Sebuah permasalahan harus dicarikan solusinya, dan sebuah solusi baru berjalan efektif ketika telah diambil sebuah keputusan. Problem Solving Decision Making merupakan sebuah kombinasi yang tidak terpisah satu dan lainnya, dimana sebuah masalah muncul, disanalah perlu adanya sebuah solusi yang harus dieksekusi. Eksekusi akan berjalan optimal manakala keputusan sudah diambil, sehingga solusi bukan sekedar wacana diatas kertas. Inilah mengapa problem solving decision making akan saling mengikat satu dan lainnya.
Terkait dengan decision making, ada beberapa pendekatan yang dapat dijadikan dasar berpikir pengambilan keputusan, sehingga tidak hanya bersifat jangka pendek namun dapat berpengaruh untuk jangka panjang. Bayangkan sekiranya Anda telah mendapatkan vendor atau supplier untuk proyek kerja, dan dari beberapa kandidat vendor tersebut perlu adanya keputusan siapakah yang akan menjadi pemenang untuk mendampingi proyek Anda. Dan dalam mengambil keputusan perlu adanya beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti biaya, jangka waktu kontrak kerja, service level dan lainnya.
Inilah manfaat dari Analisa Matriks Keputusan (Decision Matrix Analysis), sehingga pemilihan vendor akan sangat rasional dan penuh pertimbangan, dan tidak menjadi sebuah beban dalam mengambil keputusan.
Bagaimana Menggunakan Matrix Keputusan
Dalam memanfaatkan matriks keputusan ini, buatlah seluruh pilihan dalam baris, dan faktor dalam kolom. Selanjutnya perlu diberikan skala bobot untuk masing-masing pilihan dengan mengacu pada tingkat penting tidaknya. Cara sederhana ini akan sangat membantu Anda dalam melakukan analisa pengambilan keputusan.
#Langkah 1
Membuat baris dan kolom yang terkait dengan item-item yang akan diberikan bobot serta nilai. Seluruh faktor yang menurut Anda penting diberikan penilaian masukkan dalam kolom tersebut. Semisal Anda akan membeli laptop, maka faktor yang akan masuk dalam pilihan dan bobot Anda adalah, kecepatan prosesor, memori internal,harddisk, harga, dimensi, dan lainnya.
#Langkah 2
Berilah masing-masing item dengan angka 0 sampai 5. Masing-masing item akan memiliki potensi nilai yang sama, sehingga tidak terjadi anomali data. Seumpama Anda tidak mempunyai nilai yang memadai untuk beberapa item, maka berikan nilai 0.
#Langkah 3
Setelah Anda memberikan nilai pada masing-masing item, selanjutnya lakukan analisa mengenai fator terpenting dalam pengambilan keputusan Anda dan berikan nilai relatif antara 0 sampai 5. Nilai relatif ini ibarat nilai kualitatif, semisal dalam memilih laptop, apakah Anda akan memberikan prioritas utama pada Harga, ataukah pada Prosessor. Dengan demikian setiap item akan mempunyai dua nilai, yakni nilai kuantitatif (baik/buruk) dan nilai kualitatif (penting/tidak).
#Langkah 4
Lakukan perkalian dari masing-masing nilai item, nilai kuantitatif X nilai kualitatif. Hasil akhirnya adalah nilai bobot masing-masing item penilaian. Nilai inilah yang akan menjadi dasar analisa keputusan Anda.
#Langkah 5
Akhirnya Anda akan mengambil keputusan dari hasil perkalian masing-masing item. Bobot nilai tertinggi adalah keputusan yang harus Anda ambil. Jika Intuisi Anda memberitahu bahwa opsi top skor bukanlah yang terbaik, maka cobalah merefleksikan kembali nilai dan bobot yang telah diterapkan. Mungkin faktor-faktor tertentu ternyata lebih penting bagi Anda daripada yang Anda pikirkan diawal.
Sumber: http://ikhtisar.com/