Kilang mini LNG Simenggaris akan mengadopsi skema hilir seperti yang diterapkan pada Kilang LNG yang dikelola PT Donggi Senoro LNG (LNG), agar dapat mempercepat pengoperasiannya.

Lukman Mahfoedz, Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk, mengatakan skema hilir yang diterapkan oleh Donggi Senoro LNG dapat mengoptimalkan penerimaan negara. Pasalnya, skema tersebut tidak memiliki cost recovery yang harus dibayar saat fasilitas tersebut mulai beroperasi.

Lukman menuturkan saat ini pihaknya menunggu persetujuan dari pemerintah, karena pembangunan kilang mini LNG Simenggaris dapat menambah pasokan gas untuk kebutuhan dalam negeri.

Terobosan di sektor energi harus dari pemerintah dan investor. Dengan adanya kolaborasi itu, pemikiran yang baru tidak akan terpaku pada hal yang sama, katanya di Banggai, Senin (3/8).

Menurutnya, kilang mini LNG Simenggaris rencananya memiliki kapasitas hingga 35 juta standar kaki kubik per hari atau million cubic feet per day (MMCFD) dari blok Simenggaris. Bahkan gas dari blok tersebut sebenarnya telah memiliki pembeli, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Pembangunan kilang tersebut diperkirakan membutuhkan waktu dua tahun, dengan investasi yang lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk membangun Kilang Donggo Senoro LNG senilai US$2,8 miliar.

Hulu di Blok Simenggaris sudah selesai, tinggal membuka keran gas saja. Diperkirakan butuh dua tahun untuk membangun proyek mini LNG tersebut, ujarnya.

Sekedar diketahui, Blok Simenggaris dikelola oleh Medco yang bekerjasama dengan PT Pertamina dalam Joint Operating Body (JOB). Medco memiliki porsi kepemilikan mayoritas yakni sebesar 60% dan Pertamina sebesar 40%.

Source : http://industri.bisnis.com/