Dalam dunia usaha atau industri, berlaku hukum – tidak ada proses yang sempurna. Yang ada adalah mendekati sempurna atau memiliki proses yang lebih baik diantara standar maupun rata-rata industri. Inilah yang menjadi pemikiran bagi para ahli manajemen dalam lingkup industri manufaktur dan juga sekarang digunakan bagi pelaku bisnis di bidang lainnya seperti jasa.
Dengan demikian, akan selalu ada yang namanya waste, pemborosan, rugi-rugi ataupun ketidaksempurnaan dalam proses, baik itu di manufaktur, proses pelayanan jasa maupun proses bisnis lainnya. Awalnya, waste ini diidentifikasi ada 7 pemborosan klasik, namun sekarang dengan berkembangnya ilmu manajemen sudah bertambah 2 menjadi 9 waste. Apa saja 9 waste yang ada dalam proses bisnis atau jasa? berikut adalah penjelasannya.
1. Defects
Diantara yang membuat kesal pelanggan adalah jika menerima produk atau jasa yang tidak sesuai spesifikasi. Inilah yang disebut sebagai kerusakan, cacat atau defects. Produk atau jasa yang tidak sesuai akan mengecewakan pelanggan
2. Overproduction
Ini adalah proses dimana produk atau jasa yang diberikan melebihi baik dari segi jumlah, waktu atau spesifikasi yang dibutuhkan proses setelahnya. Ada yang menyebutkan bahwa jika itu lebih baik tentu akan memuaskan, tetapi apakah ada value added yang diperoleh dengan penambahan produksi yang melewati spesifikasi tersebut? Bila memperoleh keadaan ini maka banyak kerugian dialami dari sisi nilai bagi pelaku bisnis.
3. Inventory Waste
Paling mudah diamati jika kita melihat penumpukan barang, material, stock yang tidak dibutuhkan dalam proses. Atau bisa juga membuat produk atau jasa yang belum terjual. Inilah rugi-rugi atau pemborosan inventori.
4. Transportation waste
Dalam pergerakan benda, material atau jasa seringkali dilakukan proses perpindahan yang tidak perlu dilakukan. Transportasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya sedapat mungkin dihindari jika tidak memiliki nilai tambah dalam proses.
5. Waiting waste
Inilah yang umum dialami terutama masyarakat di kota-kota besar. Antrian truk pengangkut, kemacetan, menunggu adalah jenis waste yang bisa dihitung secara jelas, berapa pemborosan dan kerugiannya.
6. Motion Waste
Jika dalam mengerjakan proses, ada pencarian suatu material/barang dimana seharusnya tidak perlu ada tindakan tersebut, itulah yang disebut motion waste. Kehilangan data, kehilangan file, pencarian material merupakan pemborosan dan kerugian dalam proses bisnis.
7. Under-utilization
Pernahkah anda melihat seseorang yang bekerja dibawah kapasitasnya? seperti sarjana S1 hanya mengerjakan tugas klerikal? itulah pemanfaatan yang dibawah kapasitas. Selain bersifat kualitas juga termasuk penggunaan mesin yang masih dibawah kapasitasnya.
8. Excessive – Processing
Merupakan usaha berulang atau tambahan pekerjaan yang tidak memberikan nilai tambah, hanya sekedar dapat memenuhi spesifikasi. Diantaranya adalah pengerjaan ulang, proses pengecekan kembali, pengetesan ulang.
9. Opportunity Waste
Merupakan rugi atau pemborosan karena kehilangan kesempatan untuk meraih performa lebih tinggi. Seperti keterlambatan informasi, ketidakmampuan melihat realitas pasar dll.
Source: www.ilmusdm.wordpress.com