Manajemen Proses Bisnis

Bagikan:

ssc

Perubahan dalam kehidupan kita sangat cepat setiap saat. Sistem kerja yang dapat digunakan kemarin mungkin tidak dapat dimanfaatkan untuk kondisi saat sekarang atau besok. Seorang manajer mengatahui bahwa organisasi yang sukses adalah organisasi yang dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi.

Proses bisnis menggambarkan bagaimana para manajer menganalisa, mendesain ulang, dan meningkatkan proses bisnis yang mereka kelola, sehingga manajer dapat tahu bagaimana perusahaan dapat mencapai efisiensi dengan mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis mereka dan menyelaraskan proses bisnis mereka dengan strategi dan tujuan perusahaan.

Organisasi sebagai Sistem
Perspektif sistem menekankan bahwa segala sesuatu terhubung dengan yang lain, dan itu berguna untuk proses dan model bisnis dalam hal arus umpan balik.Ā Gagasan memperlakukan bisnis sebagai suatu sistem sangat sederhana, apalagi saat sekarang. Dalam sistem menekankanĀ  pada kaitan, hubungan dan aliran. Hal ini mengarahkan bahwa setiap karyawan atau unitĀ  merupakan bagian dari entitas yang lebih besar yang salingĀ  bekerja sama, guna menghasilkan outputĀ  yang ingin dicapai.
Proses Bisnis
Manajemen proses bisnis didasarkan pada pengamatan bahwa setiap produk perusahaan yang disediakan ke pasar merupakan hasil dari sejumlah kegiatan yang dilakukan. Proses bisnis merupakan instrumen kunci untuk mengorganisir kegiatan ini dan untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan timbal balik proses tersebut.
Sebuah proses bisnis terdiri dari serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam koordinasi di lingkungan organisasi dan teknis. Kegiatan-kegiatan ini bersama-sama mewujudkan tujuan bisnis. Setiap proses bisnis yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi dapat berinteraksi dengan proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi lain.
Manajemen proses bisnis merupakan konsep, metode, dan teknik untuk mendukung desain, administrasi, konfigurasi, pemberlakuan, dan analisis proses bisnis. Dasar manajemen bisnis proses adalah representasi eksplisit dari proses bisnis dengan kegiatan serta hambatan dalam melaksanakannya.
Analisis Proses BisnisAnalisa Proses Bisnis mempelajari dan memahami bagaimana aktifitas dan fungsi dari suatu proses bisnis dapat berjalan sesuai dengan pencapaian tujuan organisasi. Tujuan dari analisis proses bisnis diantaranya adalah memahami hubungan proses bisnis yang sedang berjalan dengan pencapaian visi dan misi organisasi. Selain itu juga analisis proses bisnis bertujuan mempelajari kumpulan proses dan aktifitas dari proses bisnis yang digunakan organisasi dan mempelajari seberapa jauh proses bisnis ini mencapai tujuan dari organisasi.

Analisa proses bisnis menggunakan tenik pemodelan proses bisnis yaitu validasi, simulasi dan verifikasi. Pemodelan proses bisnis merupakan cara untuk memahami, mendesign dan menganalisa suatu proses.Dengan proses pemodelan, perusahaan dapat melakukan integrasi, menganalisa dan mengingkatkan performance dari pengelolaan bisnis prosesnya. Juga dapat mengidentifikasi critical path dan bottleneck yang mungkin terjadi serta menetapkan Key Perfomance Indicator dari tujuan organisasi.
Desain Proses Bisnis
Desain proses bisnis merupakan penjelasan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem diimplementasikan. jika dilihat dari siklus hidup proses bisnis, maka dalam tahapan desain, sistem dalam proses bisnis diidentifikasi dan dimodelkan.Ā Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap proses bisnis dan lingkungan organisasi serta teknik dari perusahaan. Berdasarkan hal ini, proses bisnis dapat diidentifikasikan, ditinjau kembali, divalidasi, dan digambarkan dengan model proses bisnis
Tahapan Dalam Analisis Dan Perancangan Proses Bisnis
  • Tahap Validasi : Tahap ini merupakan tahap validasi terhadap desain awal dari proses bisnis dibangun. Satu instrumen yang bermanfaat untuk memvalidasi proses bisnis adalah workshop. Workshop akan memastikan apakah semua proses bisnis yang valid telah terwakili oleh model proses bisnis.
  • Tahap Simulasi : Teknik simulasi dapat digunakan untuk mendukung validasi, karena urutan pelaksanaan yang tidak diinginkan mungkin dapat disimulasikan untukĀ  menampilkan kekurangan pada model proses. Simulasi proses bisnis memungkinkan stakeholder untuk melewati proses pada suatu urutan cara yang bertahap dan untuk memeriksa apakah proses sesungguhnya telah sesuai dengan yang diharapkan.
  • Tahap Verifikasi : Proses bisnis benar-benar di analisa dan ditingkatkan sedemikian rupa sehingga model proses bisnis iniĀ  merupakan proses bisnis yang diinginkan.
  • Identifikasi Proses Bisnis dan PemodelanĀ : setelah melalui tahap verifikasi maka proses bisnis diidentifikasi kira-kira mana yang sesuai dengan proses bisnis baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan mencapai tujuan perusahaan.
Sistem dan Rantai Nilai
Saat ini dasar penekanan pada proses bisnis yang komprehensif dipelopori oleh Michael Porter pada tahun 1985 dalam bukunya, Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. Dalam Competitive Advantage ia menjabarkan konsep tentang sebuah rantai nilai yang mengumpulkan semua aktifitas dalam upaya mendesain, memprodukasi, memasarkan, menyampaikan dan mendukung sebuah garis produksi.
Hal yang penting bagi konsep Porter adalah bahwa setiap fungsi yang terlibat dalam produksi produk, dan semua layanan dukungan, dari teknologi informasi dan akuntansi, harus dimasukkan dalam nilai rantai tunggal.
Tujuan dari analisis rantai nilai ini adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap rantai nilai di mana perusahaan dapat meningkatkan nilai untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah (Value added) dapat membuat perusahaan lebih kompetitif.
Source :Ā http://hafizhluthfi.blogspot.com/
Rate this post

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?