Pelaksanaan CSH

Bagikan:

Dalam pelaksanaan CSH, kontraktor adalah pihak yang paling bertanggung jawab sekaligus pihak yang paling menerima resikonya, sekalipun sudah dicover dengan asuransi. Disamping itu kegiatan CSH yang ada pada kontraktor adalah paling lengkap dan nyata yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Unsur-unsur yang menyebabkan accident pada proses konstruksi :

  • Pelaku konstruksi yang meliputi ; pekerja, tukang, mandor, supervisor, staf manager maupun manager harus dalam keadaan sehat lahir batin. Serta memepunyai kemampuan melaksanaakan tugasnya dalam situasi dan kondisi yang ditutuntut lapangan.
  • Construction material, material yang digunakan baik untuk bangunan itu sendiri maupun untuk pekerjaan bantu / persiapan, harus menggunakan kualitas serta ukuran yang ditetapkan dalam perencanaan.
  • Construction equipment, semua peralatan yang digunakan ukurannya harus dikalibrasi dan masih berlaku, alat harus memiliki sertifikat layak pakai.
  • Construction design, disain yang dibuat oleh perencana perlu dicermati dan dievaluasi secara lebih khusus, mengingat dapat saja terjadi kekeliruan informasi sehingga disain yang dibuat tidak cukup aman untuk dilaksanakan. Biaya konsultan value engineering mengembangkan disain yang disesuaikan dengan hasil evaluasinya, desain ini tetap harus mem-pertimbangkan faktor safety nya hal ini menjadi penting sebab dengan demikian cost reduction terhadap desain yang sudah ada dapat dilakukan dengan aman.
  • Construction method, peran construction method sangat besar dan yang dipilih harus dapat diyakini akan memberikan indikasi :
  1. Secara teknis aman
  2. Peralatan yang digunakan cocok / sesuai
  3. Pelaku-pelakunya cukup punya pengalaman
  4. Sudah mempertimbangkan safety
  5. Perubahan construction method di lapangan dapat saja terjadi, tetapi tetap harus dalam kerangka pertimbangan safety.

Pekerjaan yang rawan kecelakaan, pekerjaan konstruksi pada umunya memiliki resiko yang besar terhadap kecelakaan (accident), apalagi bangunan tinggi yang biasanya juga memerlukan basement (ruang di bawah tanah) yang cukup dalam. Kecelakaan yang dimaksud adalah seluruh jenis kecelakaan yang menimpa orang saja, bangunan saja, maupun yang menimpa keduanya. Peranan construction method, khususnya untuk jenis pekerjaan yang rawan kecelakaan sangat besar sekali dalam menjamin keamanan terhadap kecelakaan tersebut. Tindakan yang diperlukan untuk pekerjaan yang rawan dapat dilakukan berupa :

1. Tindakan pencegahan berupa:

  • Pemakaian alat pelindung / pengaman seperti safety hat, safety shoes, safety belt, dan lain-lain.
  • Pemasangan rambu-rambu di tempat rawan kecelakaan
  • Pembuangan material sisa/sampah dari atas melalui jalur yang tertutup
  • Menjaga kesehatan lingkungan kerja.
  • Pembuatan construction method yang aman .
  • Penggunaan alat-alat pengangkat yang aman
  • Pemasangan bangunan pengaman sementara.
  • Melakukan pengawasan pelaksanaan CSH .

2. Tindakan penyelamatan berupa :

  • Menyiapkan tenaga dan alat-alat khusus untuk di evakuasi.
  • Menyiapkan poliklinik atau bekerjasama dengan rumah sakit terdekat.
  • Mengevakuasi kejadian kecelakaan dan segera melakukan tindakan agar kecelakaan tidak meluas dan terkendali.
  • Perencanaan evaluasi ditempat kerja yang rawan kecelakaan.

Pelaksanaan safety, untuk tindakan pencegahan dapat dilakukan oleh setiap petugas yang terkait, tetapi untuk pengawasan serta tindakan penyelamatan harus ada petugas khusus. Oleh karena itu di dalam struktur organisasi kontraktor baik di lapangan maupun di kantor pusat harus ada petugas safety. Di lapangan petugas tersebut dapat disebut sebagai safety engineer, secara operasional di bawah kendali project manager dan secara fungsional di bawah safety manager.

Ruang lingkup CSH meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Hal tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

Dalam perencanaan ada tiga mandat yang harus dipenuhi yaitu: perencanaan yang aman, pelaksanaan yang aman dan penggunaan yang aman.

Dalam kegiatan perencanaan kegiatan yang dilakukan meliputi :

  • Menyiapkan safety manual, termasuk pencegahan kebakaran dan peledakan.
  • Membuat construction method yang aman.
  • Membuat rencana bangunan-bangunan pengaman termasuk rambu-rambu
  • Membuat rincian peralatan keamanan dan perlindungan yang diperlukan
  • Membuat rencana bangunan toilet untuk perkeja
  • Membuat rencana pembuangan sampah khususnya sampah dari bangunan atas
  • Membuat rencana evakuasi kemungkinan terjadinya accident.

Pelaksanaan, meliputi :

  • Menyiapkan alat-alat pelindung diri untuk dipakai setiap pekerja
  • Membuat bangunan-bangunan pengaman termasuk rambu-rambu , alat pemadam kebakaran dan lain-lain
  • Membuat bangunan toilet untuk pekerja
  • Membuat tempat pembuangan sampah yang bergerak ke atas mengikuti perkembangan pekerjaan
  • Melakukan koordinasi denganb kegiatan pelakasanaan bangunan terutama yang erat kaitannya dengan keamanan
  • Melakukan evakuasi dan pengamanan jika terjadi accident

Pengawasan meliputi :

  • Kegiatan input
  • Kegiatan proses
  • Kegiatan output

Edward J. Jeselskis, menyampaikan ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam menilai keberhasilan pelaksanaan program CSH pada sebuah proyek yaitu :

  • Perilaku manajemen atas
  • Perputaran tim manajemen proyek
  • Waktu yang diberikan untuk program CSH oleh perwakilan lapangannya
  • Jumlah pertemuan dengan pelaksana.
  • Kontraktor spesialis
  • Inspeksi lapangan oleh tim CSH
  • Kemahiran pekerja dalam pelaksanaan CSH
Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?