PENDEKATAN IMPLEMENTASI YANG HARUS DIHINDARI

Bagikan:

10-larangan-mendesain-logo

Agar implementasi TQM dapat berjalan dengan sukses, perusahaan harus mempelajari semua informasi yang ada, baik mengenai implementasi yang sukses maupun yang gagal di perusahaan lain. Ada beberapa pendekatan implementasi TQM yang harus dihindari (Fandy, 1995:341), yaitu sbb:

  1. Jangan melatih semua karyawan sekaligus
  2. Jangan tergesa-gesa menerapkan TQM dengan melibatkan terlalu banyak orang dalam satu tim
  3. Implementasi TQM tidak boleh didelegasikan
  4. Jangan memulai implementasi bila manajemen belum benar-benar siap

FASE-FASE IMPLEMENTASI

Menurut Cortado (1993:179-182), ada lima tahap transformasi yang dilalui suatu perusahaan, yaitu tahap kesadaran awal, implementasi sebagian, aktivitas estensif, hasil-hasil nyata dan terbaik dalam industri dengan karakteristik setiap tahap.

Karakteristik Lima Tahap Transformasi dalam Implementasi TQM Penerapan Awal Implementasi Sebagian Aktivitas Intensif Hasil Nyata Terbaik dalam Industri Baru ada sebagian pengetahuan TQM Pengetahuan makin berkembang.

Setiap orang telah memahami konsep TQM Integrasi sangat baik Integrasi total Sedikit pendukung TQM Usaha sistimatis dimulai Pendekatan telah terpadu Proses teruji dan efektif Praktik yang terbaik.

Tidak ada rencana Ada rencana implementasi Mulai memperoleh hasil-hasil nyata TQM menjadi budaya perusahaan Melaksanakan budaya mutu Tidak ada budaya kualitas Mulai ada kesuksesan Budaya perusahaan telah berubah Hasil-hasil telah tercapai dan kontinu Hasil-hasil unggul dan kontinu Belum ada hasil nyata Budaya perusahaan mengalami perubahan.

Empowerment and development bersifat ekstensif Terorganisasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi Meraih kelas dunia Manajemen komando & kendali Manajemen senior mulai memberi dukungan Berfokus pada perbaikan kontinu Berhasil menjadi pemimpin pasar Penyempurnaan secara kontinu Inward focused Delegasi dimulai Fokus pada pelanggan makin baik Waktu 1 – 2 tahun 1 – 2 tahun 1 – 2 tahun Kontinu

Cortado, J.W. (1993:180) Menurut George dan Weimerskirch (1994:259-269), ada enam fase utama dalam implementasi TQM, yaitu sbb:

  1. Komitmen manajemen puncak terhadap perubahan
  2. Penilaian system perusahaan secara internal dan eksternal
  3. Pelembagaan focus pada pelanggan
  4. Pelembagaan TQM dalam perencanaan strategic, keterlibatan karyawan, manajemen proses, dan system pengukuran
  5. Penyesuaian dan perluasan tujuan manajemen guna memenuhi dan melampaui harapan pelanggan
  6. Perbaikan atau penyempurnaan system Sementara itu, Goetsch dan Davis (1997:584-589) memberikan klasifikasi fase implementasi yang lebih rinci dan sistematis.

Fase implementasi TQM dikelompokkan menjadi tiga fase yaitu :

1. Fase Persiapan

  • Langkah A: Membentuk Total Quality Steering CommitteeLangkah
  • Langkah B: Membentuk Tim Langkah
  • Langkah C: Pelatihan TQM Langkah
  • Langkah D: Menyusun Pernyataan Visi dan Prinsip sebagai Pedoman Langkah
  • Langkah E: Menyusun tujuan umum Langkah
  • Langkah F: Komunikasi dan Publikasi Langkah
  • Langkah G: Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Langkah
  • Langkah H: Identifikasi Pendukung dan Penolak Langkah
  • Langkah I: Memperkirakan Sikap Karyawan
  • Langkah J: Mengukur Kepuasan Pelanggan

2. Fase Perencanaan Langkah

  • Langkah K: Merencanakan pendekatan Impelementasi, kemudian menggunakan siklus PDCA (Plan, Do, Check and Adjust)
  • Langkah L: Identifikasi Proyek
  • Langkah M: komposisi Tim Langkah
  • Langkah N: Pelatihan Tim

3. Fase Pelaksanaan Langkah

  • Langkah P: Penggiatan Tim Langkah
  • Langkah Q: Umpan Balik kepada Steering Committee Langkah
  • Langkah R: Umpan Balik dari Pelanggan Langkah
  • Langkah S: Umpan Balik dari karyawan Langkah
  • Langkah T: Memodifikasi Infrastruktur Keberhasilan implementasi TQM sangat dipengaruhi oleh fasilitas pendukungnya yaitu infrastruktur organisasi.

Infrastruktur organisasi tersebut meliputi berikut ini:

  1. Hubungan jangka panjang dengan pelanggan
  2. Dukungan manajemen puncak
  3. Manajemen tenaga kerja
  4. Hubungan jangka panjang dengan pemasok.
  5. Sikap kerja pekerja

PENGARUH IMPLEMENTASI TQM PADA KINERJA ORGANISASI.

Pengaruh penerapan TQM pada kinerja organisasi (Hessel, 2003:84) meliputi atas berikut ini.

  1. Proses desain produk.
  2. Manajemen arus proses.
  3. Statistical quality control.
  4. Hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
  5. Sikap kerja pekerja
  6. Kinerja organisai pada keunggulan kompetitif.

HAMBATAN IMPLEMENTASI TQM DI INDONESIA.

Hasil analisis implementasi TQM di Indonesia menunjukkan ketidaksempurnaan implementasi TQM dan kurangnya infrastruktur yang mendukung implementasi TQM. Secara umum, terdapat beberapa factor penyebab yang memungkinkan keadaan tersebut (Hessel, 2003:98) yaitu sbb:

  1. Kurangnya komitmen manajemen puncak.
  2. Kurangnya dukungan infrastruktur untuk implementtasi TQM.
  3. Partial quality management
  4. Kurangnya pengetahuan tentang kkosep TQM yang akan mempersulit karyawan untuk menerima dan menerapkan kosep TQM.
  5. Budaya organisasi kurang mendukung implementasi TQM, dimana belum sepenuhnya berfokus pada kepuasan pelanggan.

Source : http://agburasmansasi.blogspot.com/

Rate this post

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?