Keamanan informasi merupakan kebutuhan primer di era modern ini yang harus dipenuhi pada perusahaan di semua sektor, apalagi saat ini jenis ancaman keamanan semakin banyak dan beragam. Keamanan informasi tersebut jugalah yang tentunya menjadi tantangan para CIO (Chief Information Officer) pada sektor perbankan. Dimana sektor perbankan merupakan salah satu sektor vital dan memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi. Hal inilah yang mendorong para CIO perbankan harus terus menerus aware terhadap berbagai ancaman yang muncul pada sektor retail banking maupun corporate banking.
Hermawan Tendean, CIO Bank Central Asia (BCA) mengatakan, saat ini aspek keamanan informasi pada perbankan merupakan sesuatu yang sangat penting, karena perbankan merupakan bisnis kepercayaan dimana Trust adalah nadir sebuah bank. Memang banyak solusi teknologi yang ditawarkan saat ini ujar Hermawan, namun banyak juga faktor yang menjadi pertimbangan untuk mengadopsi berbagai teknologi tersebut. âJika dilihat dari kacamata capability. Kita membutuhkan teknologi yang cepat saat ini, misalnya seperti Cloud,â ujar Hermawan. Dengan penggunaan Cloud, suatu perusahaan dapat menghemat anggaran karena tidak harus berinvestasi pada infrastruktur database yang harganya tidaklah murah. Dengan adanya Cloud ujarnya, perusahaan dapat menyewa dengan biaya yang lebih murah. Meskipun disisi lain ujar Hermawan muncul suatu kekhawatiran akan faktor keamanan, âkarena jika bisanya berada di tempat sendiri kita yang kontrol, maka jika disana orang lain yang kontrol,â jelas Hermawan.
Selain itu ada teknologi lainnya yang dikenal dengan Big Data, âdengan teknologi ini kita dapat mengetahui aktivitas dan perilaku nasabah, sehingga kita dapat mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan mereka dengan lebih akurat,â tandas Hermawan. Contoh lainnya adalah Mobile Technology dimana para penggunaan dapat mengakses serta transaksi kapan saja dan dimana saja. Dalam merespon berbagai perkembangan teknologi baru diatas ujar Hermawan, ada masalah kerap muncul jika hadapkan dengan persaingan dengan berbagai perusahaan baru yang mampu memberikan pelayanan yang hapir seperti bank, dengan pengadopsian teknologi yang lebih cepat. âBank-bank besar seperti contohnya BCA, Mandiri dan lain-lain, mereka menggunakan teknologi sudah cukup lama, namun untuk mengikuti perkembangan memerlukan waktu yang tidak sebentar,â tandas Hermawan.
Dari sisi regulasi Hermawan mengharapkan adanya suatu peraturan dari pemerintah yang sifatnya melindungi bank, contohnya seperti dalam kasus malware âSinkronisasi Tokenâ yang beberapa waktu lalu menimpa beberapa nasabah bank di Indonesia. Malware dengan nama Zeus ini sebenarnya bukan menyerang internet banking, namun bersarang di komputer korban dan menyerang browser yang digunakan pengguna. Pada kasus seperti ini menurutnya bank seharusnya tidak disalahkan, karena kelalaian ada pada nasabah tersebut. âKalau sudah kejadian seperti itu, ujung-ujungnya pasti bank yang disalahkan,â ujar Hermawan.
sumber : https://itgid.org/regulasi-it-juga-harus-lindungi-bank/