Program Konversi Minyak Tanah ke Elpiji Hemat Subsidi Rp197,05 Triliun

Bagikan:

84ELPIJIJAKARTA – Program konversi Minyak Tanah ke Elpiji 3kg telah mendistribusikan 57,19 juta paket dan berhasil hemat subsidi sebesar Rp197,05 triliun sejak dimulai pada 2007. Kesuksesan program konversi yang dilakukan Indonesia ini telah menajdi conton bagi Negara-negara lain.

Beberapa indicator kesuksesan Program konversi BBM ke LPG 3 Kg antara lain, hingga kini telah mendistribusikan paket perdana sebanyak  57,19 juta paket hanya dalam waktu 9 tahun program berjalan, dan mengubah pola konsumsi energi masyarakat secara masif dari semula Minyak Tanah ke Elpiji 3kg. Program ini juga mendorong kemajuan industri tabung Elpiji dan membuka lapangan kerja, di mana hingga saat ini sebanyak 89 juta tabung Elpiji 3kg beredar di masyarakat.

“Sukses utamanya adalah menekan subsidi BBM, utamanya Minyak Tanah dimana secara akumulatif penghematan subsidinya sejak pertama kali bergulir hingga saat ini telah mencapai Rp197 triliun, di mana konsumsi Minyak Tanah turun dari 9,85 juta KL pada 2007 menjadi hanya 850 ribu KL tahun lalu di antaranya digunakan untuk UMKM dan masyarakat di daerah yang belum terkonversi,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Purponegoro, Jumat (12/2) kemarin.

Wianda juga mengungkapkan saat ini konversi telah dilakukan diseluruh Indonesia, kecuali Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat berikut pulau-pulau kecil yang sulit untuk dikonversi karena keterbatasan infrastruktur dasar. Saat ini, terdapat 3.250 agen dan 128.044 pangkalan Elpiji 3kg yang tersebar hingga pelosok.

Saat ini Pertamina fokus dalam upaya penyediaan Elpiji kepada masyarakat yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun dan Pertamina memproyeksikan konsumsi Elpiji 3kg tahun ini sebesar 6,6 juta metrik ton. Meningkat dibandingkan dengan realisasi permintaan pada tahun lalu sebesar 5,57 juta metrik ton, tambah Wianda.

Program Konversi BBM ke LPG 3 kg tidak menggunakan LPG impor sehingga tidak memnyebabkan ekonomi biaya tinggi. Program konversi ini emanfaatkan LPG hasil produksi dalam negeri. Saat ini tambahan produksi dalam dalam negeri dapat diperoleh dari RFCC, TPPI, dan Kilang LPG Mundu dengan total penambahan sekitar 1.650 MT per hari.

 

Sumber: http://www.esdm.go.id/

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?