Artikel Safety

Tips Hemat Listrik agar Tagihan Listrik Tidak Membengkak

Bagikan:

Beberapa waktu belakangan ini, masyarakat dihebohkan oleh kasak kusuk rencana kenaikan tarif listrik. Pangkalnya adalah tren kenaikan harga batubara dunia yang mulai membuat gelisah PT PLN Persero selaku operator setrum negara.

Anda mungkin satu dari banyak orang yang cukup gusar mendengar rencana kenaikan tarif listrik ini. Hal yang wajar mengingat listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok semua kalangan masyarakat. Kenaikan tarif listrik berarti semakin besar alokasi penghasilan yang perlu anda keluarkan untuk menutup kebutuhan sumber energi listrik.

Semoga saja rencana kenaikan listrik itu tidak sampai terealisasi. Kendati begitu, tidak ada salahnya bila kamu mulai membiasakan diri untuk lebih hemat dan cermat dalam mengonsumsi daya listrik. Dengan begitu, ketika kelak tarif listrik per kwh naik, kamu tidak perlu kaget lagi menyesuaikan gaya hidup.

Berikut adalah trik menghemat pengeluaran listrik yang efektif:

1. Selalu matikan lampu yang sudah tidak digunakan

tarif listik naik

Ini tips sederhana namun banyak diremehkan orang.  Ketika malam telah tiba dan saatnya beristirahat, lampu rumah masih terang benderang. Sebagai cara menghemat listrik, biasakan mematikan lampu ketika malam tiba dan sisakan beberapa saja penerangan yang penting.

Misalnya, lampu teras, lampu dapur, dan lain-lain. Jangan lupa pula untuk selalu mematikan lampu ketika keluar dari ruangan, seperti lampu kamar mandi begitu selesai hajat.

2. Cabut steker listrik dari terminal setelah tidak terpakai

tarif listrik

Membiarkan colokan listrik menancap terus menerus di terminal, bukan cuma berisiko merusak peralatan elektronik. Steker listrik yang terus tertancap juga mengonsumsi listrik terus menerus selama kamu biarkan terpasang.

Sebagai gambaran, kabel laptop yang terpasang di terminal, akan mengonsumsi listrik sekitar 50 watt per jam. Sedangkan komputer meja atau desktop memakan listrik sekitar 20 watt per jam. Begitu juga charger ponsel, memakan kurang lebih 1 watt per jam. Belum lagi steker televisi yang bisa menghabiskan listrik sampai 15 watt per jam. Modem internet juga bisa menjadi “vampir listrik” sebesar 4 watt per jam. Banyak juga, kan?

3. Ganti lampu biasa dengan LED

Cara menghemat listrik yang satu ini memang membutuhkan modal cukup besar. Maklum, harga lampu LED atau light-emitting diode (LED) harganya relatif lebih mahal dibandingkan lampu biasa. Rata-rata harganya di atas Rp 100.000 per unit. Tapi, penghematannya akan terasa dalam jangka panjang. Sebagai  gambaran, lampu LED merek tertentu berkapasitas 7 watt bisa setara dengan bohlam 60 watt.

Bila memang kamu ingin pengeluaran listrik lebih hemat hingga di masa mendatang, menimbang pemakaian lampu LED ketimbang lampu bohlam biasa, perlu kamu timbang.

4. Atur pemakaian alat elektronik berdaya besar

Beberapa peralatan elektronik memakan listrik yang tidak kecil. Sebut saja, mesin pendingin udara atau Air Conditioning (AC), pompa air, dispenser, water heater, rice cooker atau magic com, mesin cuci, setrika dan lain-lain. Atur pemakaian alat-alat elektronika yang boros listrik ini agar listrik prabayar Anda tidak lekas habis.

Cara menghemat listrik prabayar yang bisa kamu lakukan adalah, gunakan mesin cuci seminggu tiga kali saja. Cabut steker dispenser dan optimalkan air dingin dari kulkas saja. Manfaatkan kompor gas untuk membuat air panas. Beli tandon penampung air agar tidak sering-sering menyalakan pompa listrik.

5. Ajak seluruh anggota keluarga ikut berhemat

Penghematan konsumsi listrik akan sulit dilakukan oleh satu orang saja. Terlebih bila isi rumah kamu terdiri atas banyak orang. Mulai kampanyekan gerakan hemat listrik keluarga demi kesehatan finansial.

Kamu bisa membantu mengingatkan anggota keluarga untuk berhemat listrik dengan membuat tulisan-tulisan pengingat yang dapat kamu tempel di dekat peralatan elektronik. Misalnya, tempel stiker di dekat pintu kulkas, atau di dispenser. Instruksikan pada asisten rumahtangga agar mengatur jadwal mencuci dan setrika 3 kali dalam sepekan saja.

6. Beli pulsa listrik sebulan sekali

tarif listrik naik

Bila kamu adalah pelanggan listrik prabayar, trik ini bisa membantu kamu berhemat cukup banyak. Pada dasarnya, listrik prabayar tidak berbeda dengan pulsa telepon atau internet. Ketika isi pulsa habis, aliran listrik bisa otomatis terhenti. Biasanya sebelum pulsa benar-benar habis, alarm peringatan akan berbunyi.

Nah, supaya pengeluaran untuk listrik terkendali, kamu perlu mengatur jadwal pengisian pulsa listrik paling tidak sebulan sekali. Pengisian pulsa secara terjadwal ini bisa membantu Anda berhemat beberapa hal.

Pertama, kamu bisa menghemat biaya  pembelian. Setiap pembelian pulsa listrik di agen baik itu minimarket, bank, atau di e-commerce, sudah pasti ada biayanya. Pengisian melalui bank misalnya, rata-rata terkena biaya Rp 3.000 setiap pengisian.

Terlalu sering mengisi membuat kamu boros biaya pengisian listrik. Misalnya, perkirakan kebutuhan pulsa listrik 1 bulan sekitar Rp 500.000. Isilah langsung senilai itu, ketimbang mengisi sedikit-sedikit. Karena biaya pembelian dihitung per transaksi, bukan per nilai pulsa.

Kedua, kamu bisa memantau konsumsi listrik lebih mudah. Dengan mengisi pulsa listrik terjadwal sebulan sekali, kamu bisa melihat berapa sebenarnya konsumsi listrik setiap bulan dengan pemakaian normal. Ketika tiba-tiba pulsa habis lebih cepat, kamu bisa lebih mudah mendeteksi penyebabnya: apakah karena terlalu boros memakai listrik atau karena harga listrik memang naik.

Demikian informasi dari kami, semoga bermanfaat.

Sumber: https://www.halomoney.co.id/blog/tarif-listrik-naik-lakukan-trik-ini-supaya-tagihan-listrik-tidak-bengkak

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?