Artikel GRC

Mengenal Manfaat Manajemen Risiko dalam Pengambilan Keputusan

Bagikan:

Apakah Anda mengetahui secara umum terkait manajemen risiko dalam pengambilan keputusan? Sebenarnya, definisi tersebut adalah suatu ilmu yang menggabungkan antara konsep risiko dan keputusan, untuk dilihat dan dikelola agar mampu memberikan hasil sesuai dengan pengharapan para pengambil keputusan.

Hal tersebut bisa diwujudkan bagi para pengguna ilmu manajemen risiko keputusan, dengan cara memahami persoalan secara komprehensif dan realistis sesuai dengan kondisi yang ditemui di lapangan. Kita harus mengakui bahwa dalam setiap keputusan yang dibuat selalu saja menyimpan risiko yang mungkin bisa timbul. Dalam pengambilan keputusan yang berisiko akan menghasilkan suatu keputusan yang mengandung lebih dari satu kemungkinan berdasarkan beberapa alternatif dan beberapa peluang yang sama besarnya.

Anda bisa mengatasinya baik yang bersifat profit maupun non-profit dengan menerapkan manajemen risiko. Dalam manajemen risiko ini, kita akan membahas bagaimana pengelolaan risiko bisa memberikan keuntungan serta mekanisme memperkecil risiko. Sehingga, kita membutuhkan kapasitas keilmuan yang cukup guna mengelola risiko yang sudah dan akan timbul nantinya, sebagai berikut:

Manfaat Manajemen Risiko:

1). Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati (prudent) dan selalu menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan.

2). Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang.

3). Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari risiko dan menghindari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi finansial.

4). Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum.

5). Dengan adanya konsep manajemen risiko (risk management concept) yang dirancang detil maka artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara sustainable (berkelanjutan).

Artikel lain terkait manajemen risiko

Faktor Kegagalan Manajemen Risiko Proyek

Strategi Manajemen Risiko yang Efektif

11 Prinsip Manajemen Risiko berdasarkan ISO 31000

Selain itu kita juga bisa mendapatkan manfaat bagaimana cara pengambilan keputusan, sebagai berikut;

A). Pengambilan Keputusan pada Kondisi Pasti:

Perlu Anda ketahui, kondisi seperti ini pasti muncul pada saat pengambil keputusan mengetahui dengan pasti. Dalam kondisi pasti, informasi yang didapatkan pasti bersifat akurat, terukur, dan dapat dipercaya. Kita mengetahui hubungan sebab-akibat dan bisa menebak apa yang bisa terjadi di masa depan.

Lalu, kondisi seperti ini biasanya ada pada kasus keputusan yang sifatnya rutin dan berulang. Alat bantu Linear Programming adalah alat yang baik digunakan untuk menghasilkan solusi optimal dalam permasalahan dalam kondisi pasti.

B). Pengambilan Keputusan Berdasarkan Risiko:

Bila seorang manajer tidak mempunyai informasi sempurna atau mempunyai informasi yang masih simpang siur, berarti berpotensi munculnya risiko. Dalam keadaan berisiko, pengambil keputusan memiliki informasi yang tidak lengkap tentang alternatif yang tersedia namun memiliki gagasan bagus tentang probabilitas hasil untuk setiap alternatif.

Dalam membuat keputusan berdasarkan risiko, manajer harus menentukan probabilitas pada setiap alternatif berdasarkan informasi yang ada atau berdasarkan pengalamannya. Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini antara lain: Expected Monetary Value (EMV) dan Expected Opportunity Loss (EOL).

C). Pengambilan Keputusan pada Kondisi Tidak Pasti:

Keputusan ini paling penting dibuat di lingkungan yang kompleks dalam keadaan tidak pasti. Kondisi ketidakpastian muncul pada saat kita tidak bisa memprediksi masa dan kondisi dimana serba fluktuatif. Pembuat keputusan tidak mengetahui semua alternatif yang ada, risiko yang terkait dengan masing-masing, dan konsekuensi dari setiap alternatif atau probabilitasnya.

Dalam situasi ini, seorang manajer tidak memiliki informasi lengkap tentang alternatif dan informasi apa pun yang tersedia, sekalipun ia mempunyai informasi, namun tidak berguna dalam menghadapi ketidakpastian tersebut. Sehingga para manajer perlu membuat asumsi tertentu mengenai situasi tersebut untuk memberikan kerangka kerja yang masuk akal.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memutuskan untuk memperluas operasinya di negara asing mungkin tidak tahu banyak tentang budaya, undang-undang, lingkungan ekonomi, dan politik negara tersebut. Situasi politik bisa jadi sangat bergejolak sehingga bahkan para ahli pun tidak bisa memprediksi kemungkinan perubahan pemerintahan. Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini antara lain: Maximax, Maximin, Minimax, Minimax Regret, Laplace, dan Hurwick.

D). Pendekatan Mutakhir Pengambilan Keputusan pada Kondisi Tidak Pasti: 

Kali ini, terdapat beberapa teknik modern untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan pada kondisi tidak pasti. Cara terpopuler antara lain: analisis risiko, pohon keputusan, dan teori preferensi.

1). Analisis Risiko:

Manajer yang mengikuti pendekatan ini menganalisis ukuran dan sifat risiko yang terlibat dalam memilih tindakan tertentu. Misalnya, saat meluncurkan produk baru, seorang manajer harus menganalisis secara hati-hati masing-masing variabel berikut biaya peluncuran produk, biaya produksinya, investasi modal yang dibutuhkan, harga, ukuran pasar potensial dan persentase pasar.

Analisis risiko melibatkan penilaian risiko kuantitatif dan kualitatif, manajemen risiko dan komunikasi risiko dan memberi manajer pemahaman yang lebih baik mengenai risiko dan manfaat yang terkait dengan tindakan yang diusulkan. Keputusan tersebut merupakan trade-off antara risiko dan manfaat yang terkait dengan tindakan tertentu dalam kondisi ketidakpastian.

2). Pohon Keputusan:

Teknik pohon keputusan dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk menganalisis sebuah keputusan. Pendekatan pohon keputusan mengandung grafis dari alternatif tindakan dan kemungkinan hasil dan risiko terkait dengan setiap tindakan. Dengan menggunakan diagram “pohon” yang menggambarkan titik-titik keputusan, setiap kejadian dan probabilitas dalam tindakan, teknik pengambilan keputusan ini memungkinkan pengambil keputusan melacak jalur optimal atau tindakan.

3). Teori Preferensi atau Utilitas:

Ini adalah pendekatan lain dalam pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan bahwa sikap individu terhadap risiko bervariasi. Beberapa individu bersedia mengambil hanya risiko yang lebih kecil, sementara yang lain bersedia mengambil risiko lebih besar. Melihat penjabaran di atas, semoga Anda yang membaca dapat memahami  dengan mudah terkait manfaat manajemen risiko serta cara pengambilan keputusannya.

Sumber: Yunipedia dan sharingaddicted

Rate this post

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?