Inilah 5 Jenis Bullying, Sama Bahayanya!

Bagikan:

Perundungan atau yang dalam bahasa modern lebih dikenal sebagai pembullyan sejak dulu hingga sekarang masih saja terjadi di kehidupan sehari-hari. Entah itu sebuah kebiasaan dalam pergaulan atau suatu momentum terkait kasus tertentu, ternyata semakin ke mari banyak yang menyerukan agar perilaku bullying adalah hal yang harus dihentikan. Nah, dalam keseharian, ada beberapa jenis bullying.

jenis bullying

Bullying dapat dipahami sebagai tindakan sengaja yang dilakukan untuk menyakiti baik secara fisik, verbal, maupun psikologis oleh seseorang terhadap orang baik individu maupun kelompok sehingga mereka menjadi korban yang tidak berdaya. Biasanya, perilaku ini dilakukan secara agresif dan sangat merugikan orang lain. Ingin tahu dampak bullying secara mendalam? Anda bisa baca artikel ini.

Perilaku bullying ternyata terbagi kepada beberapa jenis, dengan masing-masing tindakan dan dampak yang berbeda. Setidaknya ada lima jenis bullying yang harus diwaspadai terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

1) Bullying fisik

Jenis bullying ini adalah yang dampaknya dapat terlihat secara kasat mata. Perilaku yang diterapkan berupa tindak kekerasan oleh pelaku kepada korbannya, seperti pemukulan, pencubitan, dorongan, tendangan, dan aksi lainnya yang dapat melukai. Akibat yang dihasilkan dari jenis bullying ini bisa jangka pendek maupun jangka panjang. Secara jangka panjang bisa berbentuk luka ringan yang bisa segera sembuh. Sementara dampak jangka panjangnya, korban bisa mengalami kerusakan organ tubuh hingga cacat.

2) Bullying verbal

Bullying jenis ini mengandalkan kekuatan lisan atau komunikasi verbal dengan hiasan kata-kata yang menindas dan menyakiti korbannya. Bentuk praktiknya sangat beragam. Ada yang dilakukan dengan cara yang cenderung lebih halus seperti menggoda dan memanggil dengan panggilan yang aneh. Ada pula yang caranya kasar dan keras seperti menghina, mencaci maki dan mengancam.

Dalam pergaulan, jenis bullying ini lebih sering terjadi meski dikemas dalam bentuk bercanda. Padahal, siapa yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di hati si korban. Bisa saja ia merasa tersakiti dan tertindas hingga terpikirkan berlarut-larut.

Ironinya juga, masih banyak orang yang melumrahkan terjadinya jenis bullying ini, dengan dalih tidak menyakiti secara fisik. Sebagian orang juga berpikiran bahwa dampak bullying secara lisan bisa diselesaikan dengan meminta maaf.

Padahal, komunikasi bersifat irreversible, yaitu dapat membekas. Oleh karena itu, jika memang berniat bercanda dalam pergaulan, hindarilah terjadinya bullying verbal. Bilapun tujuannya untuk saling menasihati, gunakanlah teknik berkomunikasi yang lebih efektif agar tepat pada sasaran.

3) Bullying sosial

Secara praktik, jenis bullying ini sedikit beda dengan yang sebelumnya karena tidak berbentuk penyerangan secara langsung. Pelaku bullying sosial lebih kepada mempermalukan di hadapan orang banyak dengan pesan yang tidak benar atau mengundang persepsi negatif dari yang mendengarkan. Jenis bullying ini bahkan bisa dipraktikkan dengan sangat halus melalui fitnah yang tak disadari oleh korbannya. Diam-diam, ada aksi tertentu yang membuat korban jadi dipermalukan di hadapan umum. Akibatnya, reputasi korban menjadi rusak dan hancur.

4) Bullying dunia maya atau cyberbullying

Zaman sekarang, bullying jenis ini lebih sering terjadi. Semua itu dikarenakan masyarakat lebih aktif berkomunikasi dengan ponsel pintarnya melalui media sosial. Sementara di media sosial, karena faktor-faktor tertentu, sebagian besar penggunanya menjadi jauh lebih garang dan berani melakukan bullying kepada siapapun.

Praktiknya pun lebih beragam, melibatkan komunikasi verbal dan nonverbal. Secara verbal, bullying melalui media siber dilakukan dengan penyebaran gosip secara online, penyebaran informasi sesat tentang orang lain, hingga komentar-komentar yang menyerang terkait seseorang. Secara nonverbal, bullying dapat dilakukan hanya dengan penyebaran gambar dan video. Bahkan, zaman sekarang, budaya bullying dapat dijelmakan ke dalam meme yang lebih mudah disebarkan ke berbagai media sosial.

5) Bullying seksual

 Jenis bullying ini dilakukan dengan tindakan berbahaya yang mempermalukan korbannya secara seksual. Tindakannya bisa berupa catcalling atau pemanggilan nama seksual , sentuhan yang menggoda, hingga hal-hal yang mengandung pornografi.

Di zaman teknologi digital saat ini, bullying seksual bahkan mengalami penyesuaian menurut motif tindakan pelakunya. Salah satunya dengan melakukan sexchat secara sepihak melalui fitur direct message di Instagram. Baru-baru ini, ada juga yang menjebak orang lain dengan konten bergambar biasa, tapi suaranya berbau pornografi. Dampaknya adalah kerusakan reputasi jika video tersebut dimainkan di tempat yang terhormat atau di lingkungan orang banyak.

Apapun jenis bullying yang dilakukan, semuanya berdampak negatif pada korbannya. Tahun 2019 lalu, seorang artis asal Korea bahkan dikabarkan tewas bunuh diri karena depresi akibat bullying oleh khalayak di berbagai media. Oleh karena itu, tak ada alasan lagi untuk tidak sepakat bahwa tindakan bullying ini sangat jahat dan harus dihentikan. Butuh kekuatan dan kesadaran penuh untuk melawannya, agar tidak ada korban yang berjatuhan, baik secara fisik maupun mental.

 

Sumber: CNN

4/5 - (4 votes)

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?