Pada posting kali ini saya akan coba mengulas tentang apa itu PPIC dan PPC dan apa pula perbedaannya diantara keduanya. Mungkin artikel ini bisa menambah wawasan serta pengetahuan anda, terutama bagi anda yang kuliah di jurusan Teknik Industri bisa menambah referensi karena tulisan ini saya buat tidak berdasarkan teori di buku tetapi berdasarkan pengalaman saya bekerja di bagian PPIC di sebuah perusahaan multi nasional.
Pengertian PPIC
PPIC adalah singkatan dari Production Planning and Inventory Control yaitu suatu departement dalam suatu organisasi perusahaan yang berfungsi merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta mengendalikan jumlah inventory agar sesuai dengan kebutuhan yang ada.
PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu: marketing & produksi. PPIC menterjemahkan kebutuhan marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku yang akan dijalankan agar order yang diterima marketing bisa dikirim tepat waktu dan tepat quantity.
Pengertian PPC
Hal ini berbeda dengan PPC (Production Planning and Control) dimana PPC hanya berfungsi merencanakan dan mengendalikan rangkaian produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan tanpa harus mengendalikan inventory perusahaan.
Pertanyaannya sekarang adalah kenapa inventory harus dikendalikan. Ini adalah pertanyaan penting yang perlu saya jelaskan agar kita bisa mengetahui alasan kenapa pada era 80-an perusahaan menerapkan PPC tetapi sejak satu dasawarsa terakhir ini lebih populer menggunakan PPIC.
Inventory (persediaan) memiliki arti yang sangat penting bagi operasi suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan produksi dan memastikan order yang diterima marketing bisa selesai tepat waktu. Ada 3 alasan mengapa inventory perlu dikendalikan yaitu :
- Antisipasi adanya unsur ketidakpastian permintaan (order dari marketing).
- Adanya unsur ketidakpastian pasokan dari supplier.
- Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu (lead time) barang yang kita pesan.
Untuk mengendalikan inventory itulah mengapa di PPIC ada bagian yang namanya MRP (Material Requirement Planning) agar ketersediaan bisa benar-benar seimbang dan tidak berlebihan, karena inventory pada dasarnya adalah biaya. Inventory yang berlebihan tentu akan membebani cash flow perusahaan.
Tugas – Tugas PPIC
- Menerima order dari Marketing dan membuat rencana produksi sesuai order yang diterima.
- Memenuhi permintaan sample dari Marketing dan memantau proses pembuatan sample sampai terkirim ke pelanggan.
- Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan forecast dari marketing dengan memperhatikan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal.
- Memonitor semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang akan didatangkan sehingga proses produksi dan penerimaan order bisa berjalan lancar dan seimbang.
- Menyusun jadwal proses produksi pada waktu, routing & quantity yang tepat sehingga barang bisa dikirim tepat waktu dan sesuai dengan permintaan pelanggan.
- Menjaga keseimbangan lini kerja di produksi agar tidak ada mesin yang overload sementara mesin lain tunggu order.
- Menginformasikan ke bagian marketing jika ada masalah di proses produksi yang menyebabkan delay delivery.
- Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh informasi akurat dan up to date.
Syarat Agar Kinerja PPIC
- Ada rencana penjualan yang jelas dari marketing.
- Ada keseimbangan jenis order sesuai dengan mesin yang dimiliki perusahaan.
- Ada standard kapasitas produksi tiap-tiap mesin.
- Ada pengaturan delivery time yang merata dari marketing sesuai kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
- Ada pedoman waktu kedatangan (time arrival) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor.
- Ada batasan minimum dan maksimum stock
- Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan bagian terkait yaitu marketing, produksi, purchasing,logistic ware house, quality control dan F&A (Finance & Accounting).
Contoh Perusahaan yang Menerapkan PPIC dan PPC
Berikut adalah beberapa contoh perusahaan yang telah berhasil menerapkan PPIC (Production Planning and Inventory Control) dan PPC (Production Planning and Control):
- Toyota Motor Corporation: Toyota dikenal sebagai pelopor dalam penerapan sistem produksi yang efisien. Perusahaan ini mengintegrasikan PPIC dan PPC untuk memastikan proses produksi berjalan lancar dan memenuhi permintaan pasar. Melalui sistem produksi Toyota, perusahaan mampu mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi pemborosan.
- General Electric (GE): GE menerapkan PPIC untuk merencanakan dan mengendalikan proses produksi serta mengelola persediaan bahan baku dan produk jadi. Hal ini memastikan bahwa produksi berjalan sesuai rencana dan dapat memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu.
- Samsung Electronics: Sebagai perusahaan elektronik terkemuka, Samsung menggunakan PPIC untuk merencanakan produksi dan mengendalikan persediaan komponen elektronik. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk di pasar dan mengoptimalkan rantai pasokan.
- Unilever: Unilever menerapkan PPC untuk merencanakan dan mengendalikan proses produksi barang konsumen. Perusahaan ini memastikan bahwa produksi berjalan sesuai jadwal dan dapat memenuhi permintaan pasar yang fluktuatif.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang PPIC (Production Planning and Inventory Control) dan PPC (Production Planning and Control), serta perbedaan antara keduanya. PPIC berperan penting dalam menjembatani kebutuhan antara marketing dan produksi dengan mengendalikan tidak hanya proses produksi tetapi juga inventory. Dengan pengendalian inventory yang efektif melalui MRP (Material Requirement Planning), perusahaan dapat memastikan bahwa produksi berjalan sesuai rencana dan memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu.
Sementara itu, PPC lebih fokus pada perencanaan dan pengendalian produksi tanpa melibatkan pengelolaan inventory secara langsung. Memahami peran masing-masing departemen ini sangat penting, terutama bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia industri. Mengingat betapa dinamisnya lingkungan bisnis saat ini, penggunaan PPIC menjadi semakin relevan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalkan risiko terkait ketidakpastian dalam permintaan dan pasokan.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai PPIC dan PPC, Anda dapat menerapkan pengetahuan ini dalam konteks nyata di lapangan, sehingga bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perusahaan tempat Anda bekerja.