Mengelola Risiko Secara Lebih Baik

Bagikan:

Mengelola Risiko Secara Lebih Baik

Risiko adalah hal yang wajar dalam suatu bisnis. Mengambil dan mengelola risiko adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan laba dan nilai perusahaan. Namun banyak perusahaan yang gagal dalam mengelola risiko dengan baik maupun tidak memahami risiko yang mereka ambil sendiri.

Ukuran risiko sendiri ada banyak, antara lain adalah capital at risk, earnings at risk atau cash flow at risk. Ukuran ini tergantung perusahaan Anda, apakah lebih fokus kepada neraca, laporan keuangan atau arus kas.

Risiko terdiri dari berbagai bentuk. Pertama, risiko pasar, yaitu merupakan tekanan yang terjadi ketika ada pergerakan harga pasar, seperti nilai sekuritas, valuta asing, harga komoditi mapupun tingkat suku bunga. Misalnya,

Kemudian risiko kredit, yaitu risiko dimana terdapat kemungkinan bahwa peminjam atau pihak lawan gagal bayar atas kewajibannya.

Risiko operasional, yaitu tekanan yang ada akibat proses dan sistem internal yang kurang baik.

Baca juga: Peran Teknologi dan Transformasi Cara Organisasi Mengelola Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan

Untuk mengelola risiko dengan baik, maka perusahaan haruslah memahami risiko apa saja yang mereka hadapi. Oleh karena itu, Anda harus memahami risiko besar apa saja yang dihadapi. Kemudian juga mendefinisikan jenis dan seberapa banyak risiko yang bersedia untuk ditanggung.

Terkadang, perusahaan tidak mengerti benar mengenai risiko apa yang mereka tanggung dan dampaknya terhadap bisnis. Misalnya, perusahaan melakukan investasi yang menjanjikan return tinggi namun ternyata gagal dan mereka hanya menjadi korban penipuan belaka.

Setiap industri memiliki jenis risiko yang berbeda-beda sehingga masing-masing seharusnya membuat klasifikasi bagi banyak kategori risiko ini, Di industri farmasi, misalnya, perusahaan dapat mengalami risiko volume bisnis ketika pesaingnya memperkenalkan obat baru yang lebih bagus. Mereka juga mengalami risiko operasional ketika produk mereka ditarik dari pasaran sehingga mengurangi pendapatan. Kemudian mereka juga terekspos terhadap risiko R&D jika obatnya tidak mendapatkan persetujuan dari BPOM.

Baca juga: Optimasi Alokasi Sumber Daya, Berikut Strategi Anggaran Berbasis Risiko

Selain memahami jenis risiko yang dihadapi, perusahaan juga harus memahami seberapa besar risiko yang mereka tanggung. Kemudian, Anda juga harus memahami bahwa setiap unit bisnis memiliki risiko yang berbeda dan bisa saja berhubungan satu sama lain. Anda juga harus memahami bagaimana risiko tersebut berdampak terhadap risiko keseluruhan.

Dalam kata lain, perusahaan harus memiliki pandangan secara lebih terintegrasi. Misalnya, perbankan, harus bisa mengidentifikasi bahwa adanya penurunan dalam industri penerbangan mengakibatkan risiko antara lain: risiko volume bisnis berkaitan dengan pelayanan travel, risiko kredit (risiko tiket sudah dibeli namun belum dibayar) dan risiko pasar berkaitan dengan investasi misalnya di obligasi perusahaan penerbangan.

Merumuskan strategi adalah salah satu aktivitas paling penting perusahaan dan mempengaruhi semua keputusan investasinya . Strategi yang baik menjelaskan jenis risiko yang diasumsikan atau yang bersedia mereka terima, magnitude risiko tersebut, dan return yang diharapkan untuk menutupi risiko tersebut . Penjelasan akan elemen ini menyediakan kejernihan dan arah untuk manajer unit bisnis yang berusaha untuk menyelaraskan strategi mereka dengan strategi perseroan keseluruhan sambil membuat trade-off risk dan return.

Baca juga: Mengenal Manfaat Manajemen Risiko dalam Pengambilan Keputusan

Level return yang diinginkan bervariasi tergantung toleransi para manajer terhadap risiko. Beberapa mungkin bersedia untuk menerima risiko demi return yang lebih tinggi. Lainnya mungkin lebih konservatif. Namun setidaknya, return haruslah melebihi cost of capital.

Seperti halnya strategi, strategi risiko perusahaan juga haruslah memiliki beberapa scenario yang berbeda. Perusahaan asuransi jiwa misalnya, haruslah mengetahui bagaimana laba mereka akan bervariasi dalam kondisi ekonomi yang berbeda-beda. Sehingga, jika terjadi skenario pesimis dimana kondisi ekonomi sedang buruk, mereka memiliki strategi untuk menghadapinya.

 

Sumber: http://businesslounge.co.id/

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?