Telah diketahui bahwa kepemimpinan sangatlah penting dalam menciptakan suatu budaya yang mendukung dan memajukan kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang kuat di dalam suatu organisasi. Tidak mudah untuk membangun sebuah budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja sehingga diperlukan usaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari insiden dengan pelaksanaan keselamatan yang terstruktur, sistematis dan secara terus menerus melakukan peninjauan kembali terhadap apa yang telah dilakukan untuk pengendalian operasi yang lebih baik.
Komitmen terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerjaakan berkontribusi terhadap peningkatan operasi, penurunan biaya dan peningkatan produktifitas. Komitmen dari Top Level Management merupakan katalisator utama dalam keterlibatan manajemen dan pertisipasi pekerja untuk mendukung pencapaian target objektif dari pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di suatu organisasi.
Program harusnya di fokuskan kepada “safe Behaviour” dengan cara mengembangkan “Safe Behaviour Influencer Framework”- kerangka kerja yang berisi program-program dan inisiatif penting:
- Program pelatihan kesadaran berprilaku aman-dilakukan sebagai dukungan terhadap kegiatan-kegiatan beresiko tinggi sesuai dengan kualifikasi pekerja berdasarkan Training Matriks
- Pengharapan untuk level staff senior–Sebuah program harusnya dikembangkan untuk Semua staf manajemen senior akan di evaluasi berdasarkan pendekatan/perilaku Safety Leadership menggunakan proses evaluasi terstruktur yang akan mengidentifikasi posisi mereka terkait benchmark leadership yang diharapkan.
- Kampanye topik kritis–memperkenalan kampanye topik kritis, yang diluncurkan dalam program terstruktur dan inisiatif yang telah disetujui berdasarkan hasil prilaku yang diinginkan terkait dengan risiko-risiko utama
- Alert Komik Pekerja topik kritis (Critical Topic worke comic Alerts)serta video keselamatan-dikembangkannya komik dan video mengenai Alur cerita yang dikembangkan berdasarkan insiden nyata dengan pesan pesan kunci yang strategis dengan fokus pada hasil prilaku yang inginkan terkait dengan insiden tertentu.
- Booklet (Identifikasi dan penilaian Bahaya)–dikembangkannya sebuah Kartu yang berfungsi untuk sebagai pengingat dalam merencanakan semua kegiatan kerja dan memastikan bahwa pekerja memahami risiko yang ada dan mampu mengembangkan sistem kendali serta melakukan pengawasan secara terus menerus untuk memastikan semua proses sampai dengan pekerjaan utam mereka selesai harus dilakukan dengan aman.
- Pengharapan dari staf Frontline-dikembangkannya ‘safety Performance Expectations” meruapakan salah satu kunci dari penerapan kesehatan dan keselamatan kerja sesuai dengan peranan masing-masing pekerja
Kompleksitas aplikasi konsep prilaku sehat dan selamat seharusnya bukan merupakan hambatan didalam mengembangkan sebuah program budaya kesehatan dan keselamatan kerja sehingga melalui komitmen terhadap implementasi budaya kepemimpinan akan memiliki dampak yang signifikan terhadap pandangan pekerja tentang komitmen manajemen terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Source : http://andryzsafer.blogspot.com/