3 Konsep Dasar Kualitas di Produksi

Bagikan:

QA-02l_resizedPada dasarnya, yang dimaksud dengan Produksi adalah suatu kegiatan pengolahan bahan-bahan baku (Raw Material) dan bahan-bahan pembantunya (Sub Material) menjadi barang/benda baru atau produk yang memiliki nilai tambah dan lebih bermanfaat bagi pemakainya atau sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

Disini jelas sekali bahwa produksi memiliki 3 bagian dasar yaitu :

  • Bahan-bahan Baku (Raw Material) : INPUT
  • Kegiatan Pengolahan : PROSES
  • Menjadi barang baru yang bernilai tambah : OUTPUT

Jika ingin suatu produksi menghasilkan suatu produk yang memiliki kualitas tinggi, maka harus diperhatikan dari 3 bagian tersebut.

Tiga Konsep Dasar Kualitas

Berikut ini adalah 3 Konsep Dasar dalam Produksi dimaksud :

1. Do Not Receive Reject (Jangan Terima Reject)

Konsep ini berkaitan dengan INPUT dalam PRODUKSI, yaitu Bahan-bahan baku (Raw material) maupun Bahan-bahan Pembantu (Sub Material) yang akan dipakai dalam produksi harus dipastikan dulu kualitasnya supaya terhindar dari Reject atau Cacat. Bahan-bahan baku tersebut sering disebut juga dengan “Part” atau “Komponen”

Dalam Produksi, biasanya ada bagian atau departemen khusus yang menanganinya, yaitu Incoming Quality Control (ada perusahaan yang menyebutnya PQA / Part Quality Assurance) yang bertugas untuk melakukan inspeksi / pemeriksaan terhadap bahan-bahan baku dan barang Semi Jadi (Semi Products) yang akan dipakai di produksi, baik berdasarkan sampling maupun 100% berdasarkan kebijakan dari masing-masing perusahaan.

Jika terdapat Part atau komponen yang cacat, maka diperlukan feedback kepada Pemasok komponen (Supplier) tersebut agar melakukan sortir maupun pengerjaan ulang (rework). Kemudian si Pemaasok Komponen (Supplier) tersebut akan diminta untuk mengambil tindakan pencegahan (Preventive Action) dan menjamin komponen yang dikirimnya dalam kondisi kualitas yang terbaik.

Disamping itu, Operator Produksi yang melakukan pemasangan komponen juga diinstruksikan untuk melakukan pemeriksaan dasar terhadap ketidak-normalan komponen yang dipakainya, agar terhindar dari pemakaian komponen yang cacat.

2. Do Not Produce Reject (Jangan Membuat Reject)

Konsep ini berkaitan dengan PROSES dalam PRODUKSI. Proses-proses yang dikerjakan oleh Operator produksi harus dirancang dan pemakain peralatan yang sesuai agar proses pemasangan komponen tersebut dapat dilakukan sebagaimestinya dengan kualitas kerja yang terbaik sesuai dengan prosedur kerja dan kebutuhannya. Disini, Operator Produksi harus di Training/Pelatihan dengan sebaiknya mungkin dan mengerti dengan jelas apa yang mereka lakukan.

Operator Produksi dituntut untuk konsentrasi dan Fokus penuh serta melakukan semua prosesnya sesuai dengan Instruksi dalam Lembaran Instruksi Kerja (Working Instruction sheet).

Di Produksi,  terdapat bagian khusus yang melakukan inspeksi terhadap cara kerja operator produksi apakah mereka telah melakukan proses pemasangannya sesuai dengan Lembaran Instruksi Kerja, bagian tersebut adalah In-Process Quality Control (IPQC) yaitu pengendalian kualitas di Proses.

3. Do not Release Reject (Jangan Lepaskan Reject)

Konsep ini berkaitan dengan OUTPUT dalam PRODUKSI. Setelah melakukan proses pemasangan dalam produksi, Operator Produksi diminta untuk memastikan kembali pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukannya agar tidak ada Reject / Cacat yang diakibatkan oleh kelalaiannya. Jika terjadi Reject / Cacat, maka Operator Produksi harus melaporkan kepada Leader untuk melakukan tindakan selanjutnya. Hal ini untuk menjamin semua proses yang telah dilakukannya bebas dari kesalahan dan sesuai dengan standar produksi.

Dalam Produksi, Untuk Menjamin produk yang dihasilkan oleh produksi sesuai dengan standar Kualitas yang ditentukan, Ada bagian atau departemen khusus yang bertugas untuk melakukan inspeksi akhir sebelum produk tersebut dikirimkan ke pelanggannya. Bagian tersebut adalah Outgoing Quality Control yang melakukan Inspeksi berdasarkan AQL (Acceptance Quality Level) yang ditentukan dalam Military Standar (MIL-STD-105E).

Dalam 3 Konsep ini, diharapkan semua level karyawan untuk melakukannya dengan cara SELF DISCIPLINE yaitu Displin yang berasal dari diri sendiri. Mulai dari pemeriksaan Komponen yang akan dipasang sampai dengan proses pengerjaannya hingga pemeriksaan kembali hasil kerja yang telah dilakukan.

3 Konsep dasar tersebut juga dikenal dalam istilah bahasa Jepang dengan sebutan ITD yaitu :

  1. IRANAI                   = Jangan masukkan bahan Reject atau Cacat
  2. TSUKURANAI   = Jangan membuat Reject atau Cacat
  3. DASANAI             = Jangan keluarkan Reject atau Cacat

 

Sumber: http://ilmumanajemenindustri.com/

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?