Artikel Safety

Bagaimana Prosedur Keselamatan Kerja Scaffolding yang Benar?

Bagikan:

Scaffolding atau perancah adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya, scaffolding berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Scaffolding juga memiliki beberapa jenis yang dapat digunakan dalam untuk fungsi pekerjaan yang berbeda. Cara perencanaannya biasanya diawali dengan rancangan pemasangan. Di artikel ini kami akan membahas sekelumit prosedur keselamatan kerja scaffolding yang benar.

keselamatan kerja scaffolding

Sebelum itu bekerja, kita harus memberi pelatihan atau kursus pada para pekerja agar sadar dan paham akan prosedur keselamatan kerja scaffolding. Mulai dari melakukan pemasangan scaffolding dengan menjelaskan pemakaian alat pelindung diri yang sesuai, diantaranya helm, sepatu safety, harness safety belt, dan sebagainya.

Setelah itu, kita harus memeriksa bahan yang akan dipakai sebagai scaffolding dengan kontrol ketat diantaranya:

  1. Memastikan bebas dari keretakan, cacat permukaan, dan yang lain;
  2. Memastikan pengunci atau clam berperan dengan baik;
  3. Memastikan kondisi tanah atau dudukan rata dan dapat menopang beban scaffolding dan beban di atasnya;
  4. Memastikan penopang harus dapat menahan empat kali beban yang ditumpunya; dan
  5. Jika ditemukan bagian scaffolding yang rusak maka harus segera diperbaiki atau ditukar dengan tipe yang sama.

Papan scaffolding yang dipakai sebagai tempat pekerja atau sebagai dudukan bahan atau alat harus kuat karena jika pecah tidak bisa dipakai kembali. Sistem pemasangan dan pembongkaran scaffolding bisa dilakukan setelah ada izin dari pelaksana yang kompeten dan harus dipantau. Pemasangannya bisa mengikuti gambar rancangan setelah direvisi jika masih ditemukan kesalahan.

Saat kita melakukan pemasangan, pastikan titik tumpuan akhir papan scaffolding harus terdapat pada penopang yang tidak kurang dari 30 sentimeter.

Anda harus memahami jika kayu scaffolding tidak bisa dicat yang bisa menutupi keretakan. Maka pemasangannya harus rapat karena tipe atau komponen scaffolding harus dengan ukuran yang sama. Permukaan penopang kayu harus dipastikan dalam keadaan datar dengan cara peletakan akhir scaffolding dalam keadaan bebas atau tidak dipaku harus lebih panjang minimal 15 sentimeter dari penopang.

Jika kita temukan ketinggian scaffolding empat kali lebar base-nya, harus dipasang penopang yang diikatkan ke bangunan atau tiang untuk melindungi kestabilannya. Intinya, para pekerja harus dipastikan terlepas dari instalasi listrik, tidak diizinkan naik crossbrace, serta harus menempatkan jaring pengaman seputar scaffolding apabila diperlukan.

Bagaimana menurut Anda? Siap berkonsultasi bersama kami? Kami siap membantu Anda. Semoga bermanfaat.

 

Sumber: https: www.kompasiana.com

Rate this post

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?