Sebagaimana telah kita lihat, tanpa komunikasi, sebuah grand design akan terasa kering, karena ini berarti seorang pemimpin menegasikan kemampuan anak buahnya, terutama dalam soal kemampuan mereka memberikan feedback atas apa yang telah anda rancang sebelumnya.
Oleh karena itu, penting bagi anda sebagai seorang pemimpin, untuk tidak meremehkan kemampuan anak buah anda. Soalnya kemudian, hal-hal apakah yang harus dipertimbangkan ketika anda mendesain rencana pembangunan?
Berbicara mengenai rincian, hal-hal yang perlu dipertimbangkan kali ini termasuk:
1) Identifikasi
Seorang pemimpin harus cermat dalam membuat kategori dan membikin anallisis di seputar kompetensi utama yang dimiliki oleh organisasi di mana dia hidup di dalamnya. Kompetensi di sini tentu saja maksudnya adalah kemampuan yang dimiliki oleh orang-orang yang tergabung di dalamnya, orang-orang yang menjadi bawahan seorang pemimpin.
Tanpa mengetahui kompetensi masing-masing anak buah, perencanaan pengembangan sumber daya manusia tidak akan berhasil mencapai sasaran-sasaran tertentu yang diinginkan. Oleh karena itu, fungsi identifikasi menjadi penting karena terkait dengan dengan bagaimana seorang pemimpin mengetahui kelemahan dan kekuatan di dalam organisasinya.
2) Penyesuaian
Penyesuaian di sini artinya seorang pemimpin harus memahami betul tentang potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak buah. Selain itu, pemimpin harus menyelaraskan rencananya berdasarkan kemampuan individu anak buah. Seorang pemimpin harus menyesuaikan rencana/rancangan pembelajaran dengan kemampuan/gaya belajar yang berbeda-beda, yang dimiliki oleh masing-masing anak buah yang berada di bawah komandonya.
Dengan menyesuaikan kedua hal tersebut, pemimpin bisa merancang sebuah rencana pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran. Harap diingat bahwa anda (sebagai seorang pemimpin tidak bisa memaksakan metode belajar tertentu kepada anak buah yang memang tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan metode tersebut.
Dua hal di atas perlu dicermati oleh mereka yang bermaksud mengadakan metode pembelajaran demi kemajuan organisasi. Hal lain yang perlu diingat adalah kapasitas individu yang tidak sama antara satu individu dengan yang lain.
Pemimpin dengan tingkat kepekaan tinggi akan mampu menyesuaikan rencana dengan kemampuan masing-masing individu, tanpa harus membebani mereka dengan jargon-jargon kemajuan yang terkesan tidak masuk akan dan sedikit dipaksakan. Sebagai penutup, penting kiranya untuk memaknai rencana sebagai sebuah hal yang masuk akal untuk diterapkan, dan sesuai dengan kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Rencana dibangun di atas analisis atas kekuatan yang dimiliki bagian tersebut.
Dalam sebuah organisasi, hitung-hitungan atas keuntungan selalu diproyeksikan melalui beberapa hal, material maupun non-material. Tentu saja hal yang material bisa berwujud seperti keuntungan finansial, atau sebuah kondisi yang mengacu pada neraca untung-rugi di mana pemasukan lebih besar daripada pengeluaran.
Selain keuntungan material, ada lagi yang namanya keuntungan non-material, yang umumnya bisa dikenali dari kepemilikan sumber daya manusia yang mumpuni.
Tentu saja kita tahu bahwa pembentukan sumber daya manusia yang mumpuni – seperti yang telah dibicarakan di atas – erat kaitannya dengan kemauan organisasi untuk memberi kesempatan bagi orang-orang untuk berkembang. Dan lagi, pemimpin menjadi pusat di mana ide-ide tentang cara mengembangkan kualitas sumber daya manusia bisa muncul. Sentralitas pemimpin berada di seputar perannya sebagai sebuah penentu kualitas sumber daya manusia yang tersedia di organisasinya.
Di atas telah kita perhatikan dengan seksama mengenai peran rencana pengembangan sumber daya manusia dalam kemajuan organisasi. Lebih jauh lagi, kita juga telah melihat bersama-sama ihwal karakteristik rencana dan hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan melaluinya.
Tentu saja yang namanya rencanapun akan selalu memasukkan unsur-unsur ekspektasi terhadap keuntungan yang mungkin muncul akibat dari pendidikan/pengembangan atas kualitas karyawan.
Di sini akan dibicarakan mengenai bagaimana kemampuan merencana pengembangan karyawan yang efektif, akan membantu memberikan keuntungan bagi karyawan itu sendiri. Lalu, keuntungan apa saja yang mungkin muncul? Ada beberapa poin yang bisa dibahas di sini, termasuk:
1) Pertama-tama rencana pengembangan yang efektif akan membantu menghubungkan sasaran pengembangan personal ke dalam strategi bisnis organisasi jangka panjang. Ini tentu saja ada kaitannya dengan organisasi tempat di mana karyawan bernaung.
Karyawan yang memiliki kemampuan dan spesialisasi yang mumpuni tentu saja akan memberikan banyak keuntungan bagi pengembangan organisasi di masa depan.
Mereka itu seperti mutiara berharga mahal yang akan banyak memberikan banyak keuntungan (dalam bentuk material) di masa depan, bagi organisasi tertentu yang memang berorientasi profit.
2) Kedua, perencanaan pengembangan memberikan ruang bagi karyawan dan pemimpin untuk melakukan proses pengembangan diri secara optimal. Ini tentu saja adalah fungsi individual dan khusus, namun bagaimanapun masih terkait dengan keseluruhan bagunan organisasi. Seorang individu yang berkualitas akan mudah mengerjakan tugas-tugas tertentu yang dibebankan kepadanya.
Inilah alasan mengapa rencana pengembangan dan pembelajaran menjadi penting.
Organisasi merupakan kumpulan makhluk hidup yang harus dirancang, supaya kumpulan tersebut maju dalam berbagai hal. Dalam hal ini, rencana pembelajaran karyawan menjadi sesuatu/poin yang krusial dalam keseluruhan bangunan organisasi. Oleh karena itu, seorang pemimpin tidak boleh lupa tentang bagaimana mengembangkan talenta karyawan hingga ia mampu membawa organisasi yang dipimpinnya ke tingkat di mana kemajuan bisa diharapkan di masa depan.
Sumber: http://rajapresentasi.com/