Artikel GRC

Panduan Due Diligence Pihak Ketiga yang Efektif dalam ISO 37001:2016

Bagikan:

Panduan Due Diligence Pihak Ketiga yang Efektif dalam ISO 37001:2016

Dalam era globalisasi saat ini, etika bisnis bukan hanya menjadi prinsip moral, tetapi juga kunci sukses. Saat bisnis meluas ke pasar internasional, navigasi melalui jaringan interaksi internasional menjadi semakin krusial. Inti dari navigasi kompleks ini adalah Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang efektif, didukung oleh senjata rahasia: due diligence pihak ketiga yang menyeluruh.

Bagaimana mengubah ini menjadi keunggulan kompetitif? Lihatlah due diligence pihak ketiga sebagai investasi strategis dalam pertumbuhan dan reputasi perusahaan, bukan sebagai beban. Ini setara dengan membangun fondasi yang kokoh untuk bisnis internasional Anda, membuka jalan bagi ekspansi yang percaya diri dan kesuksesan berkelanjutan.

Baca juga: Kunci untuk Menciptakan Budaya Anti Penyuapan, Terapkan Pakta Integritas untuk ISO 37001:2016

Mari kita bahas langkah-langkah kunci untuk menggunakan alat ini secara optimal:

  1. Menetapkan Landasan: Tentukan Lingkup dan Tujuan Anda
    Due diligence yang efektif dimulai dengan cetak biru yang jelas. Tentukan ruang lingkup program Anda dan tetapkan tujuan Anda. Apakah Anda ingin meminimalkan risiko finansial, melindungi reputasi merek, atau memastikan kepatuhan terhadap peraturan tertentu? Pahami “mengapa” program Anda sebelum mengarahkan langkah-langkah.
  2. Pemetaan Lanskap: Membangun Toolkit Anda
    Dengan peta jalan Anda, kumpulkan intel. Bangun kebijakan dan prosedur komprehensif yang menjelaskan bagaimana Anda akan mengumpulkan data dari pihak ketiga. Ini seperti merakit kotak peralatan due diligence Anda.
  3. Penilaian Risiko: Menavigasi Labirin
    Analisis data yang dikumpulkan. Identifikasi faktor risiko utama seperti risiko negara, koneksi pemerintah, dan liputan media merugikan. Penilaian risiko ini membantu Anda memetakan potensi hambatan pada jalur pertumbuhan Anda.
  4. Membuat Keputusan Terinformasi: Ke Mana Kita Pergi Dari Sini?
    Berdasarkan penilaian risiko, kategorikan pihak ketiga ke dalam risiko tinggi, sedang, dan rendah. Pendekatan berbasis risiko memungkinkan alokasi sumber daya yang efisien, fokus pada hal-hal yang paling krusial.
  5. Memberdayakan Mitra: Membudayakan Kepatuhan Ingat, Anda tidak sendirian. Berikan pelatihan komprehensif kepada pihak ketiga tentang kebijakan dan prosedur AKS Anda. Ini membangun mitra yang bertanggung jawab, menguatkan etika kolektif.
  6. Kewaspadaan Konstan: Kekuatan Pemantauan Berkelanjutan
    Due diligence bukan peristiwa satu kali. Implementasikan sistem pemantauan otomatis untuk tetap waspada terhadap perubahan material dalam kemitraan pihak ketiga. Pendekatan proaktif ini memastikan bahwa Anda selalu siap menghadapi potensi masalah kepatuhan.

Baca juga: Suap dan Korupsi, Ancaman Serius bagi Organisasi Anda

Menggunakan due diligence pihak ketiga yang efektif tidak hanya memenuhi aturan, tetapi juga menjadi mesin pertumbuhan. Ini membuka pintu kepercayaan dan transparansi, meningkatkan reputasi merek, dan menarik mitra yang etis. Ini mempermudah pengambilan keputusan, memberi kepercayaan untuk mengejar peluang baru dengan risiko minimal.

Dengan langkah-langkah ini, Anda membangun fondasi integritas untuk sukses internasional yang berkelanjutan. Sehingga, manfaatkan kekuatan due diligence pihak ketiga dengan bijak. Jangan hanya patuh, tetapi juga berkembang.

Jadikan komitmen terhadap etika sebagai keunggulan kompetitif Anda, membimbing bisnis Anda menuju puncak kesuksesan global. Ingat, dalam tarian ekspansi internasional yang kompleks, integritas adalah langkah paling anggun dan kuat yang bisa Anda ambil.

Rate this post

Tag:

Bagikan:

Request Presentation

Agenda Terdekat Productivity Quality




Layanan Kalibrasi

Download Jadwal Training 2023

Proxsis TV

[yikes-mailchimp form=”1″]

Butuh Bantuan?