Jatim memberikan penghargaan  kepada 10 bupati/walikota sebagai Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terbaik di Jatim.
10 Bupati/ Walikota Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terbaik di Jatim tahun 2015, yaitu Bupati Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Blitar dan Mojokerto, serta Walikota Surabaya dan Madiun.
Penghargaan tersebut diberikan karena 10 Bupati dan Walikota dinilai telah memberikan perhatian lebih dalam pelaksanaan K3 di perusahaan di daerah masing-masing. Utamanya dalam konsistensi pembinaan, inovasi dan motivasi bagi perusahaan-perusahaan baru guna lebih giat dalam menerapkan K3.
Selain itu, gubernur juga menyerahkan penghargaan kepada perusahaan penerima kecelakaan nihil (zero accident), dan Sisem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Hal itu untuk memberikan spirit kepada seluruh pimpinan perusahaan di Jatim agar lebih meningkatkan motivasi dan komitmen  meningkatkan budaya K3 guna mendorong produktivitas dan daya saing di pasar global.
Dalam sambutannya Pakde mengatakan, sudah tepat Menteri Perindustrian menempatkan bupati/walikota mendapat penghargaan K3, CEO dapat penghargaan zero accident dan penghargaan SMK3. Karena daya saing ditentukan dalam pertarungan global adalah produknya harus lebih bagus, kualitasnya lebih bagus dan distribusinya lebih cepat.
Penghargaan ini penting karena zero accident itu kuncinya pada SDM. “SDM bisa baik kalau kesehatannya baik, dan perusahaan bagus kalau produktivitasnya bagus. Sedangkan produktivitas ditentukan oleh kesehatan dan kualitas ketrampilan. Maka Bupati/Walikota memperbanyak occational pendidikan dan ketrampilan,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kepedudukan Jatim Soekardo melaporkan, pemberian penghargaan ini untuk lebih membudayakan K3  di perusahaan di Jatim, sehingga tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan produktif dalam rangkaian penigkatan daya saing memasuki MEA.

Sumber: http://www.beritametro.co.id/

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?