Meski Sudah Disediakan Alat Pengaman Untuk Pekerja, Tapi Cenderung Diabaikan

Bagikan:

police_lineJakarta – Kasus kematian dua orang pekerja bangunan yang terjatuh dari lantai 18 proyek pembangunan Apartemen Capitol di Jalan KKO Usman dan Harun, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat pada Sabtu (7/5/2016) malam, masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian Sektor Senen, saat ini.

Tetapi, ditekankan Kapolsek Senen, Kompol Kasmono, bila kelalaian berasal dari pihak kontraktor.

Hal tersebut diungkapkannya, mengacu pada keberadaan alat pengaman atau body harness yang disediakan bagi setiap pekerja bangunan khusus bagian atas gedung.

Namun, alat tersebut justru tidak digunakan oleh pekerja, termasuk korban, yakni Didik Eko Prasetyo (20) warga Kangkung Lor  RT 17/03 Kelurahan Jeruka, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dan Suyoto (37), warga Ngrejek RT 14/04 Desa Kayen, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah saat bertugas.

“Pemeriksaan anggota, diketahui, ada alat keselamatan untuk semua pekerja yang bertugas di atas (ketinggian-red), tapi alat itu tidak digunakan oleh korban. Ini jadi bukti kelalaian pengawas (kontraktor-red), mungkin bila semua alat itu dipakai, kecelakaan tidak akan kejadian,” jelasnya.

Walau begitu, lanjutnya, dirinya mengaku akan melakukan pemeriksaan terhadap pihak kontraktor serta saksi mata di lokasi kejadian. Karena terlepas dari tidak digunakannya alat keselamatan, menurutnya, penyebab kecelakaan tersebut berasal dari beberapa faktor yang harus dibuktikan lewat penyelidikan.

Seperti diketahui sebelumnya, dua orang pekerja bangunan, yakni Didi Eko Prasetyo (20) dan Suyoto (37) mengalami kecelakaan kerja saat tengah melakukan pemasangan tiang besi di lantai 18 proyek pembangunan Apartemen Capitol di Jalan KKO Usman dan Harun, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat pada Sabtu (7/5/2016) malam.

Kapolsek Senen, Kompol Kasmono menyebutkan bila pada awalnya, pekerjaan lembur itu dikatakannya berjalan lancar, sebuah besi berhasil dipasang oleh kedua korban. Namun, ketika hendak kembali memasang tiang kedua, terdapat guncangan pada crane pengungkit besi dan mendorong kedua korban hingga akhirnya terhempas jatuh ke lantai dasar.

“Keduanya lembur memasang besi untuk tiang di lantai 18, diduga, oleh karena tidak menggunakan pengaman, keduanya kemudian jatuh. Keduanya tewas di lokasi kejadian,” ungkapnya kepada Warta Kota, Minggu (8/5/2016).

Usai insiden tersebut terjadi, petugas keamanan proyek kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihaknya yang datang untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sejumlah saksi termasuk mandor korban, Suratman, warga Gunung Putri, Bogor dimintai keterangan, sedangkan korban dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk menjalani visum.

 

 

Sumber: http://wartakota.tribunnews.com/

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?