Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang) Kementerian Pertanian tengah memperluas pemanfaatan lahan rawa sebagai lumbung pangan di tengah musim kemarau. Ini langkah yang vital untuk mencegah krisis pangan nasional.

Kepala Balitbang dari Kementerian Pertanian, Muhammad Syakir, mengatakan pemanfaatan lahan rawa untuk luas lahan sawah rawa lebak nasional saat ini terdapat 500 ribu hektare (ha), dan saat El Nino luas tanam diperluas sekitar 250 ribu ha.

Meski pemanfaatan lahan rawa ini mempunyai luas yang cukup besar, Syakir mengaku, masih terdapat kendala di dalam rawa lebak ini.

“Kendala utama lahan rawa lebak adalah kesuburan dan sifat kimia tanah, serta tinggi lama genangan. Namun, pada kondisi musim kemarau lama,  tinggi genangan tersebut semakin turun, sehingga luas lahan potensial untuk pengembangan pertanian tanaman semakin luas,” ujar Syakir di kantornya, di Jakarta, Rabu 23 September 2015.

Syakir menjelaskan, peluang peningkatan luas tanam di lahan rawa pada saat musim kemarau adalah lahan rawa lebak yang tersebar di beberapa wilayah, seperti Provinsi Sumatera Selatan, Riau, Lampung dan Kalimantan Selatan

Menurut Syakir, pada saat iklim normal, potensi lahan rawa di empat provinsi tersebut masing-masing adalah Sumatera Selatan sebanyak 200,4 ribu ha, Riau 131,8 ha, Lampung 79 ribu ha, dan Kalimantan Selatan sebesar 153 ribu ha.

Sehingga total luas lahan rawa yang dapat dimanfaatkan pada kondisi iklim normal seluas 564,2 ribu ha.

Selanjutnya, kata dia, pada musim kemarau potensi lahan rawa mengalami peningkatan dari tiap-tiap wilayah. Total rawa yang dapat dimanfaatkan pada kondisi musim kemarau adalah 801,9 ribu ha, atau meningkat 237,7 ribu ha dari kondisi normal.

“Dengan begitu, potensi kontribusi lahan rawa terhadap produksi beras nasional sekitar 14 persen atau 6-8 juta ton dengan produktivitas 4 ton per ha gabah kering giling,” ujar dia.

 

Sumber: http://bisnis.news.viva.co.id/