Aktivitas kerja tentunya merupakan satu bagian penting dalam kita mengelola produktivitas diri.  Paling tidak ada beberapa perspektif yang bisa kita pakai untuk memahami keterkaitannya.

Pertama adalah kerja merupakan salah satu dimensi hidup seseorang.  Salah satu purpose hidup seseorang adalah tercapainya kesuksesan dalam karirnya.  Karir yang baik bisa dilihat sebagai sarana berkreasi, sebagai salah satu pencapaian hidup, sebagai sarana untuk leaving a legacy.

Kerja juga bisa dilihat sebagai sebuah aktivitas ekonomi.  Sebagai sarana bertransaksi untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup.  Kalau dalam konteks waktu, sebagai sarana untuk menjual waktu, sehingga kita bisa mendapatkan waktu untuk kita gunakan pada area private kita.

Walaupun kerja sebetulnya hanya merupakan salah satu aktivitas saja dari berbagai aktivitas dalam hidup kita, namun pada sebagian (besar) kita, waktu yang dihabiskan untuk kerja umumnya jauh lebih besar dibandingkan waktu yang digunakan untuk aktivitas lainnya.  Sehingga akhirnya kita dengan mudah tergelincir dari kerja untuk hidup, menjadi hidup untuk kerja.

Dengan berbagai perspektif di atas, maka tidak berlebihan untuk dikatakan bahwa tercapainya produktivitas kerja, merupakan syarat penting dari tercapainya produktivitas hidup.  Ketika kita belum bisa produktif dalam kerja, maka kita akan cenderung terperangkap menghabiskan terlalu banyak waktu untuk kerja, sehingga akhirnya produktivitas kerja dan produktivitas organisasi tidak optimal.

Idealnya kita membangun tingkat expertise kita dalam kerja kita.  Ini berarti kita mendekatinya dengan minimax: dengan minimal keterlibatan, mendapatkan hasil yang maksimal, baik dari segi output, impact ataupun ekonomi.  Hanya dengan cara itulah kita bisa berhasil mencapai keseimbangan proporsi waktu bagi dimensi hidup kita yang lainnya.

Dengan pemahaman inilah, dalam seri ini, kita akan mulai membahas berbagai aspek dari produktivitas diri di tempat kerja.

Sumber: http://produktivitasdiri.co.id/