Artikel Safety

Sebelum Bekerja, Kenali 11 Jenis Alat Pelindung Diri Terlebih Dahulu

Bagikan:

11 Jenis Alat Pelindung Diri

Tidak dipungkiri lagi, alat pelindung diri atau APD tentu sangat vital bagi kesehatan dan keselamatan pekerja suatu perusahaan terutama yang bekerja di pekerjaan dengan risiko keselamatan yang tinggi. Meski begitu, berbeda perusahaan atau industri pasti juga memiliki jenis pekerjaan dan tingkat risiko keselamatan yang berbeda pula. Maka dari itu, pihak perusahaan sebaiknya paham betul mengenai jenis dan risiko kerja di perusahaan tersebut. Sebelum memilih dan membeli alat pelindung diri, perusahaan juga harus mengerti tentang berbagai jenis alat pelindung diri. Akhirnya, perusahaan dapat memilih jenis alat pelindung diri mana yang cocok untuk perusahaannya.

Berikut kami rangkum 11 jenis alat pelindung diri (APD) untuk keselamatan di lingkungan kerja.

 

1. Alat Pelindung Kepala/Helmet

Tujuan dari pemakaian jenis alat pelindung diri kepala adalah untuk mencegah rambut pekerja terjerat oleh mesin yang berputar, melindungi kepala dari bahaya terbentur oleh benda tajam atau keras yang dapat menyebabkan luka gores, potong atau tusuk, bahaya kejatuhan benda-benda atau terpukul oleh benda-benda yang melayang atau meluncur di udara, panas radiasi, api dan percikan bahan-bahan kimia korosif.Topi pengaman dapat dibuat dari berbagai bahan, misalnya bahan plastik (Bakelite), serat gelas (fiberglass), dan lain-lain. Topi pengaman yang dibuat dari Bakelite mempunyai beberapa keuntungan yaitu ringan, tahan terhadap benturan atau pukulan benda-benda keras dan tidak menyalurkan listrik (isolator electricity). Topi yang dibuat dari bahan campuran serat gelas dan plastik sangat tahan terhadap asam atau basa kuat.Alat pelindung kepala, menurut bentuknya, dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.

Topi pengaman (safety helmet), untuk melindungi kepala dari benturan, kejatuhan, pukulan benda-benda keras atau tajam. Topi pengaman harus tahan terhadap pukulan atau benturan, perubahan cuaca, dan pengaruh bahan kimia. Topi pengaman harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tidak menghantarkan listrik ringan dan mudah dibersihkan.

Hood, berfungsi untuk melindungi kepala dari bahaya-bahaya bahan kimia, api, dan panas radiasi yang tinggi. Hood terbuat dari bahan yang tidak mempunyai celah atau lubang, biasanya terbuat dari asbes, kulit, wool, katun yang dicampuri alumunium dan lain-lain.

Tutup kepala (hair cap), berfungsi

Ā untuk melindungi kepala dari kotoran debu dan melindungi rambut dari bahaya terjerat oleh mesin-mesin yang berputar. Biasanya terbuat dari bahan katun atau bahan lain yang mudah dicuci.

2. Alat Pelindung Mata dan Muka

Pelindung mata berfungsi untuk melindungi mata dari percikan korosif, radiasi, gelombang elektromagnetik dan benturan/pukulan benda-benda keras atau tajam. Jenis alat pelindung diri ini juga untuk mencegah masuknya debu-debu ke dalam mata serta mencegah iritasi mata akibat pemaparan gas atau uap.

Alat pelindung mata terdiri dari kacamata (spectacles) dengan atau tanpa pelindung samping (shideshield), goggles (cup type/boxtype), dan tameng muka (face shreen/face shield). Lensa dari kacamata pengaman/goggles dapat dibuat dari beberapa jenis bahan, misalnya plastik (polycarbonate, cellulose, acetate, polycarbonatevinyl) yang transparan atau kaca. Polycarbonate/polikarbonat merupakan jenis plastik yang mempunyai daya tahan yang paling besar terhadap benturan/pukulan.

Untuk melindungi mata dari radiasi elektromagnetik yang tidak mengion (infra merah, ultraviolet), lensa dari kacamata pengaman/goggles dilapisi dengan oksida dari kobal dan diberi warna biru atau hijau yang selain untuk melindungi mata dari bahaya radiasi tetapi juga untuk mengurangi kesilauan. Kemampuan filter untuk menyerap panjang gelombang tertentu tergantung dari kepadatannya (opticaldensity) dan jenis bahan kimia yang dipergunakan untuk membuat lensa tersebut. Untuk melindungi mata dari bahaya radiasi. yang mengion (sinar X), dapat dipakai kacamata pengaman dimana lensa dari kacamata tersebut dilapisi oleh timah hitam (Pb).

3. Alat Pelindung Pendengaran

Ada dua jenis alat pelindung telinga, antara lain.

  • Sumbat telinga (ear plug)Ā Sumbat telinga yang baik adalah sumbat telinga yang dapat menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan frekuensi pembicaraan tidak terganggu. Ear plug dapat dibuat dari kapas, malam (wax), plastik, karet alami dan sintetik, Ear plug dapat dibedakan (menurut cara pemakaiannya) ,menjadi: (1) Semi insert-typeearplug, yang hanya menyumbat liang telinga luar saja dan (2) Insert type ear plug, yang menutupi seluruh bagian dari saluran telinga.Keuntungan menggunakan earplug yaitu
    • Mudah dibawa karena ukurannya yang kecil.
    • Relatif lebih nyaman dipakai di tempat kerja yang panas.
    • Tidak membatasi gerakan kepala.
    • Harganya relatif lebih murah.
    • Dapat dipakai dengan mudah dan tidak dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kepala dan anting-anting/giwang.

    Kerugian menggunakan ear plug yaitu

    • Untuk pemasangan yang tepat, earplug memerlukan waktu yang lebih lama dari ear muff.
    • Tingkat proteksi yang diberikan oleh earplug lebih kecil dari ear muff.
    • Sulit dipantau oleh pengawas apakah pekerja memakai ear plug atau tidak (karena ukurannya yang kecil).
    • Ear plug hanya dipakai oleh pekerja yang telinganya sehat.
    • Bila pekerja menggunakan tangan yang kotor pada saat memasangĀ ear plug,Ā kemungkinan dapat menyebabkan iritasi pada kulit saluran telinga.

  • Tutup telinga (ear muff)
    Alat pelindung telinga ini terdiri dari 2 buah tutup telinga dan sebuah headband. Isi dari tutup telinga dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara dengan frekuensi tinggi. Jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, efektivitasnya dapat menurun karena bantalannya menjadi keras dan mengerut sebagai akibat reaksi bantalan dengan minyak dan keringat yang terdapat pada permukaan kulit.

    Peredaman tutup telinga lebih besar daripada sumbat telinga. Keuntungan menggunakan earmuff yaitu:
    (1) Earmuff dapat digunakan oleh semua pekerja dengan ukuran telinga yang berbeda.
    (2) Atenuasi suara (besarnya intensitas suara yang direduksi) umumnya lebih besar dariĀ earplug.
    (3) Penggunaan mudah dipantau oleh pengawas.
    (4) Dapat dipakai oleh pekerja yang menderita infeksi telinga yang ringan.
    (5) Mudah dicari bila hilang karena ukuran ear muff yang relatif besar.

Sedangkan kerugian menggunakan ear muff yaitu:
(1) Tidak nyaman digunakan di tempat kerja yang panas.
(2) Efektivitas dari earmuff dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kepala, anting-anting dan rambut yang menutupi kepala. Demikian pula kenyamanan dari pemakaiannya.
(3) Penyimpanannya relatif lebih sulit dari ear plug.
(4) Dapat membatasi gerakan kepala bila digunakan di tempat kerja yang sempit/sangat sempit.
(5) Harganya relatif lebih mahal dari ear plug.
(6) Pada pemakaian yang terlalu sering atau bila headband yang berpegas sering ditekuk oleh pemakainya, hal ini akan menyebabkan daya atenuasi suara dari ear muff

4. Alat Pelindung Pernafasan

Menurut cara kerjanya, respirator dibedakan menjadi:Ā Respirator pemurni (air purifying respirator)
Chemical respirator
Respirator berfungsiĀ  membersihkanĀ  udaraĀ  denganĀ  caraĀ  adsorbsiĀ  atauĀ  absorpsi.
Adsorpsi adalah suatu proses ketika kontaminan melekat pada permukaan zat padat (adsorben), sedangkan absorbsi adalah suatu proses ketika gas-gas atau uap mengadakan penetrasi ke struktur bagian dalam dari suatu zat (absorber). Respirator ini tidak boleh digunakan di tempat kerja yang terdapat gas atau uap yang ekstrem, kadar gas/uap dalam udara tempat kerja cukup tinggi/mengalami kekurangan oksigen

Mechanical filter respirator
Filter ini digunakan untuk melindungi dari pemaparan aerosol zat padat dan aerosol zat cair melalui proses filtrasi. Efisiensi filter ini tergantung pada ukuran dan jenis filter. Semakin kecil diameter dari pori-pori filter semakin besar tahanan terhadap aliran udara.

Kombinasi mechanical den filter respirator
Respirator ini digunakan pada penyemprotan pestisida dan pengecatan. Respirator ini dilengkapi dengan filter dan adsorben sehingga relative lebih berat dari filter atau cartridge respirator.

Respirator penyedia udara (Breathing Apparatus)
BerbedaĀ  denganĀ  respiratorĀ  pemurniĀ  udara,Ā  respiratorĀ  iniĀ  tidakĀ  dilengkapi filter/adsorben. Cara respirator ini melindungi pemakainya dari zat kimia yang sangat toksik atau kekurangan oksigen adalah dengan menyuplai udara atau oksigen kepada pemakainya. Suplai udara atau oksigen kepada pemakainya dapat melalui silinder, tangki atau kompresor yang dilengkapi dengan alat pengatur tekanan. Respirator penyedia udara dibedakan menjadi:

Air line respirator
Respirator ini terdiri dari full-half facepiece (head covering helmet), saluran udara (airĀ line), dan silinder atau kompresor udara yang dilengkapi dengan alat pengatur tekanan. Respirator ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu continous flowtype dan demand type. Pada demand type air line respirator, suplai udara ke dalam facepiece hanya terjadi pada saat pemakainya menarik napas sehingga tekanan di dalam facepiece menjadi negatif.

Respirator dilengkapi dengan suatu klep pengatur aliran udara yang terdapat diantara facepiece dan kompresor udara. Banyaknya udara yang mengalir ke dalam facepiece minimum 115 liter per menit dan panjang pipa udara maksimum 300 feet serta inlet pressure maksimum yang diperkenankan adalah 124 psig (NIOSH).


Pada continous type air line respirator, udara akan mengalir ke dalam facepiece secara teratur dan terus menerus. Maka banyaknya udara yang mengalir ke dalam helmet atau hood paling sedikit 170 liter per menit.

  • Air horse respirator/hosemask
    Cara kerja air-supplied respirator mirip dengan air line respirator. Perbedaan kedua respirator ini terletak pada diameter pipa udara yang digunakan. Pada hosemask, diameter dari hose cukup besar sehingga pemakainya masih bisa menghirup udara bersih sekalipun blower dari respirator tersebut tidak berfungsi.
    Bila hose mask tidak dilengkapi dengan blower maka ujung hose (inletend) harus diletakkan di suatu tempat dengan udara atmosfer cukup memenuhi syarat untuk dihirup dan dapat pula dilengkapi dengan filter untuk menyaring debu-debu terutama debu yang berukuran besar. Dalam keadaan darurat, pemakaian hosemask sebaiknya disertai dengan self-contained breathing apparatus (SCBA). Hose mask yang dilengkapi dengan blower dapat menyuplai udara sebanyak 140 liter per menit.
  • Self contained breathing apparatus
    Self-contained breathing apparatus (SCBA) digunakan di tempat kerja ketika terdapat zat kimia yang sangat toksik atau defisiensi oksigen.

5. Alat Pelindung Tangan

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan alat pelindung tangan adalah:

  • Bahaya yang mungkin terjadi, apakah berbentuk bahan-bahan kimia korosif, benda-benda panas, panas, dingin atau tajam atau kasar.
  • Daya tahannya terhadap bahan-bahan kimia.
  • Kepekaan yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan.
  • Bagian tangan yang harus dilindungi.

    Menurut bentuknya sarung tangan dibedakan menjadi:
  • Sarung tangan biasa (gloves).
  • Sarung tangan yang dilapisi logam (gounlets).
  • Sarung tangan yang keempat jari pemakainya dibungkus jadi satu kecuali ibu jari (mitts mittens)

6. Alat Pelindung Kaki

Sepatu keselamatan kerja (safety shoes) berfungsi untuk melindungi kaki dari bahaya kejatuhan benda-benda berat, terpercik bahan kimia korosif, dan tertusuk benda-benda tajam. Menurut jenis pekerjaan yang dilakukan, sepatu keselamatan dibedakan menjadi:

  • Sepatu pengaman yang digunakan untuk pengecoran baja terbuat dari bahan kulit yang dilapisi logam krom atau asbes.
  • Sepatu khusus yang digunakan untuk bahaya peledakan. Sepatu ini tidak boleh ada paku-paku yang dapat menimbulkan percikan bunga api.
  • Sepatu karet anti elektrostatik untuk melindungi pekerja dari bahaya listrik.
  • Sepatu pengaman untuk pekerja bangunan. Sepatu ini ujungnya dilapisi baja untuk melindungi jari kaki.

7. Alat Pelindung Ketinggian

Tali dan sabuk pengaman digunakan untuk menolong kecelakaan. Selain itu, sabuk pengaman juga digunakan pada pekerjaan mendaki dan memanjat konstruksi bangunan.

8. Alat Pelindung Tubuh

Pakaian tenaga kerja pria yang bekerja melayani mesin seharusnya berlengan pendek, tidak longgar pada dada atau punggung, tidak terdapat lipatan-lipatan. Pakaian kerja wanita sebaiknya memakai celana panjang, tutup kepala dan tidak memakai perhiasan. Berikut ini adalah contoh pakaian pelindung seperti wearpack.

9. Pelampung

Baju Pelampung adalah jenis alat pelindung diri yang berfungsi menjaga penumpang tetap terapung saat terjadi keadaan darurat di kapal. Baju pelampung sering disebut sebagai life jacket atau workvest. Dalam pemakaiannya baju pelampung sering ditemani life jacket light yang berfungsi memberi tanda lokasi orang di laut terutama pada malam hari.

10. Rompi Nyala

Rompi nyala merupakan rompi yang menggunakan bahan yang dapat menyala jika terkena cahaya. Sangat bermanfaat jika digunakan pada kondisi gelap atau malam hari karena dapat bercahaya dengan cara memantulkan dari sumber cahaya sehingga pekerja yang menggunakan rompi ini dapat dengan mudah ditemukan.

11. Jas Hujan

Jas hujan merupakan salah satu jenis alat pelindung diri dari air. Banyak pengendara motor baik di kota maupun di pedalaman yang menggunakan jas hujan atau ponco agar tidak terkena hujan. Disamping itu jas hujan juga berfungsi untuk menghalau angin yang masuk ke dalam tubuh sehingga pekerja yang menggunakan jas hujan akan terlindungi.

Sumber Artikel: Redjeki, Sri. 2016. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Kementerian Kesehatan Ā Republik Indonesia.
Source of web image cover fromĀ //freepik.com

Indonesia Safety Center
mengadakan
Public Training Ahli K3 Umum
pada tanggal
14-26 Oktober 2019
berlokasi di
AMG Tower Lt. 17
Jl. Dukuh Menanggal No. 1 A,
Gayungan ā€“ Surabaya
Informasi lebih lanjut:
BILLA ā€“ Surabaya | 08111798354
[email protected]

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?