Tips dan Trik Melakukan Negosiasi

Bagikan:

Dalam bernegosiasi, ada orang yang ahli dan ada yang tidak. Para ahli-ahli ini memberikan beberapa tips dan trik cara bernegosiasi dan apa yang tidak diketahui kebanyakan orang mengenai apa sebenarnya negosiasi ini.

1. Negosiasi belum dimulai hingga seseorang mengatakan “Tidak”

Salah satu hal mengapa kebanyakan orang takut dengan negosiasi adalah karena mereka takut terhadap resiko penolakan. Tapi jika kedua belah pihak tidak pernah mengatakan “tidak” maka itu sama sekali tidak bisa disebut negosiasi. Negosiasi adalah komunikasi yang tujuannya mencapai kesepakatan bersama dengan orang yang tidak sependapat dengan Anda.

“Tidak” ini adalah penanda bahwa ada kesempatan untuk agar Anda meyakinkan lawan Anda agar berada di sisi yang sama dengan Anda. Salah satu caranya adalah membawa terlebih dahulu lawan Anda melihat bentuk negosiasi dari sisi Anda.

2. Lawan bicara Anda akan lebih senang jika Anda melakukan beberapa penolakan daripada ia langung mendapatkan apa yang ia inginkan

Para ahli telah membuktikan bahwa orang-orang yang langsung mendapatkan apa yang ia inginkan sebenarnya tidak begitu senang. Mereka lebih senang jika lawan bicara mereka mengatakan “tidak” beberapa kali sebelum akhirnya ia berkata “ya”.

Sebagai contoh jika Anda meminta gaji Anda dinaikkan 5% dan tiba-tiba bos Anda berkata “ok” atau “ya” tanpa adalah ragu-ragu sedikitpun, maka Anda akan mulai berpikir dan menyesal. Coba jika Anda meminta 7% atau 10%, bos Anda mungkin juga akan mengatakan “ya”, inilah yang akhirnya akan terlintas ke benak Anda dan mulai muncul penyesalan.

Inilah salah satu alasan mengapa lebih baik Anda meminta lebih dari yang Anda inginkan. Alasan lainnya adalah karena angka yang Anda sebutkan akan menjadi “penanda” rentang negosiasi Anda. Untuk melakukan ini, pastikan Anda telah melakukan riset pasar. Jika hal ini sudah Anda lakukan, maka Anda tidak perlu takut memberikan harga tinggi. Menunggu pihak lain melakukan penawaran pertama adalah negosiasi amatir, berikan harga awal dan tinggi, maka Anda memasuki lingkungan para ahli.

3. Tidak semuanya selalu tentang uang

Dalam “10 Tips Menjadi Freelancer Sukses” dan “Cara Menentukan dan Menegosiasikan Harga Proyek Freelancer”, telah disebutkan mengapa tidak semuanya itu selalu tentang uang. Sebelum menegosiasikan suatu kesepatakan, lihat terlebih dahulu apa yang dapat Anda nilai sebagai sesuatu yang “berharga”, apakah itu status? Keamanan? Edukasi? Referensi? Tunjangan? Dan banyak lainnya. Anda akan lebih mahir dalam bernegosiasi jika Anda tidak melihat semuanya mengenai uang, dan lawan bicara Anda juga akan lebih senang karena Anda tidak melihat dirinya sebagai uang.

4. Kemampuan negosiasi Anda semuanya ada di pikiran Anda

Mereka yang memiliki persepsi bahwa mereka tidak mungkin kalah adalah orang yang memiliki keuntungan lebih dalam negosiasi. Anda pasti tahu bahwa saat negosiasi, ada sesuatu yang ingin dicapai oleh kedua belah pihak dan sesuatu ini selalu menjadi resiko. Semakin banyak pengetahuan Anda mengenai keinginan dan batasan lawan bicara Anda maka kekuatan negosiasi Anda akan lebih baik.

Sebagai contoh, seseorang yang menjual rumah memiliki berbagai batasan dan keinginan mengapa ia menjual rumahnya, Mungkin saja ia ingin menjual rumahnya karena hutang, punya rumah lain, tidak butuh ruangan sebanyak rumahnya yang sekarang dan seterusnya. Lalu batasannya? Batasannya adalah semakin lama ia tidak menemukan pembeli yang cocok maka ia harus terus membayar berbagai biaya terkait rumahnya ini dan pengeluaran yang ia keluarkan akan semakin besar.

Tips lainnya adalah jika Anda bertindak seakan-akan Anda siap pergi dari kesepakatan itu kecuali jika apa yang Anda inginkan diberikan pihak lain, maka pihak lain ini akan lebih terpacu untuk memenuhi persyaratan yang Anda inginkan. Tapi selalu perhatikan perbedaan antara keras kepala, sombong dan pintar.

5. Alasan apapun adalah lebih baik daripada tidak ada alasan

Bisnis bukanlah dunia yang dipenuhi dengan kejujuran, terkadang Anda harus berbohong untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan, termasuk dalam hal negosiasi. Para ahli memiliki rahasia bahwa pada saat mereka berbicara, mereka bukan berbicara di depan pengadilan. Apapun yang mereka katakan jika terbukti tidak benar, maka hampir tidak mungkin mereka akan dituntut karena kebohongan tersebut. Dalam bahasa legal Anda hanya puffing (memberikan pendapat).

Berikut eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan hal tersebut, beberapa murid diminta untuk menyela antrian sebuah toko percetakan. Murid-murid ini dibagi menjadi 3 grup yang diminta mengatakan “Bolehkah saya menyela?”, “Bolehkan saya menyela? Ibu saya di rumah sakit dan saya harus menyelesaikan kertas-kertas ini sebelum saya boleh melihatnya.”, dan grup terakhir: “Bolehkah saya menyela? Saya membutuhkannya.” Yang mengejutkan adalah grup dengan alasan diperbolehkan menyela hingga 98% untuk alasan yang baik dan 97% untuk alasan yang tidak jelas. Sedangkan yang tidak beralasan hanya 40%.

sumber: //www.tahupedia.com/content/show/309/Tips-dan-Trik-Melakukan-Negosiasi

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?