Artikel Safety

Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding Dengan Tepat

Bagikan:

Bagaimana cara menghitung kebutuhan scaffolding pada suatu proyek pembangunan? Sebelum membahas lebih lanjut dalam mari kita bedah apa itu scaffolding.

Definisi scaffolding menurut bahasa adalah perancah. Sedangkan secara istilah, scaffolding bisa diartikan sebagai struktur bangunan non-permanen yang berfungsi untuk menahan manusia dan material selama proses konstruksi atau rekonstruksi berlangsung.

Di Indonesia, bahan scaffolding biasanya terbuat dari bambu. Selain lebih murah, bambu juga banyak dipilih karena bersifat tahan gempa. Berkat kemajuan teknologi, kebanyakan scaffolding saat ini berasal dari tabung atau pipa logam yang dirancang menggunakan sistem modular.

Diperlukan keterampilan dan ketelitian yang cukup tinggi untuk dapat menghitung jumlah kebutuhan scaffolding dengan benar. Metode yang paling sering digunakan yaitu membuat suatu pemetaan tentang kebutuhan scaffolding . Caranya yakni memperhatikan secara cermat gambar bangunan yang bakal dipasangi scaffolding, lalu buatlah plot ukuran scaffolding di dalam gambar tersebut. Secara garis besar, luas scaffolding yang standar berukuran 1,2 x 1,8 m serta tinggi 1,7 m atau menyesuaikan jack-base dan u-head.

Pelatihan terkait: Pelatihan K3 Supervisi Perancah

Pembangunan Balok dan Plat Lantai

Pada saat membuat scaffolding pada struktur pekerjaan, Anda harus mengutamakan perancah pada bagian bangunan yang lebih penting. Contohnya jika ingin membuat balok dan plat lantai, maka berikanlah prioritas pertamakali dengan membangun perancah balok terlebih dahulu.

Buatlah pemetaan dan perhitungan kebutuhan scaffolding tiap masing-masing balok terlebih dahulu. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan pembuatan scaffolding untuk plat lantai apabila masih tersedia ruang yang cukup. Tetapi jika ruang yang tersisa tidak memuat untuk pembuatan scaffolding , cobalah menggantinya dengan memasang pipa penahan yang mampu meningkatkan kekuatan struktur scaffolding.

Langkah selanjutnya Anda perlu menentukan ketinggian struktur yang akan dibangun. Dari sini dapat diketahui berapa jumlah tingkat scaffolding yang dibutuhkan, apakah harus membuat satu, dua, tiga, atau lebih tingkat scaffolding untuk mendukung proyek pekerjaan pembangunan. Terakhir, hitunglah total kebutuhan scaffolding yang ada di sketsa secara keseluruhan.

Pelatihan terkait: Pelatihan Scaffolding Dasar

Pemasangan Bata, Pemlesteran, dan Pengecoran

Jika dibandingkan dengan petunjuk di atas, proses perhitungan kebutuhan scaffolding pada pekerjaan pemasangan batubata, pemlesteran, dan pengecoran terbilang lebih mudah. Informasi yang diperlukan hanyalah ukuran panjang dan tinggi area yang ingin dipasangi scaffolding.

Setelah diukur panjang dan tinggi luasnya, kemudian masing-masing ukuran tersebut dibagi dengan dimensi scaffolding. Panjang luasnya dibelah 1,8 m, sedangkan tingginya dibelah dengan 1,7 m. Hasil berikutnya dari masing-masing bagian tadi saling dikalikan. Nah, hasil dari perkalian inilah yang merupakan jumlah kebutuhan scaffolding yang Anda perlukan.

Sumber: //arafuru.com/

5/5 - (1 vote)

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2025

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]