Tiap perusahaan tentu menginginkan adanya perbaikan secara terus menerus dalam tiap bidang yang dimilikinya. Sebagai suatu konsep yang mendasar maka perusahaan akan menerapkan Total Quality Management (TQM) untuk melakukan perbaikan secara terus menerus yang melibatkan semua komponen dalam perusahaan tersebut.
Jadi dalam prakteknya perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan menyangkut semua hal yang melibatkan semua sumber daya manusia yang dimiliki melalui suatu proses manajemen yang telah terorganisir dengan baik. Perbaikan yang dilakukan secara terus menerus tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan perusahaan.
Agar saat proses produksi bisa berjalan dengan lancar perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang produktif untuk seleksi barang berkualitas maupun barang yang tidak berkualitas. Seiring dengan berkembangnya mekanisasi industri yang terus maju sehingga menyebabkan beberapa industri menjadi tidak teratur dan mengalami perubahan yang kurang baik apda sistem manajemennya. Karena terjadi perubahan apda bidang industri tersebut banyak produsen yang tdiak memberikan perhatian lebih dalam proses produksi barang atau jasa. Di beberapa tempat bakan muncul anggapan bahwa dengan adanya pengawas justru akan menyulitkan potensi yang dimiliki pekerja dan supervisor untuk bekerja lebih baik.
Dalam perekembangannya perusahaan akan terus meningkatkan produksi dan beberapa komponen pendukungnya tak terkecuali sumber daya manusia yang berperan aktif dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk mengendalikan kualitas barang yang dijual dipasaran tersebut maka perusahaan akan melakukan perbaikan secara terus menerus melalui Total Quality Management (TQM).
Dalam pelaksanaannya mungkin TQM ini akan mengalami banyak kendala namun ketika banyak pihak terutama bagian-bagian dalam perusahaan membantu pencapaian tujuan maka akan mudah bagi perusahaan untuk meningkatkan TQM. Adanya TQM membuat perusahaan berada pada posisi yang aman dan tidak mudah tergantikan oleh perusahaan atau produsen lain. Ketika produk yang dikeluarkan oleh satu perusahaan mengalami penurunan kualitasnya maka produk akan segera tergantikan oleh produk yang sama namun dari produsen yang berbeda. Ketakutan inilah yang sering dialami oleh perusahaan dalam era globalisasi.
1. Pengertian Total Quality Management
Total Quality Management merupakan suatu konsep yang digunakan untuk melakukan sautu perbaikan secara berkelanjutan dengan peran serta semua karyawan dalam perushaaan tersebut. Melalui suatu proses management kemudian perusahaan akan melakukan beberapa langkah konkrit untuk memudahkan perbaikan dari berbagai sisi.
Total merupakan suatu stragegi yang dilakukan secara menyeluruh yang berhubungand engan TQM tesebut yang melibatkan seluruh manajemen maupun karyawan dalam perusahaan atau pabrik. Semua orang harus berperan aktif dalam pencapaian tujuan TQM ini. Keseluruhan perbaikan dilakukan bukan hanya kepada pelanggan internal saja namun juga kepada konsumen eksternal, pemasok atau supplier maupun pihak personalia.
Dalam TQM juga mengandung makna adanya kualitas, hal ini berarti bahwa TQM lebih menekankan pada pelayanan yang berhubungan dengan kualitas yang bisa dirasakan oleh pelanggan. Pada kenyataannya memang ekspektasi para pelanggan akan bersifat individu namun hal ini bergantung padda latar belakang sosial maupun ekonomi dari pelanggan itu sendiri. Kualitas produk yang dihasilkan suatu perusahaan mungkin tidak akan sama penilaiannya oleh satu pelanggan dengan pelanggan lainnya. Hal inilah yang sering menjadi masalah sekaligus tantangan bagi TQM untuk memberikan kualitas yang baik bagi para pelanggannya. TQM pun juga erat kaitannya dengan manajemen,manajemen ini nantinya akan berorientasi pada manajemen sumber daya manusia yang berhubungan dengan pelaksanaan TQM itu sendiri.
Dalam prakteknya TQM akan mengimplementasikan adanya perubahan baik dalam struktur organisasi, manajerial maupun perubahan secara fundamental mengenai beberapa hal. Perubahan fundamental yang dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah mengenai misi,visi, strategi orientasi maupun beberapa praktek yang dilakukan oleh pihak manajemen.
Untuk meningkatkan TQM tersebut memang perusahaan bisa melakukan beberapa pendekatan yang dianggap paling mudah. Peningkatan produktivitas melalui TQM tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi input melalui penambahan produk persatuan unit. Bila perusahaan menggunakan efisiensi input ini maka cara yang dilakukan adalah dengan meminnimalkan biaya produksi maupun biaya tenaga kerja. Sayangnya banyak perusahaan yang masih ragu menggunakan pendekatan TQM tersebut.
Dari berbagai persoalan yang terjadi pada beberapa perusahaan kemudian hal ini menimbulkan gagasan untuk meberikan perhatian kepada sumber daya namusia yang dimiliki. Cara yang dilakukan dalam sistem ini adalah dengan memberikan pengarahan kepada karyawan agar bisa mencapai kepuasan yang maksimal.
Semua yang dilakukan perusahaan untuk menunjang konsep TQM adalah dengan cara memaksimalkan partisipasi karyawan agar semua perbaikan bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Perusahaan banyak yang menyebut TQM sebagai manajemen kualitas terpadu yang mengedepankan perbaikan kualitas. Sistem manajemen kualitas tersebut merupakan sejumlah prosedur yang terangkum dalam berbagai praktek standar untuk proses manajemen sistem.
2. Pendekatan kualitas dalam TQM
Karena TQM mengedepankan pendekatan mengenai kualitas maka perusahaan akan terus melakukan perbaikan terhadap kualitas suatu produk. Dalam suatu perusahaan pun juga harus dilakukan pengendalian kualitas yang berfokus pada produk akhir yang dihasilkan harus standart sesuai dengan ketentuan.
Berikut beberapa tujuan dari pengendalian kualitas dalam TQM:
- Mencegah proses pembuatan produk yang tidak terkendali
- Memperbaiki proses pembuatan produk yang tidak sesuai dan tidak terkontrol
- Melakukan sampling terhadap penerimaan barang jadi yang siap dipasarkan
- Bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas unggul dan memiliki nilai yang tinggi
- Meminimalkan biaya produksi baik biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja
Kualitas mengandung pengertian bahwa ada kecocokan terhadap pemakaian yang dilakukan oleh konsumen. Kualitas merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen dari awal hingga beberapa waktu sesuai kebutuhan konsumen. Kualitas mengandung sejumlah karakter yang bisa diukur untuk menentukan tingkat kebaikan suatu produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Konsumen selalu menginginkan manfaat dan juga harga dari produk yang dihasilkan. Apabila manfaat produk dirasakan sangat membantu dan memberikan kepuasan kepada konsumen maka inilah yang dinamakan kualitas baik. Karena itu kulitas sangat erat kaitannya dengan konsumen dan konsumen akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
Bila perusahaan menginginkan lebih banyak konsumen dalam jangka waktu yang cukuplama untuk kelangsungan usahanya maka ada beberapa karakter produk yang harus dipenuhi oleh produsen untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Kualitas dari produk yang diinginkan konsumen diantaranya adalah kualitas produk atau jasa, kualitas pengiriman produk, kualitas biaya, kualitas keamanan maupun kualitas dalam memberikan pelayanan kepada konsumen.
Dari beberapa karakter tersebut jelas bahwa konsumenlah yang memberikan penilaian terhadap manfaat serta kualitas dari produk yang dihasilkan perusahaan bersangkutan. Perusahaan dalam merancang, memproduksi maupun menjual produk agar berkualitas maka harus berorientasi pada konsumennya. Jika konsumen tidak dilibatkan dalam survey sebelum dilakukan proses produksi maka akan sulit bagi perusahaan untuk memenuhi kepuasan pada konsumennya.
3. Alat dan Langkah dalam TQM
Dalam TQM ada beberapa alat dan langkah yang harus dilakukan untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh. Alat tersebut secara langsung akan memudahkan masing-masing individu yang berperan didalamnya untuk mendapatkan kemudahan dari berbagai faktor yang ada. Langkah dalam TQM tersebut sering dilakukan oleh perusahaan di Jepang dan hasilnya sangat luar biasa untuk meningkatkan kualitas produk kepada konsumen.
Berikut beberapa langkah yang ada pada Total Quality Management:
- Kaizen
Langkah TQM ini merupakan sebuah improviasasi secara terus menerus sehingga membuat suatu proses dalam organisasi atau perusahaan menjadi terlihat nyata. Konsep atau langkah ini bisa dilakuka secara berulang-ulang dan terus menerus untuk hasil yang makksimal sehingga dapat diukur oleh perusahaan bersangkutan.
- Kansei
Untuk meningkatkan kualitas produk yang dibutuhkan oleh konsumen maka perusahaan bisa melakukan survey dan penelitian secara detail bagaimana konsumen menggunakan produk tersebut. Cara ini juga bisa mengukur kualitas produk apakah konsumen benar-benar menyukai produk perusahaan tau hanya sekedar untuk pemenuhan kebutuhan sesaat saja.
- Atarimae Hinshitsu
Langkah dalam peningkatan kepuasan pelanggan ini berfokus pada proses maupun optimasi dari efek intangible.
- Miryokuteki Hinshitsu
Langkah selanjutnya yang dilakukan dalam TQM ini adalah dengan melakukan manajemen taktis untuk beberapa produk yang sudah siap diperdagangkan. Beberapa piranti akan memudahkan proses penerapan TQM karena peralatan tersebut akan membantu analisa berbagai masalah dan memudahkan perusahaan untuk membuat perencanaan.
Dari empat langkah tersebut, penerapan TQM juga menggunakan beberapa alat penting diantaranya adalah:
a) Jajak pendapat
Alat yang digunakan dalam TQM tersebut merupakan alat untuk perencanaan yang digunakan dalam pengembangan kreativitas suatu kelompok. Jajak pendapat tersebut digunakan untuk menetapkan berbagai sebab dari suatu masalah yang digunakan dalam perancangan suatu proyek.
b) Analisis SWOT
Analisis ini merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa berbagai masalah dengan menggunakan kerangka berupa kekuatan dan kelemahan serta ancaman maupun peluang yang akan didapatkan oleh perusahaan. Analisis ini nantinya akan membantu perusahaan untuk menghindarkan mereka dari pergeseran produk oleh produsen lainnya.
c) Bagan arus proses
Bagan arus proses diartikan sebagai alat yang digunakan untuk menganalisa sekaligus untuk merancang suatu gambar tahap demi tahap yang berhubungan dengan perbaikan komponen dalam perusahaan tersebut untuk meningkatkan kualitas dan nilai suatu barang.
d) Analisa tulang ikan
Analisa ini digunakan sebagai alat TQM yang menggambarkan diagram sebab akibat sebagai analisis. Dalam diagram ini akan dikategorikan beberapa penyebab masalah yang paling potensial yang terjadi pada suatu proses produksi.
e) Penilaian kritis
Penilai ini merupakan alat bantu dalam menganalisa serta digunakan untuk memeriksa proses manufaktur, proses perakitan maupun jasa. Dengan menggunakan penilaian kritis tersebut maka akan membantu anda untuk memikirkan kembali dan mempertimbangkan apakah proses tersebut memang dibutuhkan, sudah tepat perencanaannya, ataukah ada beberapa alternative lainnya yang jauh lebih baik.
f) Benchmarking
Alat ini merupakan suatu proses yang bertujuan untuk pengumpulan dan analisa data dari suatu organisasi dibandingkan dengan keadaan yang ada dalam suatu organisasi. Hasildari analisa ini akan menjadi acuan untuk perbaikan perusahaan secara terus menerus dan cara ini dilakukan untuk menunjukkan bagaimana organisasi atau perusahaan bisa dikembangkan hingga menjadi yang terbaik nantinya.
4. Sarat, Prinsip dan Unsur dari TQM
4.1 Syarat Pelaksanaan TQM
TQM dapat dilaksanakan oleh semua karyawan yang ada dalam suatu perusahaan bila memenuhi beberapa syarat dibawah ini:
- Perbaikan dilakukans ecara terus menerus
Dalam pelaksanaannya TQM dilaksanakan dengan melakukan perbaikan mutu produk maupun pelayanan secara terus menerus dan tidak boleh terhenti hingga konsumen merasakan kepuasan yang maksimal. BIla konsumen belum merasa puas maka jangan dihentikan pelaksanaan TQM tersebut.
- Pencapaian laba dan kepuasan konsumen
Pelaksanaan TQM bukan hanya sekedar untuk meningkatkan kualitas produk namun juga untuk mendapatkan laba yang maksimal dan juga untuk meningkatkan kepuasan pelangga dan komponen dalam perusahaan tersebut. Perencanaan yang dilakukan pada tiap proses tersebut adalah mengacu pada masa depan yang lebih baik dari keadanan sekarang.
- Adanya partisipasi aktif semua karyawan
Pelaksanaan TQM tidak akan berjalan secara maksimalbila tidak melibatkan karyawannya. Semua karyawan harus melakukan peran aktif dalam pencapaian tujuan yang diharapkan perusahaan. Semuanya berperan dalam peningkatan mutu suatu perusahaan.
- Adanya pemimpin yang menjadi motivator
Dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas produk,meningkatkan omset perusahaan dan beberapa komponen lainnya, seorang pemimpin diharapkan juga bisa menjadi seorang motivator bagi bawahannya. Pemimpin tidak hanya memerintah saja namun juga harus menjadi contoh bagaimana melakukan perbaikan yang tepat bagi perusahaannya di segala bidang. Seorang pemimpin pun juga harus memilliki ide yang cemerlang dan bermanfaat untuk melakukan perubahan secara terus menerus dalam perusahaan.
- Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia
Dlaam rangka mempercepat tujuan peningkatan kualitas suatu produk maka harus dilakukan terlebih dulu peningkatan mutu sumber daya manusia dengan beberapa pelatihan. Pelatihan yang dilakukan bisa berupa training secara terus menerus hingga menghasilkan SDM yang protensial dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.
4.2 Prinsip-Prinsip Dalam TQM
Beberapa prinsip yang diterapkan dalam Totak Quality Management diantaranya adalah:
√ Kepuasan terhadap pelanggan
Prinsip ini menjadi bagian penting dari pelaksanaan TQM, kepuasan pelanggan adalah yang utama sehingga perusahaan akan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Kepuasan tersebut akan memudahkan perusahaan untuk tetap bertahan di pasar. Bila kepuasan pelanggan tidak diperhatikan maka perusahaan tidak akan mendapatkan konsumen dalam jumlah yang banyak.
√ Manajemen yang tepat
Peningkatan kepuasan pelanggan harus dilandasi dengan manajemen yang tepat pula. Untuk menciptakan kepuasan tersebut maka harus dibuat manajemen yang baik dan terus dilakukan inovasi yang tak henti. Manajemen ini akan menentukan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
√ Kerjasama
Proses TQM tidak akan terwujud tanpa adanya kerja sama yang baik dari manajer maupun karyawannya. Karena itu semua pihak harus bisa bekerja sama untuk menigkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkan.
√ Perbaikan secara terus menerus
Perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas perusahaan dalam hal produk yang dihasilkan harus dilakukan secara terus menerus. Perbaikan ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi perusahaan dan pihak terkait untuk mendapatkan kualitas dan kepuasan konsumen yang tinggi.
4.3 Unsur-Unsur dari TQM
√ Konsumen
Konsumen adalah unsure penting dalam TQM, konsumen tersebut bisa datang dari pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Padanya konsumen tersebut akan menentukan kelangsungan operasional perusahaan.
√ Keinginan untuk meningkatkan kualitas
Unsur dari TQM juga terletak pada keinginan perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut agar bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.
√ Adanya komitmen jangka panjang
TQM meletakkan unsure penting yaitu adanya komitmen dalam jangka panjang suatu perusahaan. Komitmen tersebut digunakan untuk peningkatan mutu perusahaan secara terus menerus.
√ Adanya tujuan yang sama
Tujuan yang ingin dicapai dalam TQM adalah untuk menghasilkan produk yang berkualitas sehingga bisa memberikan kepuasan pada pelangganya.
Sumber: http://manajemenproduksi.com/strategi-ampuh-untuk-menerapkan-total-quality-management/