Apa itu Lean Manufacturing dan Bagaimana Cara Penerapannya?

Bagikan:

lean1Dalam tiap perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang maka  sebagian besar mereka akan menggunakan  lean manufacturing. Lean merupakan upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah serta menghilangkan pemborosan  sehingga bisa meningkatkan nilai tambah produk untuk konsumen.  Konsep lean ini akan tergambar jelas di lapangan   pada tingkat rasio  nilai tambah   terhadap pemborosan.

Berbicara mengenai pemborosan   tentu semua orang ingin menghilangkannya bila ingin menambah income tiap bulan atau ingin menambah modal mereka. Lean  merupakan suatu   konsep yang digunakan untuk menghilangkan pemborosan  yang telah dilakukan dalam suatu perusahaan.  Pemborosan yang dilakukan   adalah semua hal yang tidak pernah memberikan tambahan nilai poduk yang dihasilkan.

Bila perusahaan tidak ingin menanggung biaya yang berlebihan maka harus bisa mencari beberapa hal  untuk dihilangkan agar tidak terjadi pemborosan. Kasus yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan operasional suatu perusahaan adalah pemborosan waktu dan tenaga. Pemborosan lainnya mungkin terjadi karena penggunaan peralatan yang dirasa   tidak begitu penting bagi perusahaan atau saat proses produksi.

Adanya pemborosan tidak mungkin semuanya akan dibebankan kepada konsumen. Bila semua pemborosan  yang dilakukan oleh perusahaan dibebankan kepada konsumennya tentu saja mereka akan pergi dan tidak mau membeli   produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.

Mungkin bagi sebagian orang awam akan bingung bagaimana menerapkan konsep lean   manufacturing ini   namun bagi mereka yang bekecimpung di dunia manufaktur tidak akan  bingung bagaimana penerapan dari konsep tersebut.  Ilmu lean memang dianggap sulit dan mahal karena  ilmu ini mempelajari bagaimana  perusahaan harus menekan biaya produksi  tanpa mengurangi kualitas atau mutu dari  produk yang dihasilkan.

Kadang untuk menghilangkan pemborosan perusahaan   harus kehilangan sebagian konsumennya, hal ini karena kesalahan dalam menentukan strategi untuk menghilangkan komponen yang dianggap  menjadi pusat pembengkakan biaya.  Padahal   pemborosan tersebut dihilangkan tanpa harus menghilangkan  mutu atua kualitas produk yang unggul.

 

1. Pengertian Lean Manufacturing

Untuk menggambarkan berbagai macam perencanaan yang dilakukan suatu  perusahaan maka tahap demi tahap harus dilakukan demikian juga dnegan konsep lean manufacturing. Lean manufacturing ini merupakan upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi produksi. Lean dijadikan sebagai praktek  yang mempertimbangkan  berbagai pengeluaran  yang berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Semua itu bertujuan untuk mewujudkan nilai suatu produk yang dihasilkan  untuk meningkatkan  omset penjualan.  Cara yang dilakukan oleh hampir semua perusahan produksi tersebut adalah untuk mencegah terjadinya pemborosan  anggaran produksi. Dengan menggunakan konsep lean manufacturing tersebut maka  akan mengurangi biaya produksi  namun tetap menjaga kualitas barang yang dihasilkan.

Lean manufacturing memang menjadi bagian yang sangat penting untuk perusahaan sekalipun tidak semua perusahaan  membutuhkan konsep  ini.  Dalam perkembangannya lean dianggap sebagai pendekatan sistemik  maupun sistematis yang berfungsi untuk identifikasi   untuk menghilangkan semua pemborosan  biaya produksi maupun semua aktivitas yang tidak bermanfaat. Dalam konsep ini maka akan dilakukan  cara mengalirkan produk maupun informasi yang menggunakan sistem tarik  dari pelanggan   internal maupun pelanggan eksternal untuk mendapatkan keunggulan dan kesempurnaan produk yang dihasilkan perusahaan.

 

2. Mengapa butuh Lean Manufacturing?

Sebenarnya tidak  semua perusahana membutuhkan konsep ini seperti  yang dijelaskan diatas, namun banyak pula perusahaan yang menggunakan cara ini untuk meningkatkan kualitas produk maupun untuk meningkatkan kepuasan pelanggan  atau konsumennya.  Perusahaan sering mengalami masalah  untuk mengubah berbagai hal yang ada dalam  organisasi tersebut. Berbagai masalah tersebut kemudian  akan muncul  dan berhubungan dengan kegiatana operasional  perusahaan.

Beberapa masalah yang menyebabkan perusahaan membutuhkan lean manufacturing diantaranya adalah:

  • Integritas kerja karyawan yang rendah

Perusahaan membutuhkan integritas  kerja karyawan bagus, mereka harus menajdi karyawan yang produktif dan potensial untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Namun ketika perusahaan tidak memiliki apa yang mereka butuhkan terutama adanya sumber daya manusia yang handal  maka perusahaan akan jatuh dan tergantikan oleh perusahaan lainnya. Integritas karyawan yang rendah akan membuat biaya tenaga kerja semakin tinggi dan ini harus dihilangkan.

  • Karyawan yang tidak disiplin

Memiliki karyawan  yang kurang disiplim membuat pekerjaan kator menjadi tidak beraturan. Seharusnya karyawan mendapatkan  pelatihan atau training agar mereka memiliki kedisiplinan, etos kerja yang baik dan menjadi karyawan yang protensial. Ketika karyawan tidakbisa disiplin, inilah yang menyebabkan  pemborosan biaya tenaa kerja.

  • Karyawan yang tidak mampu bekerja secara professional

Buah apa anda  memiliki banyak karyawan namun tidak professional, sebaiknya anda buang mereka semua dan coba  rekrut karyawan yang professional dalam jumlah sedikit. Mereka jauh lebih bermanfaat dibandingkan karyawan  banyak namun tidak memilik jiwa professional.

  • Karyawan yang tidak mampu melaksanakan kerjanya dengan efektif dan efisien
  • Kurangnya memanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk  menghasilkan produk berkualitas

Beberapa hal tersebut  membuat  perusahaan tidak bisa memproduksi  barang  yang berkualitas dan akan  menyebabkan pemborosan biaya produksi.

 

3. Langkah-langkah sebelum Lean Manufacturing

  • Identifikasi semua  alur pekerjaan  di gudang

Proses ini merupakan  cara yang digunakan untuk  menentukan apakah perusahaan membutuhkan lean manufacturing. Semua alur  pekerjaan yang berhubungan dengan aktivitas pergudangan akan di identifikasi  terlebih dulu apakah  harus dilakukan lean ataukah tidak.

  • Memperhitungkan penambahan nilai  pada semua aktivitas pergudangan

Sebelum perusahaan mempertimbangkan  apakah harus menggunakan lean manufacturing ataukah tidak, perusahaan harus melihat kemungkinan apakah ada penambahan nilai dalam aktivitas  gudang atau untuk menghilangkan pemborosan. Setelah   memperhitungkan  apakaha da penambahan nilai ataukah tidak barulah perusahaan  bisa memutuskan  tentang konsep tersebut.

  • Membuat simulasi rasio nilai tambah

Perusahaan bisa membuat rasio nilai tambah    terhadap barang  maupun pemborosan yang diidentifikasi.  Simulasi ini dilakukan sebelum  perusahaan akan memutuskan tentang lean manufacturing tersebut.

  • Evaluasi dan implementasi

Beberapa  hal diatas kemudian  akan dilakukan sebuah implementasi maupun evaluasi  oleh perusahaan. Dengan melakukan evaluasi dan implementasi tersebut kemudian perusahaan bisa melakukan presentasi kepada tim untuk perbaikan terhadap implementasi yang  dilakukan sebelumnya.

Pemborosan yang paling utama  dalam konsep  dan manajemen perusahaan adalah  pemborosan biaya. Biaya yang sering membengkak dalam hal ini adalah biaya  gaji dan biaya lembur,  namun masih banyak biaya yang perlu diperhatikan dan diminimalkan. Diantara biaya tersebut adalah biaya  air, biaya makan, biaya listrik, perbaikan, biaya  bahan baku maupun biaya operasional dan  non operasional lainnya. Selain biaya, nilai tambah  juga membutuhkan data dan fakta yang akurat  untuk proses  lean manufacturing  perusahaan. Pada proses ini maka akan diperhatikan  dua nilai tambah diantaranya adalah nilai tambah terhadap  perubahan kecil ( low cost)  dan juga nilai tambah terhadap perubahan besar ( high cost).

Pada beberapa perusahaan yang menerapkan lean manufacturing ini maka   mereka akan menghilangkan semua pemborosan yang dianggap  tidak memberikan nilai tambah terhadap  produk. Tentu saja  pemborosan tersebut tidak akan dibayar oleh konsumen   sehingga harus dihilangkan untuk meminimalkan biaya.

Misalnya bila anda memiliki usaha jual  sepatu, kesalahan saat pengemasan sepatu tentu saja akan membuat pemborosan terhadap kemasan tersebut.  Mau tidak mau kesalahan tersebut harus diperbaiki dengan cara membongkar kembali sepatu tersebut kemudian mengemasnya lagi dengan kemasan yang benar. Dalam hal ini kemasan  yang tidak terpakai atau kemasan sepatu awal tidak akan dibayar oleh konsumen, mereka hanya membayar  kemasan sepatu pada   tahap akhir dimana mereka  membelinya. Dengan kasus diatas maka perusahaan akan menaikkan harga sepatu untuk menutup pemborosan kemasan  sepatu.

Dalam lean manufacturing ada beberapa pemborosan yang harus dipangkas dan dihapus diantaranya adalah:

  • Biaya transportasi

Biaya transportasi memang dibutuhkan  oleh perusahaan namun biaya ini  harus diminimalkan  agar perusahaan tidak  merugi.   Ada   banyak  perusahaan yang tidak memikirkan hal ini, padahal biaya transportasi yang besar bisa ditekan lebih kecil dengan memperhatikan faktor kebutuhan dan kepraktisan tiap  kegiatan  operasional perusahaan. Pada tiap perusahaan mungkin biaya transportasi ini selalu hadir  dalam laporan laba rugi namun  masing-masing perusahaan  memiliki nominal yang berbeda pada biaya tersebut. Semakin kecil biaya transportasi maka semakin besar laba yang didapatkan  perusahaan, jika biaya transportasi semakin besar maka laba yang didapatkan perusahaan juga semakin kecil.

  • Kelebihan produksi  ( Excess  Production)

Produksi yang berlebihan hal ini  justru akan menimbulkan kerugian  pada perusahaan. Barang yang telah diproduksi tidak semuanya di jual di pasaran, sebagai alternative   barang tersebut akan disimpan di gudang. Bila  lama disimpan di gudang tentu bisa menimbulkan kerusakan dan tidak laku jual. Sebagai alternatif terbaik maka  perusahaan bisa membuat terlebih dulu perencanaan produksi agar tidak menimbulkan kelebihan produksi yang  berlebihan.

  • Penambahan produk (Added processes)

Tidak menutup kemungkinan perusahaan akan menambah produk yang  akan dijual di pasaran. Penambahan produk  tersebut sebenarnya justru akan menambah biaya produsi yang lebih besar dibandingkan ketika memproduksi barang dalam jumlah banyak secara bersamaan. Untuk mencegah penambahan  produk ini maka perusahaan bisa membuat perencanaan produksi  sebelum melakukan proses produksi barang.

  • Operasional  (Motion)

Kegiatan operasional dalam perusahaan atau pabrik kadang  tidak semuanya bermanfaat atau menghasilkan nilai tambah terhadap barang yang diproduksi. Karena ingin meminimalkan biaya maka segala aktivitas yang kurang atau tidak penting dan tidak menambah nilai barang harus dihapus.

  • Persediaan ( Inventory)

Terlalu banyak menyimpan persediaan atau melakukan pengadaan inventory   di gudang, hal ini akan mengurangi modal  perusahaan. Pengadaan inventory bisa didasarkan pada kebutuhan perusahaan dalam jangka pendek, menengah atau  jangka panjang sesuai dengan kebutuhan   pabrik.

  • Barang cacat

Barang cacat tentu saja harus diganti dengan barang baru karena konsumen tidak akan mau  membeli barang yang cacat. Kecacatan terhadap barang tersebut   akan memperbesar biaya produksi karena  akan bertambah  produksi  suatu barang untuk menggantikan barang yang cacat tersebut. Jika  hal ini terus terjadi tiap prooses produksi maka   lama kelamaan perusahaan akan  rugi. Biaya produksi pengganti barang yang cacat terus meningkat sedangkan   perusahaan tidak melakukan inovasi apapun. Cacat barang bisa dihindari dengan melakukan beberapa evaluasi dan pengamatan  sehingga  produksi barang akan semakin baik dan tidak mengalami kecacatan lagi.

 

4. Tool of Lean Manufacture

Ada beberapa alat yang digunakan dalam lean manufacture diantaranya adalah:

a)  Value Strean Mapping

Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk  membuat peta alur produksi   maupun alur informasi yang didapatkan perusahaan untuk memproduksi produk yang bermutu. Semua  kegiatan operasional. Semua informasi yang didapatkan akan dipetakan  dalam gambar yang  sangat sederhana. Gambar tersebut mencakup  input dan output, proses pembuatan barang maupun keberadaan konsumennya.  Value Strean  Mapping ini juga  digunakan untuk   menilai dan meneliti adanya pemborosan yang terjadi. Dengana danya konsep   ini maka perusahaan bisa membangun sense  of urgency   yang meliputi beberapa anggota  suatu organisasi dan juga digunakan sebagai alat komunikasi untukmemperlancar implementasi Lean tersebut.

b)  Kaizen

Kaizen merupakan suatu perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan dan tidak terhenti sampai apa yang diinginkan tercapai.  Perbaikan ini akan berkesinambungan  untuk meningkatkan perbaikan terhadap produk, proses maupun  pelayanan  yang dilakukan sepanjang waktu. Kaizen akan mengurangi pemborosan yang tidak penting dari suatu perusahaan  untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, meningkatkan  kualitas  suatu produk maupun  memingkatkan produktivitas sumber daya manusia didalamnya.

c)  Total Quality Management

TQM merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk  meningkatkan kualitas dari suatu produk berdasarkan strategi tertentu.  TQM ini akan melibatkan   banyakpihak dalam perusahaan tersebut, ketika  perusahaan melakukan beberapa tindakan dalam pelaksanaan TQM maka karyawan dan manager juga harus sejalan dengan keinginan dan tujuan TQM tersebut. Dengan menggunakan konsep Total  Quality Management tersebut maka akan mudah bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas dan  kepuasan pelanggannya.

 

5. Kunci Keberhasilan Lean Mannufacturing

Tidak  semua lean manufacturing yang  dilakukan oleh beberapa perusahaan membuahkan hasil. Kadang banyak hambatan yang menyebabkan proses ini menjadi tidak dapat dilaksanakan dengan baik.  Ada beberapa kunci keberhasilan dalam mengembangkan Lean Manufacturing tersebut diantaranya adalah:

  • SDM yang dimiliki

Agar lean manufacturing ini berhasil dengan sempurna maka harus diupayakan persiapan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. SDM harus mendapatkan motivasi yang terus menerus untuk menyebarluasakan beberapa orientasi  untuk  memperbaiki kualitas yang terus-menerus. Perusahaan bisa merekrut seorang trainer handal untuk meberikan motivasi kepada  karyawan  agra pelaksanaan lean manufacturing tersebut berhasil.  Dengana danya motivasi yang terus menerus maka karyawan akan mendapatkan informasi dan pencerahan bahwa  lean itu sangat penting untuk perusahaan dan juga untuk masa depan karyawan  yang bersangkutan.  Bila  perusahaan berhasil dalam pengembangan ini maka imbasanya juga  pada karyawan.

  • Melibatkan karyawan

Jika tidak ada satu orang pun karyawan yang mau menjalankan beberapa kkonsep dari lean manufacturing tersebut maka konsep ini tidak akan berhasil. Sebaliknya,lean membutuhkan  karyawan dalam perusahaan tersebut untuk  pengambilan keputusan dalam pengembangan suatu sistem yang  berasal dari level atas hingga level terendah. Artinya semua karyawan dalam perusahaan bersnagkutan harus ikut andil dalam konsep lean manufacturing tersebut. Perusahaan bisa melatih karyawan dengan pelatihan atau training  agar bisa memiliki SDM yang handal dan bermutu.

Dalam proses ini  perusahaan juga harus  mendesain sistem manufactur yang sangat sederhana dan bisa diikuti oleh setiap individu didalamnya.  Sistem desain tersebut juga harus terus ditingkatkan agar bisa terwujud lean manufacturing yang baik. Konsep lean manufacturing akan mudah dijalankan karena adanya kerja sama yang baik dari masing-masing  individu dalam perusahaan tersebut. Bila  lean manufacturing berhasil maka dengan mudah perusahaan akan menduduki  peringkat atas   dari konsumen. Konsumen akan tetap menggunakan produk  tanpa harus mempertimbangkan produk tersebut dengan produk lainnya yang dianggap    lebih bagus. Yang paling penting dalam pencapaian lean manufacturing ini adalah   kelangsungan usaha perusahaan bisa terus terjaga.

 

 

Sumber: http://manajemenproduksi.com/

 

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2025

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?